BI Sulsel Perkuat Pemahaman Jurnalis tentang Fungsi dan Tugas Kebangsentralan
Kamis, 08 Agu 2024 21:41

Suasana pembukaan Pelatihan dan Gathering yang digelar BI Sulsel di Grand Mercure, Malang, Jawa Timur, Kamis 8 Agustus. Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
MALANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel memberikan pelatihan terhadap 52 jurnalis yang bertugas di Kota Makassar. Pelatihan dilaksanakan di Malang, Jawa Timur, 8 hingga 10 Agustus 2024.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Wahyu Purnama menyampaikan, pelatihan yang dirangkaikan dengan gathering ini salah satunya bertujuan untuk menguatkan pemahaman tentang tugas dan fungsi kebangsentralan.
"Tentu rekan media sudah paham tentang BI lebih dari masyarakat yang lain. Keberadaan BI di daerah itu, semuanya memberi, apapun yang dilakukan untuk daerah. BI tidak meminta, memberi cost, tapi memberi benefit," ucap Wahyu.
Paling utama dari fungsi BI adalah mengendalikan inflasi. Mengendalikan inflasi sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Jika berbicara pengendalian ekonomi, maka kunci utamanya adalah inflasi yang rendah dan stabil.
"Banyak tuh kepala daerah, masyarakat yang tidak paham apa perannya inflasi," sambung Wahyu.
BI mengendalikan inflasi lewat suku bunga. Di daerah, BI mengendalilan inflasi dengan stabilitas harga pangan. BI juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan pengembangan UMKM, ekonomi syariah, hingga program sosial.
Tak hanya itu BI juga memberikan beasiswa. Termasuk kajian yang datanya sangat banyak diminta berbagai pihak, data mengenai statistik ekonomi daerah.
BI kata dia juga ikut mengembangkan investasi di daerah dengan program Pinisi Sultan. Sebab, bergeraknya investasi juga merupakan salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut Wahyu, BI juga melakukan pengembangan UMKM secara end to end.
"Soal pembayaran, BI juga mengatur pengedaran dan pengelolaan uang rupiah. Bagaimana supaya ekonomi lancar? Yang dikembangkan BI terkini adalah pembayaran digital dengan BI Fast dan QRIS," ucap dia lagi.
Di samping semakin memperkuat pemahaman tentang tugas Bank Indonesia, pada kegiatan ini jurnalis juga diberikan materi Jurnalisme Berkualitas: Menegakkan Kemerdekaan Pers Menuju Kehidupan Masyarakat yang Demokratis yang dibawakan FX Laksana Agung Saputra, Head of Economics and Business Desk Kompas Daily.
Dalam kesempatan itu, Wahyu juga membandingkan perbedaan kondisi ekonomi Malang dan Sulsel.
"Kalau di Malang industri pengolahannya sharenya sampai 30 persen lebih. Pertanian malah kecil. Sulsel pertanian mendominasi dengan 21 persen, pengolahan 17 persen. Semua daerah maju ketika pertumbuhan ekonomi di-drive oleh industri," kata dia.
"Sulsel menuju ke situ. Geliat smelter, walau tidak merata. Di Sulampua masih ada di angka hampir 7 persen (pertumbuhan ekonominy). Sehingga pada 2045, kita harus menjadi negara industri. Tanpa meninggalkan pertanian, karena itu adalah kekuatan," katanya.
Wahyu menegaskan, Bank Indonesia melihat posisi media sangat penting, sebab membantu mengkomunikasikan tentang bagaimana mengendalikan inflasi, pembayaran, dan bagaimana masyarakat bisa mengendalikan konsumsinya.
"Kami sangat berharap media sangat memahami fungsi BI. Kami berterima kasih banyak atas peran yang sudah dilakukan selama ini. Ke depan, peran ini kami harap bisa terus dijaga, sehingga juga ikut berperan dalam menjaga stabilitas perekonomian," pungkas Wahyu.
Peserta juga diberi materi Peran BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Rupiah dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Sulsel. Materi dibawakan Fadhil Muhammad, Ekonom Kelompok Perumusan Kekda Provinsi BI Sulsel.
Selain itu, ada materi Pengelolaan Perpustakaan Lontara Bank Indonesia Sulsel yang dibawakan Mardiana M. Kamarullah, Analis Yunior BI Sulsel.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Wahyu Purnama menyampaikan, pelatihan yang dirangkaikan dengan gathering ini salah satunya bertujuan untuk menguatkan pemahaman tentang tugas dan fungsi kebangsentralan.
"Tentu rekan media sudah paham tentang BI lebih dari masyarakat yang lain. Keberadaan BI di daerah itu, semuanya memberi, apapun yang dilakukan untuk daerah. BI tidak meminta, memberi cost, tapi memberi benefit," ucap Wahyu.
Paling utama dari fungsi BI adalah mengendalikan inflasi. Mengendalikan inflasi sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Jika berbicara pengendalian ekonomi, maka kunci utamanya adalah inflasi yang rendah dan stabil.
"Banyak tuh kepala daerah, masyarakat yang tidak paham apa perannya inflasi," sambung Wahyu.
BI mengendalikan inflasi lewat suku bunga. Di daerah, BI mengendalilan inflasi dengan stabilitas harga pangan. BI juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan pengembangan UMKM, ekonomi syariah, hingga program sosial.
Tak hanya itu BI juga memberikan beasiswa. Termasuk kajian yang datanya sangat banyak diminta berbagai pihak, data mengenai statistik ekonomi daerah.
BI kata dia juga ikut mengembangkan investasi di daerah dengan program Pinisi Sultan. Sebab, bergeraknya investasi juga merupakan salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut Wahyu, BI juga melakukan pengembangan UMKM secara end to end.
"Soal pembayaran, BI juga mengatur pengedaran dan pengelolaan uang rupiah. Bagaimana supaya ekonomi lancar? Yang dikembangkan BI terkini adalah pembayaran digital dengan BI Fast dan QRIS," ucap dia lagi.
Di samping semakin memperkuat pemahaman tentang tugas Bank Indonesia, pada kegiatan ini jurnalis juga diberikan materi Jurnalisme Berkualitas: Menegakkan Kemerdekaan Pers Menuju Kehidupan Masyarakat yang Demokratis yang dibawakan FX Laksana Agung Saputra, Head of Economics and Business Desk Kompas Daily.
Dalam kesempatan itu, Wahyu juga membandingkan perbedaan kondisi ekonomi Malang dan Sulsel.
"Kalau di Malang industri pengolahannya sharenya sampai 30 persen lebih. Pertanian malah kecil. Sulsel pertanian mendominasi dengan 21 persen, pengolahan 17 persen. Semua daerah maju ketika pertumbuhan ekonomi di-drive oleh industri," kata dia.
"Sulsel menuju ke situ. Geliat smelter, walau tidak merata. Di Sulampua masih ada di angka hampir 7 persen (pertumbuhan ekonominy). Sehingga pada 2045, kita harus menjadi negara industri. Tanpa meninggalkan pertanian, karena itu adalah kekuatan," katanya.
Wahyu menegaskan, Bank Indonesia melihat posisi media sangat penting, sebab membantu mengkomunikasikan tentang bagaimana mengendalikan inflasi, pembayaran, dan bagaimana masyarakat bisa mengendalikan konsumsinya.
"Kami sangat berharap media sangat memahami fungsi BI. Kami berterima kasih banyak atas peran yang sudah dilakukan selama ini. Ke depan, peran ini kami harap bisa terus dijaga, sehingga juga ikut berperan dalam menjaga stabilitas perekonomian," pungkas Wahyu.
Peserta juga diberi materi Peran BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Rupiah dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Sulsel. Materi dibawakan Fadhil Muhammad, Ekonom Kelompok Perumusan Kekda Provinsi BI Sulsel.
Selain itu, ada materi Pengelolaan Perpustakaan Lontara Bank Indonesia Sulsel yang dibawakan Mardiana M. Kamarullah, Analis Yunior BI Sulsel.
(MAN)
Berita Terkait

Ekbis
Bank Indonesia Dorong Sinergi Kebut Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Sulsel
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya.
Senin, 24 Mar 2025 20:20

Ekbis
BI Sulsel Gelar SERAMBI Pinisi dan Pasar Murah Ramadan 2025 di Pulau Lae-lae
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar acara 'SERAMBI Pinisi' dan Pasar Murah Ramadan di Pulau Lae-Lae, Makassar pada Minggu.
Senin, 24 Mar 2025 04:17

News
Jufri Rahman: BI Berperan Penting dalam Pengendalian Inflasi di Sulsel
Pengendalian inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi salah satu wilayah terbaik di Indonesia. Salah satu yang memiliki peran penting dalam aksi tersebut yakni Bank Indonesia (BI) Sulsel yang mendampingi pemerintah.
Selasa, 18 Mar 2025 22:44

News
BI Sulsel dan PGRI Gelar Final Olimpiade Ekonomi Syariah, SMA Katholik Ikut Serta
Olimpiade Ekonomi dan Keuangan Syariah yang digelar atas kerjasama antara Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel, dan Asbisindo (Perkumpulan Bank Syariah Indonesia) akan memasuki babak final besok, Rabu 19 Maret 2025.
Selasa, 18 Mar 2025 12:15

News
Dekan FK UMI Bahas Manfaat Puasa Bagi Kesehatan di Bank Indonesia
Dekan Fakultas Kedokteran UMI, dr Nasrudin, tampil sebagai narasumber pada penyuluhan kesehatan di bulan suci Ramadan 1446 H, yang diselenggarakan BI Sulsel.
Kamis, 13 Mar 2025 15:07
Berita Terbaru