Menengok Dampak Transformatif Sukuk Hijau di Sulsel
Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 08 Sep 2023 16:03
UNDP Indonesia dan Kemenkeu RI menggelar acara Climate Talks and Site Visit: Aksi Nyata untuk Iklim dan Keberlanjutan di Kampus UNM, belum lama ini. Foto/Istimewa
MAKASSAR - United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menggelar acara 'Climate Talks and Site Visit: Aksi Nyata untuk Iklim dan Keberlanjutan' di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), belum lama ini. Talk show itu diikuti lebih 150 pemuda yang terdiri dari perwakilan komunitas lokal dan LSM serta mahasiswa.
Kegiatan itu sendiri berfokus pada strategi aksi iklim Indonesia dan keberhasilan pemanfaatan Sukuk Hijau dalam mendanai proyek-proyek ramah lingkungan yang berdampak positif bagi masyarakat. Khusus di Sulsel, salah satunya ialah proyek pengaman abrasi di Kabupaten Takalar, yang juga ikut ditinjau langsung oleh peserta.
Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah, dan Head of Innovative Financing Lab UNDP Indonesia, Muhammad Didi Hardiana, hadir memberikan sambutan. Mereka menekankan urgensi inovasi untuk mencapai target iklim Indonesia. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, Muhammad Idkhan, yang hadir menyambut kehadiran peserta, sekaligus mencatat pentingnya peran mahasiswa dan akademia dalam mendukung ambisi Indonesia.
Dalam paparan umumnya, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yulia Suryanti, menegaskan kembali komitmen pembangunan rendah karbon Pemerintah Indonesia dengan mengutip Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca taun 2030 dari 29% menjadi 31.89% dengan usaha sendiri, dan 41% menjadi 43.20% dengan dukungan internasional. Dalam upaya mencapai target tersebut, Pemerintah Indonesia mengimplementasikan berbagai strategi, termasuk melalui Program Kampung Iklim (ProKlim), yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi komunitas dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.
Di Provinsi Sulsel, sebanyak 119 titik lokasi ProKlim berhasil mengurangi lebih dari 200.000 ton CO2eq selama 2018 hingga 2022. Lebih lanjut, Yulia juga menekankan urgensi mengembangkan dan memanfaatkan instrumen-instrumen pembiayaan inovatif untuk mendukung ambisi iklim Indonesia.
Dalam dalam sesi talk show, Dwi Irianti menyoroti bagaimana Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai pendekatan inovatif untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan tersebut melalui Sukuk Hijau, dengan dukungan dari UNDP. Ia menambahkan instrumen berbasis Syariah ini memungkinkan terjadinya investasi berkelanjutan dan berdampak, serta mengapresiasi minat besar yang ditunjukkan investor muda untuk berinvestasi tidak hanya untuk profit—tetapi juga dampak.
Di Sulsel, penerbitan Sukuk Hijau memungkinkan pembiayaan berbagai proyek berlabel hijau, termasuk transportasi berkelanjutan, pencegahan dan pengendalian banjir, serta pengamanan pantai.
Kepala Dinas Sungai dan Pesisir Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Adi Prasetyo, dan anggota Lima Putra Pesisir, Renaldi, turut hadir sebagai narasumber sesi talk show. Keduanya menjelaskan mengenai aksi-aksi nyata di lapangan yang dilakukan dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun, di antaranya, bendungan, sistem peringatan dan pengendalian banjir, struktur penampung air, serta struktur pengaman pantai. Sementara itu, Lima Putra Pesisir, sebuah komunitas pemuda lokal, berfokus kepada konservasi flora dan fauna pesisir, terutama penyu dan mangrove, serta pemberdayaan masyarakat.
Talk show tersebut merupakan kegiatan pengantar untuk site visit, yang membawa peserta mengunjungi salah satu proyek yang dibiayai melalui penerbitan Sukuk Hijau 2020. Proyek pengaman abrasi pantai ini diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2021 dan merupakan salah satu proyek pemerintah yang fokus pada adaptasi perubahan iklim yang memiliki urgensi dan relevansi yang signifikan dikarenakan kerentanan Indonesia terhadap dampak perubahan iklim.
Proyek tersebut berlokasi di Desa Aeng Batu-batu, Kabupaten Takalar, dan telah mentransformasi garis Pantai Galesong sepanjang 400 meter melalui pembangunan struktur pengamanan pantai. Sebelum struktur tersebut dibangun, rumah-rumah di sekitar pantai selalu terancam akibat terjangan ombak dan banjir rob.
Kini, serangkaian groin, pemecah gelombang, dan tembok laut melindungi pantai dari pasang surut, arus, dan gelombang, dan secara efektif mencegah hilangnya hampir 100-meter daratan akibat abrasi. Kawasan yang kini dilindungi tidak hanya membawa dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga berperan dalam mendorong perekonomian lokal.
Sagala, dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aeng Batu-batu menjelaskan bagaimana kawasan tersebut telah membawa berbagai manfaat bagi komunitas setempat. Dengan terlindunginya kawasan tersebut, nelayan dapat dengan aman menyandarkan perahu mereka tanpa perlu khawatir akan kerusakan perahu mereka maupun berkurangnya sumber daya laut.
Hal ini tidak hanya menjaga kelangsungan mata pencaharian nelayan, tetapi juga memastikan keberlanjutan industri perikanan lokal. Selain itu, kawasan tersebut telah mendorong berkembangnya industri pariwisata setempat.
Pembangunan ini memicu pendirian kafe dan penginapan baru untuk melayani masuknya wisatawan. Hal ini memberikan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat, serta mendiversifikasi prospek ekonomi masyarakat di luar industri tradisional.
Sukuk Hijau merupakan salah satu instrumen pembiayaan tematik yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, yang berfokus kepada pembiayaan proyek-proyek hijau. Berdasarkan kesuksesan Sukuk Hijau, Pemerintah Indonesia juga telah menerbitkan SDG Bond dan Blue Bond pada tahun 2021 dan 2023.
Instrumen-instrumen pembiayaan ini mengacu kepada Republic of Indonesia SDGs Government Securities Framework yang dikembangkan pada tahun 2021 dengan dukungan dari UNDP melalui UN Joint Programme ‘Accelerating SDGs Investments in Indonesia (ASSIST)’—dengan pembiayaan dari UN Joint SDG Fund.
Kegiatan itu sendiri berfokus pada strategi aksi iklim Indonesia dan keberhasilan pemanfaatan Sukuk Hijau dalam mendanai proyek-proyek ramah lingkungan yang berdampak positif bagi masyarakat. Khusus di Sulsel, salah satunya ialah proyek pengaman abrasi di Kabupaten Takalar, yang juga ikut ditinjau langsung oleh peserta.
Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah, dan Head of Innovative Financing Lab UNDP Indonesia, Muhammad Didi Hardiana, hadir memberikan sambutan. Mereka menekankan urgensi inovasi untuk mencapai target iklim Indonesia. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, Muhammad Idkhan, yang hadir menyambut kehadiran peserta, sekaligus mencatat pentingnya peran mahasiswa dan akademia dalam mendukung ambisi Indonesia.
Dalam paparan umumnya, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yulia Suryanti, menegaskan kembali komitmen pembangunan rendah karbon Pemerintah Indonesia dengan mengutip Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca taun 2030 dari 29% menjadi 31.89% dengan usaha sendiri, dan 41% menjadi 43.20% dengan dukungan internasional. Dalam upaya mencapai target tersebut, Pemerintah Indonesia mengimplementasikan berbagai strategi, termasuk melalui Program Kampung Iklim (ProKlim), yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi komunitas dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.
Di Provinsi Sulsel, sebanyak 119 titik lokasi ProKlim berhasil mengurangi lebih dari 200.000 ton CO2eq selama 2018 hingga 2022. Lebih lanjut, Yulia juga menekankan urgensi mengembangkan dan memanfaatkan instrumen-instrumen pembiayaan inovatif untuk mendukung ambisi iklim Indonesia.
Dalam dalam sesi talk show, Dwi Irianti menyoroti bagaimana Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai pendekatan inovatif untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan tersebut melalui Sukuk Hijau, dengan dukungan dari UNDP. Ia menambahkan instrumen berbasis Syariah ini memungkinkan terjadinya investasi berkelanjutan dan berdampak, serta mengapresiasi minat besar yang ditunjukkan investor muda untuk berinvestasi tidak hanya untuk profit—tetapi juga dampak.
Di Sulsel, penerbitan Sukuk Hijau memungkinkan pembiayaan berbagai proyek berlabel hijau, termasuk transportasi berkelanjutan, pencegahan dan pengendalian banjir, serta pengamanan pantai.
Kepala Dinas Sungai dan Pesisir Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Adi Prasetyo, dan anggota Lima Putra Pesisir, Renaldi, turut hadir sebagai narasumber sesi talk show. Keduanya menjelaskan mengenai aksi-aksi nyata di lapangan yang dilakukan dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun, di antaranya, bendungan, sistem peringatan dan pengendalian banjir, struktur penampung air, serta struktur pengaman pantai. Sementara itu, Lima Putra Pesisir, sebuah komunitas pemuda lokal, berfokus kepada konservasi flora dan fauna pesisir, terutama penyu dan mangrove, serta pemberdayaan masyarakat.
Talk show tersebut merupakan kegiatan pengantar untuk site visit, yang membawa peserta mengunjungi salah satu proyek yang dibiayai melalui penerbitan Sukuk Hijau 2020. Proyek pengaman abrasi pantai ini diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2021 dan merupakan salah satu proyek pemerintah yang fokus pada adaptasi perubahan iklim yang memiliki urgensi dan relevansi yang signifikan dikarenakan kerentanan Indonesia terhadap dampak perubahan iklim.
Proyek tersebut berlokasi di Desa Aeng Batu-batu, Kabupaten Takalar, dan telah mentransformasi garis Pantai Galesong sepanjang 400 meter melalui pembangunan struktur pengamanan pantai. Sebelum struktur tersebut dibangun, rumah-rumah di sekitar pantai selalu terancam akibat terjangan ombak dan banjir rob.
Kini, serangkaian groin, pemecah gelombang, dan tembok laut melindungi pantai dari pasang surut, arus, dan gelombang, dan secara efektif mencegah hilangnya hampir 100-meter daratan akibat abrasi. Kawasan yang kini dilindungi tidak hanya membawa dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga berperan dalam mendorong perekonomian lokal.
Sagala, dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aeng Batu-batu menjelaskan bagaimana kawasan tersebut telah membawa berbagai manfaat bagi komunitas setempat. Dengan terlindunginya kawasan tersebut, nelayan dapat dengan aman menyandarkan perahu mereka tanpa perlu khawatir akan kerusakan perahu mereka maupun berkurangnya sumber daya laut.
Hal ini tidak hanya menjaga kelangsungan mata pencaharian nelayan, tetapi juga memastikan keberlanjutan industri perikanan lokal. Selain itu, kawasan tersebut telah mendorong berkembangnya industri pariwisata setempat.
Pembangunan ini memicu pendirian kafe dan penginapan baru untuk melayani masuknya wisatawan. Hal ini memberikan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat, serta mendiversifikasi prospek ekonomi masyarakat di luar industri tradisional.
Sukuk Hijau merupakan salah satu instrumen pembiayaan tematik yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, yang berfokus kepada pembiayaan proyek-proyek hijau. Berdasarkan kesuksesan Sukuk Hijau, Pemerintah Indonesia juga telah menerbitkan SDG Bond dan Blue Bond pada tahun 2021 dan 2023.
Instrumen-instrumen pembiayaan ini mengacu kepada Republic of Indonesia SDGs Government Securities Framework yang dikembangkan pada tahun 2021 dengan dukungan dari UNDP melalui UN Joint Programme ‘Accelerating SDGs Investments in Indonesia (ASSIST)’—dengan pembiayaan dari UN Joint SDG Fund.
(TRI)
Berita Terkait
News
Kolaborasi Hijau: KTH Pabangbon dan BRI Menanam Pulihkan Alam
Setelah berhenti menambang, Rasman dan kelompoknya beralih menjadi petani hutan, berusaha memulihkan kawasan hutan yang telah rusak.
Selasa, 19 Nov 2024 09:18
News
Aksi Restorasi Bumi, Telkom Tanam 140 Ribu Pohon Sepanjang 2024
Secara nasional, PT Telkom Indonesia telah menanam lebih dari 90 ribu pohon darat, 50 ribu pohon mangrove, dan 870 terumbu karang tahun ini di Indonesia.
Sabtu, 16 Nov 2024 21:07
Makassar City
Bunga Bougenville Hiasi Pelabuhan Makassar: Langkah Pelindo untuk Lingkungan
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 bersama Persatuan Istri Pegawai (PIP) Pelindo Regional 4 berpartisipasi dalam program penanaman bunga Bougenville di area Pelabuhan Makassar.
Senin, 28 Okt 2024 17:07
News
Bumi Berseru Fest: Kompetisi Inovatif dari Telkom untuk Jaga Lingkungan
Inisiatif ini diimplementasikan melalui program Bumi Berseru Fest, yang menjadi wadah kolaborasi bagi organisasi dan penggiat lingkungan.
Jum'at, 25 Okt 2024 16:17
News
Inovasi untuk Keberlanjutan, XL Axiata Luncurkan Zero Waste Pertama di HUT ke-28
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memanfaatkan momentum perayaan ulang tahun ke-28 untuk menegaskan kembali komitmen terhadap program keberlanjutan.
Sabtu, 19 Okt 2024 00:19
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada