Libatkan Jurnalis & Komunitas, BI Sulsel Gelar Gebyar Literasi Ramadan 2024

Tri Yari Kurniawan
Rabu, 20 Mar 2024 21:22
Libatkan Jurnalis & Komunitas, BI Sulsel Gelar Gebyar Literasi Ramadan 2024
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel menggelar Gebyar Literasi Ramadan 2024 di Baruga Phinisi, Rabu (20/3/2024). Foto/Tri Yari Kurniawan
Comment
Share
MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel menggelar Gebyar Literasi Ramadan 2024 di Baruga Phinisi, Rabu (20/3/2024). Puluhan jurnalis dan komunitas literasi dilibatkan, dengan tujuan meningkatkan SDM mereka agar mampu menjadi penulis andal dan kreatif.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, saat membuka acara menyampaikan, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan meningkatkan semangat literasi masyarakat di bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Di samping itu, juga untuk memperkenalkan perpustakaan BI 'Lontara' agar dimanfaatkan masyarakat.

Dalam kegiatan ini, BI Sulsel melaksanakan ragam kegiatan positif. Di antaranya yakni workshop penulisan yang dibawakan oleh salah satu pimpinan media sekaligus jurnalis senior, Andi Suruji. Juga ada pemaparan dari akademisi Prof Basrihannor soal pentingnya literasi dari perspektif masyarakat Islam di bulan suci Ramadan.

"Ramadan bukan hanya bulan suci tapi juga bulan memotivasi semangat untuk meningkatkan literasi. Lewat kegiatan ini diharapkan bisa melahirkan penulis andal dan kreatif," kata Rizki.

Ditilik dari sejarah, masyarakat Sulsel sejatinya memiliki kaitan erat dengan literasi. Maha karya sastra terpanjang yang diakui dunia yakni Lagaligo berasal dari Sulsel. Olehnya itu, pihaknya optimistis literasi masyarakat daerah ini memiliki potensi untuk terus ditingkatkan.

Di samping itu, merujuk laporan sureveyor mitra Perpustakaan Nasional RI diketahui Tingkat Gemar Membaca pada 2023 di Kota Makassar masuk 10 besar. Bahkan bila dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan, dari posisi 10 ke posisi 4.

"BI berkomitmen untuk mendorong peningkatan literasi dan kualitas SDM. Pada kesempatan ini, kami mengajak semua pihak untuk bersinergi meningkatkan literasi," ujar dia.

Sementara itu, Andi Suruji dalam materinya memberikan motivasi bagi para jurnalis dan komunitas literasi untuk lebih giat melahirkan karya. Ia juga mendorong untuk lebih banyak membaca dan menulis. Toh, dua aktivitas tersebut sejatinya tidak dapat dipisahkan.

Secara teknis, Andi Suruji juga memaparkan mengenai tips menulis. Ia bilang menulis adalah proses berpikir, bukan sekadar mengetik. Menurutnya, banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan karena menulis sejatinya bukanlah untuk diri sendiri, melainkan untuk publik.

Dalam menulis, ia bilang harus dilandasi pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai topik terkait. Olehnya itu, jurnalis atau penulis harus mampu mengumpulkan aneka informasi dan bahan literatur yang komprehensif.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru