Telkom Dorong Digitalisasi Layanan Kesehatan Makassar dengan Healthical Puskesmas

Senin, 23 Jun 2025 15:10
Telkom Dorong Digitalisasi Layanan Kesehatan Makassar dengan Healthical Puskesmas
Peserta Forum Group Discussion bertema “Puskesmas in Digital Transition: Bridging Challenges Toward Better Health Management” berfoto bersama di sela kegiatan. Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
Comment
Share
MAKASSAR - Telkom terus mendorong digitalisasi layanan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Digitalisasi ini penting untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan kesehatan.

Salah satu wujud komitmen Telkom tersebut adalah dengan mendorong penerapan Healthical Puskesmas, layanan dari AdMedika, anak perusahaan milik Telkom Indonesia.

Layanan tersebut diperkenalkan langsung pada kegiatan Join Insight: Forum Group Discussion (FGD) bertema “Puskesmas in Digital Transition: Bridging Challenges Toward Better Health Management” di Kota Makassar, Senin (23/06/2025).

FGD tersebut diinisiasi Telkom Witel Sulbagsel berkolaborasi dengan salah satu anak perusahaan Telkom, Admedika bersama Pemkot Makassar. FGD ini melibatkan 47 perwakilan Puskesmas di Kota Makassar.

General Manager Marketing dan Business Solution AdMedika, Firdaus Effendy menyampaikan, saat ini sudah ada lebih dari 400 puskesmas yang memanfaatkan aplikasi ini. Sementara untuk Kota Makassar, dalam waktu dekat akan diuji coba.

"Wilayah Makassar ini baru akan diuji coba beberapa waktu, agar teman-teman di puskesmas ini memahami aplikasi ini," beber Firdaus.

Sebagai informasi, Healthical merupakan sistem informasi yang dirancang khusus untuk pelayanan Puskesmas. Layanan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap puskesmas, memfasilitasi manajemen pelayanan dari pendaftaran hingga pengelolaan rekam medis.

Selain itu, aplikasi ini memungkinkan rekapitulasi pelaporan yang terintegrasi dengan dinas kesehatan, memberikan efisiensi operasional dan meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas.

Firdaus menegaskan bahwa aplikasi milik Telkom Group ini unggul dari penyedia layanan yang sama.

"Kami memiliki sistem yang sudah teruji dan terbukti di tempat lain, dan memenuhi segala aspek operasional, maka kami tawarkan di Kota Makassar," sambung Firdaus.

Sementara itu, Manager Business Service Telkom Witel Sulbagsel, Nadiah Liestyasari mengungkap, FGD “Puskesmas in Digital Transition: Bridging Challenges Toward Better Health Management” ini ditujukan untuk menggali persoalan yang dihadapi puskesmas dalam urusan operasional dan administrasi.

"Dari koordinasi kami, beberapa puskesmas menghadapi beberapa masalah, nah melalui kegiatan ini kita menggali poin problem tersebut, yang sekiranya kita bisa dicari solusinya bersama," ujar Nadiah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar, Moh Roem mengapresiasi kegiatan ini. Sebab akan membantu puskesmas di Kota Makassar melakukan transformasi digital pelayanan menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat untuk masyarakat.

"Kehadiran Kepala Puskesmas di sini memberikan bukti keseriusan Pemkot Makassar dalam meningkatkan layanan kesehatan di kota ini," ucap Moh Roem.

Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Ir Zainal mengakui, selama ini kendala yang dihadapi pada layanan kesehatan tingkat pertama adalah pelaporan pelaksanaan kegiatan yang manual.

"Dari kegiatan ini kami berharap nantinya ada perbaikan pelayanan yang bukan hanya di puskesmas, tapi pada fasilitas lain," pungkas Zainal.

Nantinya jika aplikasi ini digunakan, penganggaran akan disiapkan dari APBD.

Healthical Puskesmas Miliki Banyak Keunggulan

Dalam salah satu sesi di Join Insight: Forum Group Discussion (FGD) tersebut, juga dilakukan demo aplikasi Healthical Puskesmas. Para peserta mencoba langsung aplikasi ini di laptop mereka masing-masing.

"Mengakses aplikasi ini seperti mengakses YouTube atau Netflix, setiap petugas akan mendapat akun, memiliki akses dan otoritasi berbeda-beda, siapa yang bisa menginput, siapa yang bisa menghapus. Mengapa, suapaya jangan sampai akses itu disalahgunakan," ujar Account Solution PMS Admedika, Andrian Lukmana Putra, saat demo aplikasi.

Dalam kesempatan itu, dia memaparkan poin besar masalah di puskesmas, yakni integrasi single dashboard untuk pelaporan dan monitoring pada Dinkes; Key Performance Indicator (KPI) dari masing-masing puskesmas ke pihak Dinkes; Pengimputan pelaporan masih secara manual; dan proses monitoring pemantauan kinerja penggunaan aplikasi ke Dinkes.

Nah, melalui Healthical Puskesmas ini, masalah-masalah yang jadi kendalah tersebut kata Andrian dapat teratasi.

"Aplikasi ini sistem informasi kesehatan berbasis web dan cloud, modular dan mobile responsive. Dirancang untuk integrasi antar bagian dan antar instansi dengan keamanan tinggi. Adapun keunggulannya reliable, scalable, interoperable, ramah, terintegrasi dengan BPJS & Kemenkes, terdaftar di PSE Kominfo," papar Andrian.

Sementara Fitur Integrasi Layanan Primer aplikasi ini, mendukung 43 jenis skrining kesehatan (diabetes, hipertensi, TBC, HIV, kanker, dll. Input & pelaporan digital sesuai klaster Puskesmas dan regulasi KMK 2023.

"Sementara keamanannya, Framework web multitier: ringan, hemat bandwidth, cepat diakses. Teknologi: PostgreSQL, PHP, Apache, Linux, HTTPS. 4 lapis keamanan: Network, Application, Host, Information," bebernya.

Nantinya kata dia, penerapan aplikasi ini akan memberikan benefit bukan hanya kepada Dinas Kesehatan, tetapi juga bagi puskesmas dan pasien.

"Dinkes akan memiliki laporan terpusat secara paperless, terbentuknya PWS, dan bisa memonitoring puskesmas. Sementara manfaat bagi puskesmas yakni pelaporan single-input yang valid, data obat/alay kesehatan yang valid, membangun dan menjaga pelayanan, dokumentasi, dan pekerjaan yang lebih baik dan konsisten," urai Andrian.

Sementara bagi pasien, penerapan aplikasi ini akan memberikan jadwal pelayanan yang realtime, proses pendaftaran yang terstruktur, dan alur antrean yang jelas.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru