Peduli Sampah Sejak Dini, Pemkot Makassar Mulai Program 3 Set Sampah di Sekolah
Kamis, 19 Jun 2025 13:43

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dorong sekolah jadi pelopor budaya pilah sampah, Rabu (18/6/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan memulai revolusi kepedulian lingkungan dari tingkat bangku sekolah.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya untuk mengintegrasikan edukasi lingkungan hidup melalui program Tiga Set Sampah yang menyasar siswa-siswi sejak usia dini.
"Kita ingin membentuk kebiasaan anak-anak dari kecil. Misalnya, anak bawa sampah atau sejenisnya dari rumah, yang lain bawa botol plastik dan lainya," katanya.
Munafri menambahkan bahwa set tempat sampah, biasanya terdiri dari beberapa wadah yang berbeda warna atau jenis untuk memisahkan sampah berdasarkan kategorinya.
Fungsi utama dari set sampah ini adalah untuk memudahkan pengelolaan sampah, terutama dalam hal pemilahan antara sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya (B3).
Penggunaan set sampah yang terpisah membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui proses daur ulang dan pengolahan yang tepat.
Appi sapaan karibnya menjelaskan bahwa program ini mewajibkan setiap siswa membawa contoh sampah dari rumah setiap pagi, baik organik maupun non-organik, untuk dipilah di sekolah.
Dengan langkah ini, kata dia, Kota Makassar mengambil peran aktif dalam membangun generasi sadar lingkungan mulai dari ruang kelas hingga rumah tangga.
"Dengan sistem tiga set tong sampah yang akan ditempatkan di beberapa titik strategis di sekolah seperti halaman depan, belakang, dan area kantor, pemilahan akan menjadi bagian dari kebiasaan harian. "Ini bukan soal jumlah sampah, tapi soal pembelajaran memilah sejak dini," jelasnya.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu menambahkan, minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dengan benar selama ini terjadi karena kurangnya edukasi.
Oleh karena itu, Pemkot Makassar berencana untuk mengeksekusi program ini secepatnya dan menjadikannya sebagai bagian dari kurikulum pembiasaan di sekolah.
Sampah yang telah dipilah tidak akan berakhir sia-sia. Sampah organik akan diolah menjadi kompos, sedangkan non-organik dapat dikirim ke bank sampah untuk didaur ulang.
Hasil pengolahan ini nantinya akan disalurkan ke komunitas seperti pelaku urban farming untuk mendukung pertanian kota yang berkelanjutan.
"Program ini tidak berhenti di sekolah saja. Kita ingin menciptakan ekosistem daur ulang yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat," lanjut politisi Golkar itu.
Pemkot Makassar juga berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui gerakan ini, dan akan mematangkan konsep peluncuran program secara serentak di sekolah-sekolah.
"Kita ingin anak-anak masuk sekolah tidak hanya belajar ilmu, tapi juga membawa semangat peduli lingkungan," tutup Munafri.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya untuk mengintegrasikan edukasi lingkungan hidup melalui program Tiga Set Sampah yang menyasar siswa-siswi sejak usia dini.
"Kita ingin membentuk kebiasaan anak-anak dari kecil. Misalnya, anak bawa sampah atau sejenisnya dari rumah, yang lain bawa botol plastik dan lainya," katanya.
Munafri menambahkan bahwa set tempat sampah, biasanya terdiri dari beberapa wadah yang berbeda warna atau jenis untuk memisahkan sampah berdasarkan kategorinya.
Fungsi utama dari set sampah ini adalah untuk memudahkan pengelolaan sampah, terutama dalam hal pemilahan antara sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya (B3).
Penggunaan set sampah yang terpisah membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui proses daur ulang dan pengolahan yang tepat.
Appi sapaan karibnya menjelaskan bahwa program ini mewajibkan setiap siswa membawa contoh sampah dari rumah setiap pagi, baik organik maupun non-organik, untuk dipilah di sekolah.
Dengan langkah ini, kata dia, Kota Makassar mengambil peran aktif dalam membangun generasi sadar lingkungan mulai dari ruang kelas hingga rumah tangga.
"Dengan sistem tiga set tong sampah yang akan ditempatkan di beberapa titik strategis di sekolah seperti halaman depan, belakang, dan area kantor, pemilahan akan menjadi bagian dari kebiasaan harian. "Ini bukan soal jumlah sampah, tapi soal pembelajaran memilah sejak dini," jelasnya.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu menambahkan, minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dengan benar selama ini terjadi karena kurangnya edukasi.
Oleh karena itu, Pemkot Makassar berencana untuk mengeksekusi program ini secepatnya dan menjadikannya sebagai bagian dari kurikulum pembiasaan di sekolah.
Sampah yang telah dipilah tidak akan berakhir sia-sia. Sampah organik akan diolah menjadi kompos, sedangkan non-organik dapat dikirim ke bank sampah untuk didaur ulang.
Hasil pengolahan ini nantinya akan disalurkan ke komunitas seperti pelaku urban farming untuk mendukung pertanian kota yang berkelanjutan.
"Program ini tidak berhenti di sekolah saja. Kita ingin menciptakan ekosistem daur ulang yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat," lanjut politisi Golkar itu.
Pemkot Makassar juga berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui gerakan ini, dan akan mematangkan konsep peluncuran program secara serentak di sekolah-sekolah.
"Kita ingin anak-anak masuk sekolah tidak hanya belajar ilmu, tapi juga membawa semangat peduli lingkungan," tutup Munafri.
(MAN)
Berita Terkait

Makassar City
Ranperda Prioritas DPRD Makassar Perkuat SDM hingga Wujudkan Birokrasi Modern
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri Rapat Paripurna Keenam Masa Persidangan Pertama Tahun 2025/2026 DPRD Kota Makassar melalui aplikasi Zoom Meeting
Selasa, 21 Okt 2025 19:23

Makassar City
67 Petugas Damkar Makassar Jalani Pelatihan Kesigapan dan Keterampilan
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin membuka Diklat Pemadaman I In House Training Program 70 JP Tahun 2025 bagi aparatur dan petugas lapangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar, Selasa (21/10/2025).
Selasa, 21 Okt 2025 19:10

Makassar City
FGD Kominfo Makassar Fokus Tetapkan Standar Layanan dan SLA Lontara+
Dinas Kominfo Kota Makassar menggelar FGD bertema “Kolaborasi OPD dalam Audit TIK dan Penetapan Standar Layanan Lontara+”, Senin (20/10/2025) di Hotel Aston Makassar.
Senin, 20 Okt 2025 20:24

Makassar City
Pengangkutan Sampah di Kelurahan Bakung Lamban, Begini Respons DLH Makassar
Permasalahan lambannya pengangkutan sampah di pemukiman menjadi keluhan utama masyarakat di wilayah Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Senin, 20 Okt 2025 19:41

Makassar City
Hari Jadi Sulsel ke-356, Pemkot Makassar Borong 3 Nominasi Penghargaan
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham, kembali menorehkan catatan gemilang, Minggu (19/10/2025).
Minggu, 19 Okt 2025 16:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suami jadi Tersangka Pembunuhan Ibu Muda Tiga Anak yang Digantung di Kebun
2

Guru di Tarowang Jeneponto Temukan Makanan Basi di Menu MBG
3

PKS Sulsel Kukuhkan Generasi Penerus Lewat Kaderisasi Anak Anggota
4

67 Petugas Damkar Makassar Jalani Pelatihan Kesigapan dan Keterampilan
5

PT Vale Dorong Literasi Anak Loeha Raya Lewat Donasi Buku
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suami jadi Tersangka Pembunuhan Ibu Muda Tiga Anak yang Digantung di Kebun
2

Guru di Tarowang Jeneponto Temukan Makanan Basi di Menu MBG
3

PKS Sulsel Kukuhkan Generasi Penerus Lewat Kaderisasi Anak Anggota
4

67 Petugas Damkar Makassar Jalani Pelatihan Kesigapan dan Keterampilan
5

PT Vale Dorong Literasi Anak Loeha Raya Lewat Donasi Buku