Inovatif! Mahasiswa Unhas di Takalar Olah Tongkol Jagung jadi Produk Wirausaha
Rabu, 24 Jul 2024 10:15
PPK Ormawa UKM Start-Up 2024 meluncurkan program inovatif untuk pemanfaatan limbah tongkol jagung di Desa Tonasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Foto/Istimewa
TAKALAR - Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) UKM Start-Up 2024 meluncurkan program inovatif untuk pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai upaya peningkatan aktivitas wirausaha di Desa Tonasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Program tersebut diberi nama “Pelita: Pemanfaatan Potensi Limbah Tongkol Jagung melalui Diversifikasi Produk dalam Mewujudkan Kampung Wirausaha Mandiri di Desa Tonasa”.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah limbah tongkol jagung yang melimpah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan mengurangi dampak lingkungan. Melalui program ini, mahasiswa Unhas tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah limbah, tetapi juga mengembangkan keterampilan kewirausahaan masyarakat setempat.
Ketua Tim Erlandi Saputra menjelaskan bahwa ide ini muncul melihat mayoritas penduduk Desa Tonasa adalah petani dengan komoditas utamanya jagung dengan jumlah produksi sebanyak 143 ton per tahunnya dengan dua kali musim panen. Tingginya tingkat produksi jagung di desa ini berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan.
Petani di Desa Tonasa, Yusrandi, mengatakan limbah tongkol jagung selama ini ditumpuk karena tidak diketahui akan diapakan.
Jamuddin Dg. Nagga selaku Ketua Karang Taruna juga mengemukakan jika hujan turun limbah akan mengeluarkan bau busuk sedangkan jika musim kemarau masyarakat hanya akan melakukan pembakaran.
Tim PPK Ormawa UKM Start-Up Unhas yang beranggotakan 15 orang ini melihat adanya potensi limbah tongkol jagung untuk diolah menjadi produk usaha dengan nilai jual tinggi, seperti briket, media budidaya jamur, tepung, serta teh herbal rambut jagung.
Bersama dengan Karang Taruna dan PKK Desa Tonasa, mahasiswa Unhas terjun langsung ke masyarakat untuk mengumpulkan limbah tongkol jagung yang kemudian bersama masyarakat menggelar pelatihan pembuatan produk.
“Hari Minggu 21 Juli telah berlangsung pelatihan pembuatan produk teh rambut jagung, briket tongkol jagung, tepung tongkol jagung dan boglog jamur tiram. Selain pelatihan pembuatan produk, kami juga akan kembangkan menjadi produk layak dipasarkan dan pemasarannya juga akan kami fasilitasi,” jelas Erlandi.
Selain memberikan pelatihan kepada masyarakat, tim Startup Unhas terlebih dahulu membentuk kelompok usaha mandiri yang beranggotakan ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna. Selain itu, Kepala Desa dibantu mahasiswa menyiapkan rumah produksi usaha sebagai pusat pengolahan limbah tongkol jagung menjadi produk usaha yang dapat digunakan oleh masyarakat desa.
“Kami juga akan memberikan pelatihan pemasaran setelah enam kali pertemuan pelatihan pembuatan produk. Sedangkan untuk perluasan penjualan produk nantinya dilakukan distribusi melalui dinas terkait sehingga meningkatkan pendapatan dari warga desa sebagai kelompok wirausaha,” tambah Erlandi.
Sahriyanti Saad selaku dosen pendamping berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat terus dikembangkan guna membantu masyarakat mengembangkan produk wirausaha sekaligus mengurangi penumpukan limbah.
“Kami berterima kasih kepada perangkat desa yang telah bersedia bekerja sama dengan Unhas mengembangkan program ini. Semoga dapat berkesinambungan dan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat,” ujar Sahriyanti.
Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan tercipta sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dalam mengembangkan potensi lokal yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tonasa. Mahasiswa Unhas sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam berkontribusi nyata terhadap pembangunan masyarakat melalui inovasi dan kewirausahaan.
Program tersebut diberi nama “Pelita: Pemanfaatan Potensi Limbah Tongkol Jagung melalui Diversifikasi Produk dalam Mewujudkan Kampung Wirausaha Mandiri di Desa Tonasa”.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah limbah tongkol jagung yang melimpah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan mengurangi dampak lingkungan. Melalui program ini, mahasiswa Unhas tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah limbah, tetapi juga mengembangkan keterampilan kewirausahaan masyarakat setempat.
Ketua Tim Erlandi Saputra menjelaskan bahwa ide ini muncul melihat mayoritas penduduk Desa Tonasa adalah petani dengan komoditas utamanya jagung dengan jumlah produksi sebanyak 143 ton per tahunnya dengan dua kali musim panen. Tingginya tingkat produksi jagung di desa ini berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan.
Petani di Desa Tonasa, Yusrandi, mengatakan limbah tongkol jagung selama ini ditumpuk karena tidak diketahui akan diapakan.
Jamuddin Dg. Nagga selaku Ketua Karang Taruna juga mengemukakan jika hujan turun limbah akan mengeluarkan bau busuk sedangkan jika musim kemarau masyarakat hanya akan melakukan pembakaran.
Tim PPK Ormawa UKM Start-Up Unhas yang beranggotakan 15 orang ini melihat adanya potensi limbah tongkol jagung untuk diolah menjadi produk usaha dengan nilai jual tinggi, seperti briket, media budidaya jamur, tepung, serta teh herbal rambut jagung.
Bersama dengan Karang Taruna dan PKK Desa Tonasa, mahasiswa Unhas terjun langsung ke masyarakat untuk mengumpulkan limbah tongkol jagung yang kemudian bersama masyarakat menggelar pelatihan pembuatan produk.
“Hari Minggu 21 Juli telah berlangsung pelatihan pembuatan produk teh rambut jagung, briket tongkol jagung, tepung tongkol jagung dan boglog jamur tiram. Selain pelatihan pembuatan produk, kami juga akan kembangkan menjadi produk layak dipasarkan dan pemasarannya juga akan kami fasilitasi,” jelas Erlandi.
Selain memberikan pelatihan kepada masyarakat, tim Startup Unhas terlebih dahulu membentuk kelompok usaha mandiri yang beranggotakan ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna. Selain itu, Kepala Desa dibantu mahasiswa menyiapkan rumah produksi usaha sebagai pusat pengolahan limbah tongkol jagung menjadi produk usaha yang dapat digunakan oleh masyarakat desa.
“Kami juga akan memberikan pelatihan pemasaran setelah enam kali pertemuan pelatihan pembuatan produk. Sedangkan untuk perluasan penjualan produk nantinya dilakukan distribusi melalui dinas terkait sehingga meningkatkan pendapatan dari warga desa sebagai kelompok wirausaha,” tambah Erlandi.
Sahriyanti Saad selaku dosen pendamping berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat terus dikembangkan guna membantu masyarakat mengembangkan produk wirausaha sekaligus mengurangi penumpukan limbah.
“Kami berterima kasih kepada perangkat desa yang telah bersedia bekerja sama dengan Unhas mengembangkan program ini. Semoga dapat berkesinambungan dan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat,” ujar Sahriyanti.
Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan tercipta sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dalam mengembangkan potensi lokal yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tonasa. Mahasiswa Unhas sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam berkontribusi nyata terhadap pembangunan masyarakat melalui inovasi dan kewirausahaan.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
Indosat Perkuat Pendidikan Digital di Unhas dengan Laboratorium Canggih
Sebagai bagian dari upaya besar memberdayakan Indonesia, kali ini Indosat menyerahkan laboratorium teknologi canggih kepada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas).
Sabtu, 23 Nov 2024 14:07
Ekbis
OJK Dorong Mahasiswa Pahami Keuangan, Asuransi, dan Dana Pensiun
OJK menggelar kegiatan OJK Mengajar dengan tema “Generasi Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas” di Auditorium Baruga Andi Pangerang Pettarani, Unhas.
Jum'at, 22 Nov 2024 13:31
Ekbis
OJK Dorong Literasi Keuangan Mahasiswa Unhas Menuju Indonesia Emas
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, mengapresiasi kolaborasi antara OJK dan Unhas dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa.
Kamis, 21 Nov 2024 23:43
Sulsel
Departemen Ilmu Politik FISIP Unhas Sosialisasi Pilkada Damai di CFD Boulevard Makassar
Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu Kota Makassar serta KPU Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan sosialisasi pilkada damai di area Car Free Day (CFD) Boulevard, Makassar pada Ahad (10/11/2024).
Minggu, 10 Nov 2024 13:53
News
Rektor Unhas Serahkan SK 34 Guru Besar Baru, Ini Daftarnya
Rektor Unhas menyerahkan 34 SK Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan akademik dosen sebagai guru besar/professor baru dalam lingkup Unhas.
Jum'at, 08 Nov 2024 19:18
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu
5
Chaidir Langsung Disibukkan Berbagai Agenda sebagai Bupati Maros Usai Cuti Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu
5
Chaidir Langsung Disibukkan Berbagai Agenda sebagai Bupati Maros Usai Cuti Pilkada