KALLA Gelar Financial Wellness Day 2025, Dorong Karyawan Melek Finansial

Jum'at, 19 Sep 2025 18:57
KALLA Gelar Financial Wellness Day 2025, Dorong Karyawan Melek Finansial
KALLA kembali menggelar Financial Wellness Day 2025 sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan literasi keuangan karyawan. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - KALLA kembali menggelar Financial Wellness Day 2025 sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan literasi keuangan karyawan. Tahun ini menjadi pelaksanaan kedua, sejalan dengan nilai KALLA, yaitu Kerja Ibadah, yang menempatkan integritas dan keseimbangan hidup sebagai bagian dari produktivitas.

Pengelolaan keuangan yang lebih sehat dinilai mampu membuat karyawan bekerja dengan lebih fokus, tenang, dan produktif, tanpa tekanan finansial yang membebani keseharian. Acara ini berlangsung di Saoraja Ballroom, Wisma Kalla, dan diikuti ribuan insan KALLA, baik secara offline maupun online pada 18 September 2025.

Financial Wellness Day 2025 menghadirkan pembicara-pembicara kompeten, antara lain:
Syahrial, Gold Investment Team Leader Bank Syariah Indonesia,
Ligwina Hananto, CEO & Lead Financial Trainer QM Financial,
Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia.

Dalam sambutannya, President Director KALLA, Solihin Jusuf Kalla, menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang telah memberikan wawasan penting bagi seluruh peserta.

“Di tengah kondisi ekonomi negara yang masih tidak menentu, satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan disiplin menabung dan mengelola keuangan secara bijak. Melalui pengetahuan dan wawasan yang kita peroleh hari ini, semoga kita semua dapat terus maju dan tetap bertahan,” ungkapnya.

Ia berharap agar acara ini menjadi secercah cahaya yang membuka jalan bagi semua untuk maju dan lebih siap menghadapi masa depan. Pengelolaan pendapatan yang lebih bijak, tidak hanya dapat menjaga kestabilan finansial pribadi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga.

"Jadikan momentum ini sebagai titik awal untuk membangun kebiasaan keuangan yang sehat dan investasi yang tepat, sehingga kita bisa mencapai tujuan finansial dengan lebih percaya diri. Semoga semangat ini terus terjaga, dan kita semua dapat mengambil langkah-langkah positif dalam merencanakan masa depan yang lebih baik,” tutup Solihin.

Sementara itu, Finance & Legal Director KALLA, Imelda Jusuf Kalla, menyoroti kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Beberapa unit bisnis Kalla diakui merasakan dampaknya, terutama karena belanja negara yang masih melambat.

"Sebagai karyawan, tentu kita berharap agar pendapatan atau gaji kita dapat meningkat demi memperbaiki kualitas hidup. Namun, banyak orang masih kesulitan dalam mengelola keuangan pribadi, sehingga gaji yang didapatkan seringkali hanya ‘numpang lewat’ tanpa adanya perencanaan yang jelas,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya prinsip-prinsip dasar keuangan, seperti menjaga agar pendapatan lebih besar dari pengeluaran, menyediakan dana darurat, serta menyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi.

Ligwina Hananto, dari QM Financial, menambahkan bahwa untuk mencapai financial wellness, karyawan perlu memperhatikan tiga aspek: utang, tabungan, dan penghasilan.

“Di financial planning itu boleh ngutang tapi jangan melebihi 1/3 dari penghasilan kita. Kemudian, menabung dan investasi minimum 10 persen dari penghasilan. Selanjutnya, itu dibuktikan dengan rasio likuiditas atau total tabungan dan jumlah investasi—kalau sampai tidak bekerja, kamu akan mampu bertahan hidup selama empat bulan. Inilah cara mengetahui keuangan kita sehat atau tidak,” jelasnya.

Selain sesi seminar, Financial Wellness Day 2025 juga diramaikan dengan berbagai interactive booth dari Bank Syariah Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Sulselbar, Bank Muamalat, Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia. Sebagai penutup, Bank Syariah Indonesia membagikan doorprize menarik berupa hadiah emas.

Melalui kegiatan ini, KALLA menegaskan komitmennya dalam membangun kesadaran finansial di kalangan karyawan sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan yang selaras dengan nilai-nilai internal KALLA. Bukan hanya dari sisi karier, namun juga dari aspek mental, emosional, dan finansial.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru