Meningkat 401 Persen, Alokasi Pupuk Subsidi Khusus Kakao di Sulsel Tembus 22.884 Ton
Jum'at, 17 Mar 2023 16:47

VP Penjualan Wilayah 6 PT Pupuk Indonesia Roh Eddy Andri W membahas perkembangan pupuk bersubsidi di wilayah Sulsel pada acara Ngo-PI di Kota Makassar, Jumat (17/3/2023). Foto/Tri Yari K
MAKASSAR - PT Pupuk Indonesia siap mendukung peningkatan produksi kakao di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal itu dibuktikan dengan melonjak tajamnya alokasi pupuk NPK formula khusus bersubsidi pada tahun ini.
Vice President (VP) Penjualan Wilayah 6 PT Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri W, menyampaikan alokasi pupuk subsidi khusus kakao di Sulsel mengalami kenaikan berkisar empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Terjadi peningkatan hingga belasan ribu ton.
"Alokasi NPK formula khusus kakao (pupuk bersubsidi-red) di Sulawesi Selatan tahun 2023 sebesar 22.884 ton meningkat 401 persen dibanding alokasi tahun 2022 sebesar 5.712 ton," kata Eddy, saat acara Ngobrol Bareng Pupuk Indonesia alias Ngo-PI di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Jumat (17/3/2023).
Peningkatan alokasi pupuk subsidi khusus kakao di Sulsel dilakukan melihat potensi daerah. Di samping itu, Eddy menekankan kenaikan itu merujuk pada kebutuhan petani kakao. Secara nasional, alokasi pupuk subsidi khusus kakao pun tidak lagi sebatas empat provinsi di Sulawesi, tapi semua provinsi di Indonesia.
Lebih jauh, Eddy menjelaskan Pupuk Indonesia bersama menggandeng Cocoa Sustainability Partnership (CSP) dan members terus berupaya mengoptimalkan penyaluran pupuk subsidi NPK Formula Khusus Kakao. Olehnya itu, pada kegiatan diskusi kali ini pihaknya mengajak PT Cargill Indonesia.
“Pada kesempatan ini, kami bersama dengan PT Cargill Indonesia yang juga menjadi member CSP di Sulawesi Selatan untuk sharing knowledge terkait tanaman kakao. Harapannya agar ke depan petani kakao dapat memanfaatkan pupuk subsidi NPK Kakao dengan baik untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraannya," paparnya.
Khusus wilayah Sulsel hingga 16 Maret 2023, PT Pupuk Indonesia telah menyalurkam 136.895 ton pupuk bersubsidi atau sekitar 20 persen. Rinciannya yakni Urea 83.362 ton, NPK Phonska 51.282 ton, dan NPK kakao 2.251 ton. Penyaluran pupuk subsidi dilakukan merujuk Permentan Nomor 10 Tahun 2022.
Sementara dari sisi ketersediaan, Eddy mengatakan Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk subsidi di Sulsel sebanyak 49.887 ton di Gudang Lini III atau tingkat kabupaten. Jumlah stok tersebut setara 195 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 25.531 ton. Adapun rinciannya, stok Urea 34.548 ton dan NPK 15.339 ton, dan NPK Formula Khusus Kakao 1.454 ton.
Pada kesempatan itu, Eddy juga menjabarkan mengenai kapasitas produksi pupuk yang mencapai 13,9 juta ton. Rinciannya yakni produksi urea 8,8 juta ton, NPK 3,8 juta ton, dan lainnya sekitar 1,3 juta ton. Kapasitas produksi ini telah mendukung ketersediaan pupuk subsidi dalam negeri.
Menurut Eddy, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 7,8 juta ton pada 2023. Dengan rincian pupuk jenis Urea 4,6 juta ton dan NPK 3,2 juta ton. “Dengan kapasitas produksi 8,8 juta ton, kemampuan produksi kita untuk mencukup kebutuhan urea bersubsidi lebih dari cukup. Begitu juga dengan Pupuk NPK, dimana kemampuan produksi kita 3,5 juta ton, dengan kebutuhan NPK bersubsidi 3,2 juta ton,” paparnya.
Sementara itu, Lulung dari perwakilan PT Cargill Indonesia menjelaskan mengenai sejarah perusahaannya di Indonesia dan produksinya. Lebih spesifik lagi mengenai kinerja dalam produksi olahan kakao, dimana pihaknya berkomitmen berkontribusi pada peningkatan produksi kakao dan peningkatan kesejahteraan petani komoditas tersebut.
Diakuinya kolaborasi dan sinergi lintas sektor diperlukan guna memastikan produksi kakao meningkat dan begitu pula kesejahteraan petani. Salah satu stakeholder yang memiliki peran vital diakuinya produsen pupuk, dimana salah satu hal yang menjadi penunjang produktivitas kakao adalah terjaminnya ketersediaan pupuk.
"Sejak 2012 diluncurkan, kami memiliki komitmen melalui The Cargill Cocoa Promise. Ini adalah komitmen kami untuk mengamankan pasokan kakao yang berkelanjutan untuk saat ini dan di masa depan, sambil mendukung petani, masyarakat, dan lingkungan," ungkapnya.
Vice President (VP) Penjualan Wilayah 6 PT Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri W, menyampaikan alokasi pupuk subsidi khusus kakao di Sulsel mengalami kenaikan berkisar empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Terjadi peningkatan hingga belasan ribu ton.
"Alokasi NPK formula khusus kakao (pupuk bersubsidi-red) di Sulawesi Selatan tahun 2023 sebesar 22.884 ton meningkat 401 persen dibanding alokasi tahun 2022 sebesar 5.712 ton," kata Eddy, saat acara Ngobrol Bareng Pupuk Indonesia alias Ngo-PI di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Jumat (17/3/2023).
Peningkatan alokasi pupuk subsidi khusus kakao di Sulsel dilakukan melihat potensi daerah. Di samping itu, Eddy menekankan kenaikan itu merujuk pada kebutuhan petani kakao. Secara nasional, alokasi pupuk subsidi khusus kakao pun tidak lagi sebatas empat provinsi di Sulawesi, tapi semua provinsi di Indonesia.
Lebih jauh, Eddy menjelaskan Pupuk Indonesia bersama menggandeng Cocoa Sustainability Partnership (CSP) dan members terus berupaya mengoptimalkan penyaluran pupuk subsidi NPK Formula Khusus Kakao. Olehnya itu, pada kegiatan diskusi kali ini pihaknya mengajak PT Cargill Indonesia.
“Pada kesempatan ini, kami bersama dengan PT Cargill Indonesia yang juga menjadi member CSP di Sulawesi Selatan untuk sharing knowledge terkait tanaman kakao. Harapannya agar ke depan petani kakao dapat memanfaatkan pupuk subsidi NPK Kakao dengan baik untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraannya," paparnya.
Khusus wilayah Sulsel hingga 16 Maret 2023, PT Pupuk Indonesia telah menyalurkam 136.895 ton pupuk bersubsidi atau sekitar 20 persen. Rinciannya yakni Urea 83.362 ton, NPK Phonska 51.282 ton, dan NPK kakao 2.251 ton. Penyaluran pupuk subsidi dilakukan merujuk Permentan Nomor 10 Tahun 2022.
Sementara dari sisi ketersediaan, Eddy mengatakan Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk subsidi di Sulsel sebanyak 49.887 ton di Gudang Lini III atau tingkat kabupaten. Jumlah stok tersebut setara 195 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 25.531 ton. Adapun rinciannya, stok Urea 34.548 ton dan NPK 15.339 ton, dan NPK Formula Khusus Kakao 1.454 ton.
Pada kesempatan itu, Eddy juga menjabarkan mengenai kapasitas produksi pupuk yang mencapai 13,9 juta ton. Rinciannya yakni produksi urea 8,8 juta ton, NPK 3,8 juta ton, dan lainnya sekitar 1,3 juta ton. Kapasitas produksi ini telah mendukung ketersediaan pupuk subsidi dalam negeri.
Menurut Eddy, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 7,8 juta ton pada 2023. Dengan rincian pupuk jenis Urea 4,6 juta ton dan NPK 3,2 juta ton. “Dengan kapasitas produksi 8,8 juta ton, kemampuan produksi kita untuk mencukup kebutuhan urea bersubsidi lebih dari cukup. Begitu juga dengan Pupuk NPK, dimana kemampuan produksi kita 3,5 juta ton, dengan kebutuhan NPK bersubsidi 3,2 juta ton,” paparnya.
Sementara itu, Lulung dari perwakilan PT Cargill Indonesia menjelaskan mengenai sejarah perusahaannya di Indonesia dan produksinya. Lebih spesifik lagi mengenai kinerja dalam produksi olahan kakao, dimana pihaknya berkomitmen berkontribusi pada peningkatan produksi kakao dan peningkatan kesejahteraan petani komoditas tersebut.
Diakuinya kolaborasi dan sinergi lintas sektor diperlukan guna memastikan produksi kakao meningkat dan begitu pula kesejahteraan petani. Salah satu stakeholder yang memiliki peran vital diakuinya produsen pupuk, dimana salah satu hal yang menjadi penunjang produktivitas kakao adalah terjaminnya ketersediaan pupuk.
"Sejak 2012 diluncurkan, kami memiliki komitmen melalui The Cargill Cocoa Promise. Ini adalah komitmen kami untuk mengamankan pasokan kakao yang berkelanjutan untuk saat ini dan di masa depan, sambil mendukung petani, masyarakat, dan lingkungan," ungkapnya.
(TRI)
Berita Terkait

Sulsel
Pupuk Indonesia Ajak Petani Takalar Tebus dan Pahami Aturan Baru Pupuk Subsidi
PT Pupuk Indonesia mengajak para petani di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi melalui kegiatan "Rembuk Tani dan Tebus Bersama Tahun 2025".
Kamis, 26 Jun 2025 11:57

Ekbis
Wujudkan Swasembada Pangan, Pupuk Indonesia Optimalkan Transformasi Industri 4.0
Menurut Panji, penerapan teknologi industri 4.0 memungkinkan Pupuk Indonesia meningkatkan kinerja operasional secara lebih andal, produktif, dan efisien.
Rabu, 11 Jun 2025 14:45

Makassar City
Legislator Andi Tenri Uji Sebut Petani di Barombong Sulit Dapatkan Pupuk
Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Tenri Uji Idris meminta pemerintah memperhatikan kondisi petani di Barombong. Temuan di lokasi, petani di sana masih kesulitan memperoleh pupuk.
Senin, 19 Mei 2025 20:21

Ekbis
Kembalikan Kejayaan Kakao di Indonesia, Mars Perkuat Riset & Sumber Daya Berkelanjutan
PT Mars Symbioscience Indonesia, unit bisnis dari Mars, Incorporated, berkomitmen mengembalikan kejayaan kakao di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi.
Rabu, 23 Apr 2025 22:19

News
Kebijakan Pupuk Presiden Prabowo Sukses Dongkrak Luas Panen dan Produksi Beras
Perubahan kebijakan pupuk bersubsidi yang diterapkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membawa dampak positif bagi ketahanan pangan.
Rabu, 23 Apr 2025 20:48
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
4

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
5

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
4

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
5

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial