3 Komisioner KPU Palopo Dilaporkan ke DKPP karena Loloskan Trisal Tahir jadi Calon
Kamis, 03 Okt 2024 15:28

Pelapor ialah Junaid. Ia mengadukan tiga komisioner KPU Palopo pada 27 September dan 30 September 2024.
MAKASSAR - Tiga komisioner KPU Palopo dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan (DKPP) RI. Diantaranya ialah Ketua Irwandi Djumadin, dan dua anggotanya Muhatzhir Muh Hamid dan Abbas.
Pelapor ialah Junaid. Ia mengadukan Irwandi Djumadin dkk pada 27 September dan 30 September 2024.
"Itu yang pertama ada kesalahan upload, jadi yang benar tanggal 30 September, ada beberapa penambahan di situ. Ada sedikit ditambahi di kronologisnya," kata Junaid pada Kamis (03/10/2024).
"Laporan berisi tentang masalah pelanggaran kode etik KPU Kota Palopo. Tentang yang dilanggar menetapkan saudara Trisal, yang awalnya adalah TMS tidak memenuhi syarat, menjadi MS memenuhi syarat," sambungnya.
Sebelumnya Pasangan Trisal Tahir yang berpasangan dengan Akhmad Syarifuddin (Trisal-Ome) di Pilwalkot Palopo 2024 berstatus TMS saat verifikasi berkas pencalonan. Namun belakangan, pasangan nomor urut 4 ini berubah statusnya menjadi MS.
Junaid menuturkan, dasarnya melapor ialah berita acara (BA) dan surat keputusan KPU tentang masalah penetapan calon. Dimana dua dokumen itu hanya ditandatangi oleh tiga teradu yakni Irwandi Djumadin, Muhatzhir Muh Hamid dan Abbas. Sementara dua komisioner lainnya tidak tanda tangan.
Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Veteran Palopo ini mengaku, belum melakukan konfirmasi ke KPU terkait putusannya yang menetapkan Trisal Tahir menjadi MS. Bagi Junaid, BA dan surat keputusan penetapannya sudah cukup baginya untuk menjadi dasar mengadukan ke DKPP.
"Ada yang satu, sudah ada laporan ke Bawaslu yang sudah menuju ke ranah pidana. Pak Sulaiman yang laporkan. Sementara saya kejar etiknya," ujarnya.
Junaid menegaskan, laporannya ke DKPP merupakan inisiatif sendiri, bukan arahan. Namun ia memang sejak awal berencana membawa kasus ini ke DKPP, jika KPU Palopo meloloskan Trisal Tahir sebagai calon.
"Tidak ada sama sekali arahan. Saya sudah bilang sejak awal, bahwa kapan hal itu diloloskan, artinya bahwa unsur bukti, kalau kita melihat bukti semua, menurut saya itu tidak bisa. Masalah ijazah ya, ini kan masalah ijazah yang dipersoalkan," tuturnya.
"Analisa saya, Ketika saya melihat itu ijazahnya. Pertama, legalisir ijazah itu sesuai aturan yang saya tahu selama ini, bahwa itu pihak dinas kalau PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Bukan sekolah yang tanda tangani, kalau legalisir ijazah PKBM, harus dinas yang legalisir," sambungnya.
Lanjut Junaid, tersebarnya dokumen tentang masalah surat suku dinas wilayah administrasi Jakarta Utara. Dimana dalam beberapa poin itu jika dilihat secara fisik, ada kesalahan di ijazah. Pertama penulisan dan paling fatal tak ada nama Trisal dalam daftar.
"Apalagi didukung lagi (yang) terakhir terjadi mediasi, keluar lagi tiga surat yang lebih menguatkan lagi. Satu dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta," sebut eks PPK dan Panwascam ini.
"Kedua, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Itu semua menguatkan bahwa nama Trisal Tahir tidak terdaftar sebagai peserta ujian kesetaraan paket C," sambungnya.
Dosen Ilmu Administrasi Publik ini terus memantau perkembangan laporannya ke DKPP. "Belum masuk informasina, saya menunggu informasi. Apakah sudah diregistrasi atau belum," jelas Junaid.
Sementara itu, Abbas yang dikonfirmasi mengaku belum tahu bahwa pihaknya dilaporkan ke DKPP. "Doakan saja semua berjalan lancar," singkatnya.
Pelapor ialah Junaid. Ia mengadukan Irwandi Djumadin dkk pada 27 September dan 30 September 2024.
"Itu yang pertama ada kesalahan upload, jadi yang benar tanggal 30 September, ada beberapa penambahan di situ. Ada sedikit ditambahi di kronologisnya," kata Junaid pada Kamis (03/10/2024).
"Laporan berisi tentang masalah pelanggaran kode etik KPU Kota Palopo. Tentang yang dilanggar menetapkan saudara Trisal, yang awalnya adalah TMS tidak memenuhi syarat, menjadi MS memenuhi syarat," sambungnya.
Sebelumnya Pasangan Trisal Tahir yang berpasangan dengan Akhmad Syarifuddin (Trisal-Ome) di Pilwalkot Palopo 2024 berstatus TMS saat verifikasi berkas pencalonan. Namun belakangan, pasangan nomor urut 4 ini berubah statusnya menjadi MS.
Junaid menuturkan, dasarnya melapor ialah berita acara (BA) dan surat keputusan KPU tentang masalah penetapan calon. Dimana dua dokumen itu hanya ditandatangi oleh tiga teradu yakni Irwandi Djumadin, Muhatzhir Muh Hamid dan Abbas. Sementara dua komisioner lainnya tidak tanda tangan.
Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Veteran Palopo ini mengaku, belum melakukan konfirmasi ke KPU terkait putusannya yang menetapkan Trisal Tahir menjadi MS. Bagi Junaid, BA dan surat keputusan penetapannya sudah cukup baginya untuk menjadi dasar mengadukan ke DKPP.
"Ada yang satu, sudah ada laporan ke Bawaslu yang sudah menuju ke ranah pidana. Pak Sulaiman yang laporkan. Sementara saya kejar etiknya," ujarnya.
Junaid menegaskan, laporannya ke DKPP merupakan inisiatif sendiri, bukan arahan. Namun ia memang sejak awal berencana membawa kasus ini ke DKPP, jika KPU Palopo meloloskan Trisal Tahir sebagai calon.
"Tidak ada sama sekali arahan. Saya sudah bilang sejak awal, bahwa kapan hal itu diloloskan, artinya bahwa unsur bukti, kalau kita melihat bukti semua, menurut saya itu tidak bisa. Masalah ijazah ya, ini kan masalah ijazah yang dipersoalkan," tuturnya.
"Analisa saya, Ketika saya melihat itu ijazahnya. Pertama, legalisir ijazah itu sesuai aturan yang saya tahu selama ini, bahwa itu pihak dinas kalau PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Bukan sekolah yang tanda tangani, kalau legalisir ijazah PKBM, harus dinas yang legalisir," sambungnya.
Lanjut Junaid, tersebarnya dokumen tentang masalah surat suku dinas wilayah administrasi Jakarta Utara. Dimana dalam beberapa poin itu jika dilihat secara fisik, ada kesalahan di ijazah. Pertama penulisan dan paling fatal tak ada nama Trisal dalam daftar.
"Apalagi didukung lagi (yang) terakhir terjadi mediasi, keluar lagi tiga surat yang lebih menguatkan lagi. Satu dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta," sebut eks PPK dan Panwascam ini.
"Kedua, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Itu semua menguatkan bahwa nama Trisal Tahir tidak terdaftar sebagai peserta ujian kesetaraan paket C," sambungnya.
Dosen Ilmu Administrasi Publik ini terus memantau perkembangan laporannya ke DKPP. "Belum masuk informasina, saya menunggu informasi. Apakah sudah diregistrasi atau belum," jelas Junaid.
Sementara itu, Abbas yang dikonfirmasi mengaku belum tahu bahwa pihaknya dilaporkan ke DKPP. "Doakan saja semua berjalan lancar," singkatnya.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
Grebek KPU Bantaeng Kolaborasi Disdik Sulsel, Dorong Pendidikan Pemilih Sejak Dini
KPU Bantaeng terus mendorong upaya peningkatan kesadaran demokrasi di kalangan generasi muda melalui program pendidikan pemilih. Salah satunya dengan program grebek dengan menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V di Bulukumba.
Selasa, 12 Agu 2025 16:47

Sulsel
Sidang DKPP, KPU Sulsel Sebut Ome Punya Perlindungan Hak Peserta dalam Pilkada
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang pemeriksaan untuk dua perkara dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) di Ruang Sidang DKPP, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Kamis, 24 Jul 2025 19:25

Sulsel
Naili Trisal: Kebersamaan Kita Fondasi Kuat Membangun Masa Depan Kota Palopo
Pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI terkait Perselisihan Hasil Pemilihan ((PHP) Kota Palopo, Selasa (08/07/2025), Wali Kota Palopo terpilih, Naili Trisal menyampaikan pernyataan resmi.
Rabu, 09 Jul 2025 20:52

Sulsel
Ucapan AIA Terbukti, Hasil Putusan MK Menangkan Usungan Gerindra di PSU Palopo
Ucapan Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) terkait hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pilwalkot Palopo, nyatanya terbukti.
Selasa, 08 Jul 2025 22:42

Sulsel
MK Nilai Calon Wawali Jujur, Naili-Ome Menangkan PSU Pilwalkot Palopo
Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan permohonan Pemohon Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Wali Kota Palopo dalam Perkara Nomor 326/PHPU.WAKO-XXIII/2025 tidak dapat diterima.
Selasa, 08 Jul 2025 21:14
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Identitas 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD di Makassar, Ada Buruh hingga Pelajar
2

Abay, Simbol Kemanusiaan di Tengah Bara Anarki
3

Rancangan APBD Perubahan 2025 Makassar: Target PAD Turun, Belanja Direm
4

Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Jadi 11 Orang, Kini Ditetapkan Tersangka
5

Pemkab Gowa Siapkan 348 Personel Pengamanan Aset Daerah
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Identitas 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD di Makassar, Ada Buruh hingga Pelajar
2

Abay, Simbol Kemanusiaan di Tengah Bara Anarki
3

Rancangan APBD Perubahan 2025 Makassar: Target PAD Turun, Belanja Direm
4

Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Jadi 11 Orang, Kini Ditetapkan Tersangka
5

Pemkab Gowa Siapkan 348 Personel Pengamanan Aset Daerah