Appi Ingin Perbaiki Sistem Pemilihan RT/RW yang Disenangi Warganya
Senin, 05 Agu 2024 18:51

Bakal Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin melakukan kunjungan di Jalan Kandea, Kelurahan Baraya, Bontoala, Makassar pada Senin (05/08) Foto: Muhaimin
MAKASSAR - Bakal Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi menerima keluhan soal RT/RW saat melakukan kunjungan pada tiga titik berbeda di Jalan Kandea, Kelurahan Baraya dan Kelurahan Timungan Lompoa, Kecamatan Bontoala pada Senin (05/08/2024).
Mayoritas warga mengeluhkan soal RT/RW yang sulit diajak komunikasi dan ditemui, apalagi jika ada bantuan turun. Selain itu, mereka juga tak senang dengan iuran sampah yang setiap tahun naik.
Warga bernama Hariani mengatakan Ketua RT/RW 3 di lingkungannya tidak aktif dan sulit bersosialisasi dengan masyarakat. Ia mengeluh, apalagi saat ada bantuan turun, tidak disampaikan.
"RT/RW ini juga tidak tahu siapa warganya. Kalau ada bantuan turun, kita tidak dikasih. Cuma keluarganya saja, atau yang dia kenal saja dapat bantuan," kata Hariani saat diberikan kesempatan bertanya kepada Appi.
Warga lainnya, Nurlia bilang warga di sekitar sini mayoritas ekonomi menengah ke bawah. Tapi mirisnya, iuran sampah justru dibebankan malah makin naik setiap tahun.
"Kita di sini kodong, banyak tidak mampu, tapi kenapa iuran sampah selalu dinaikkan. Bantuan di kantor lurah, juga bermasalah. Kami pernah dapat, tiba-tiba tidak dapat maki," keluhnya kepada Appi.
Appi langsung memberikan solusi dan jawaban kepada warga. Ia berjanji bila diamanahkan sebagai Wali Kota Makassar, ia akan membuat system pemilihan RT/RW dengan adil dan disenangi warganya.
"Memilih RT/RW ini merupakan struktur yang paling kecil di tengah-tengah masyarakat. Artinya RT/RW adalah orang yang punya wibawa, punya kemampuan dan kepemimpinan untuk mengatur warga yang paling kecil yang ada di wilayahnya," ungkapnya.
"Sehingga pada saat kedepan kita melakukan pemulihan RT/RW seadil-adilnya, fair dan sejujur-jujurnya, supaya RT/RW bisa dan mampu mengenali warganya," sambungnya.
Menurut Appi, RT/RW adalah ujung tombak pemerintah paling bawah yang paling dekat dengan warganya. Makanya saat ada bantuan, maka harus disalurkan sesuai dengan nama dan penerima manfaatnya.
"Siapa orang-orang yang berhak mendapatkan bantuan, berapa banyak orang yang cuman pendatang di daerah situ, berapa keluarga yang ada menjadi tulang punggung. Kita mau database dan data kependudukan ini memang harus dibenahi supaya, hak orang yang mendapatkan bantuan itu sampai tempat sasaran ke tengah-tengah masyarakat," jelasnya.
Ketua DPD II Golkar Makassar ini berjanji, akan membenahi sistem pembagian bantuan sampai benar-benar tepat sasaran. Sehingga tak ada lagi warga yang mengeluh, tidak menerima bantuan padahal terdaftar sebagai penerima manfaat.
"Bantuan itu merupakan penyangga untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Tapi kalau bantuan ini tidak sampai ke mereka, itu makin hancurlah mereka ini. Ini adalah supporting dari pemerintah kepada mereka, yang membutuhkan yang harus dapat," paparnya.
Mantan Bos PSM Makassar ini juga mengingatkan agar RT/RW bisa netral di Pilwalkot 2024. Appi berpesan agar bantuan dari pemerintah, tidak disandera demi memobilisasi pemilih untuk Cakada tertentu.
"Iyalah, tidak boleh ada tekanan yang disangkut pautkan. Kalau kita bayar sampah tidak bisa tidak boleh ada yang dihubungkan-hubungian yang tidak ada hubungannya," kuncinya.
Mayoritas warga mengeluhkan soal RT/RW yang sulit diajak komunikasi dan ditemui, apalagi jika ada bantuan turun. Selain itu, mereka juga tak senang dengan iuran sampah yang setiap tahun naik.
Warga bernama Hariani mengatakan Ketua RT/RW 3 di lingkungannya tidak aktif dan sulit bersosialisasi dengan masyarakat. Ia mengeluh, apalagi saat ada bantuan turun, tidak disampaikan.
"RT/RW ini juga tidak tahu siapa warganya. Kalau ada bantuan turun, kita tidak dikasih. Cuma keluarganya saja, atau yang dia kenal saja dapat bantuan," kata Hariani saat diberikan kesempatan bertanya kepada Appi.
Warga lainnya, Nurlia bilang warga di sekitar sini mayoritas ekonomi menengah ke bawah. Tapi mirisnya, iuran sampah justru dibebankan malah makin naik setiap tahun.
"Kita di sini kodong, banyak tidak mampu, tapi kenapa iuran sampah selalu dinaikkan. Bantuan di kantor lurah, juga bermasalah. Kami pernah dapat, tiba-tiba tidak dapat maki," keluhnya kepada Appi.
Appi langsung memberikan solusi dan jawaban kepada warga. Ia berjanji bila diamanahkan sebagai Wali Kota Makassar, ia akan membuat system pemilihan RT/RW dengan adil dan disenangi warganya.
"Memilih RT/RW ini merupakan struktur yang paling kecil di tengah-tengah masyarakat. Artinya RT/RW adalah orang yang punya wibawa, punya kemampuan dan kepemimpinan untuk mengatur warga yang paling kecil yang ada di wilayahnya," ungkapnya.
"Sehingga pada saat kedepan kita melakukan pemulihan RT/RW seadil-adilnya, fair dan sejujur-jujurnya, supaya RT/RW bisa dan mampu mengenali warganya," sambungnya.
Menurut Appi, RT/RW adalah ujung tombak pemerintah paling bawah yang paling dekat dengan warganya. Makanya saat ada bantuan, maka harus disalurkan sesuai dengan nama dan penerima manfaatnya.
"Siapa orang-orang yang berhak mendapatkan bantuan, berapa banyak orang yang cuman pendatang di daerah situ, berapa keluarga yang ada menjadi tulang punggung. Kita mau database dan data kependudukan ini memang harus dibenahi supaya, hak orang yang mendapatkan bantuan itu sampai tempat sasaran ke tengah-tengah masyarakat," jelasnya.
Ketua DPD II Golkar Makassar ini berjanji, akan membenahi sistem pembagian bantuan sampai benar-benar tepat sasaran. Sehingga tak ada lagi warga yang mengeluh, tidak menerima bantuan padahal terdaftar sebagai penerima manfaat.
"Bantuan itu merupakan penyangga untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Tapi kalau bantuan ini tidak sampai ke mereka, itu makin hancurlah mereka ini. Ini adalah supporting dari pemerintah kepada mereka, yang membutuhkan yang harus dapat," paparnya.
Mantan Bos PSM Makassar ini juga mengingatkan agar RT/RW bisa netral di Pilwalkot 2024. Appi berpesan agar bantuan dari pemerintah, tidak disandera demi memobilisasi pemilih untuk Cakada tertentu.
"Iyalah, tidak boleh ada tekanan yang disangkut pautkan. Kalau kita bayar sampah tidak bisa tidak boleh ada yang dihubungkan-hubungian yang tidak ada hubungannya," kuncinya.
(UMI)
Berita Terkait

Makassar City
Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
Partai Golkar Makassar melakukan strukturisasi pengurus. Rapat internal ini dipimpin langsung oleh Ketua DPD II, Munafri Arifuddin di Kantor Golkar Makassar pada Rabu (17/09/2025) malam.
Rabu, 17 Sep 2025 23:03

Makassar City
Aset Pemkot Makassar 1,1 Ha di Antang Terancam Jatuh ke Pihak Lain
Aset Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar seluas 11.000 meter persegi atau 1,1 hektare di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, terancam jatuh ke pihak lain.
Rabu, 17 Sep 2025 21:56

Makassar City
Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) Makassar melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Balai Kota pada Rabu (17/09/2025).
Rabu, 17 Sep 2025 16:31

Makassar City
Pemkot Makassar Siapkan 7 Ha Lahan untuk Pembangunan Sekolah Rakyat
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menegaskan komitmen kuat dalam mendukung program pemerintah pusat di bidang pendidikan, khususnya gagasan Sekolah Rakyat.
Rabu, 17 Sep 2025 13:11

Makassar City
Munafri–Aliyah Tunjukkan Sikap Egaliter, Dengarkan Tuntutan Mahasiswa HMI Makassar
Di tengah dinamika aspirasi mahasiswa, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham menunjukkan sikap terbuka dan egaliter.
Senin, 15 Sep 2025 19:31
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Kelompok KPM di Jeneponto Diduga Lakukan Pemotongan Dana PKH
2

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
3

Aset Pemkot Dikelola Pihak Lain sebagai Area Parkir, ARA: 2 Bulan Harus Kembali
4

Dibantu Modal dari Amartha, Ibu Dewi Berjualan Jalangkote hingga Beromset Ratusan Juta
5

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Kelompok KPM di Jeneponto Diduga Lakukan Pemotongan Dana PKH
2

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
3

Aset Pemkot Dikelola Pihak Lain sebagai Area Parkir, ARA: 2 Bulan Harus Kembali
4

Dibantu Modal dari Amartha, Ibu Dewi Berjualan Jalangkote hingga Beromset Ratusan Juta
5

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar