Bawaslu Tana Toraja Tingkatkan Kapasitas Panwascam Tangani Pelanggaran Pilkada 2024
Tim Sindomakassar
Minggu, 20 Okt 2024 20:19
Bawaslu Kabupaten Tana Toraja menggelar Workshop Peningkatan kapasitas bagi jajaran pengawas Adhoc untuk pengawasan Pilkada 2024. Foto: Istimewa
TANA TORAJA - Bawaslu Kabupaten Tana Toraja menggelar Workshop Peningkatan kapasitas bagi jajaran pengawas Adhoc untuk pengawasan Pilkada 2024.
Workshop digelar selama 3 hari sejak 18 sampai 20 Oktober 2024 di Aula Hotel Pantan Makale. Pesertanya adalah 3 Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan dan satu orang staf sekretariat Panwas Kecamatan.
Dalam kegiatan tersebut para peserta mendapatkan banyak materi dari para narasumber yang cukup berpengalaman, yang sangat relevan dengan pengawasan Pilkada 2024.
Ketua Bawaslu Tana Toraja, Elis Bua Mangesa mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan dan peningkatan kapasitas bagi jajaran Panwascam untuk semakin memaksimalkan tugas pengawasan di wilayah kecamatan masing-masing.
"Kita berharap dengan materi-materi yang luar biasa dari narasumber-narasumber yang berpengalaman yang kita hadirkan ini, bisa semakin meningkatkan kemampuan dan kapasitas panwas kecamatan dalam melaksanakan tugasnya," katanya.
Ketiga narasumber utama yang dihadirkan Bawaslu Tana Toraja dalam workshop tersebut adalah Pengamat politik sekaligus Direktur Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia yakni Engelbert Johannes Rohi atau yang akrab dengan panggilan Jojo Rohi.
Jojo Rohi adalah salah satu pentolan aktivis mahasiswa 1998 di Surabaya. Basis organisasinya berasal dari GMKI yang merupakan salah satu anggota dari Kelompok Cipayung.
Di hadapan peserta workshop Bawaslu Tana Toraja, Jojo Rohi banyak bercerita pengalamannya menjadi pengamat politik dan membandingkan sistem demokrasi di Indonesia dan luar negeri.
Jojo Rohi juga banyak berbicara soal 4 garis besar potensi pelanggaran substantif dalam pemilu dan strategi mencegah terjadinya pelanggaran tersebut.
Selain Pengamat Politik Internasional Jojo Rohi, Bawaslu Tana Toraja juga menghadirkan narasumber Khudri Arsyad dari Perkumpulan Katalis Indonesia yang juga dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial (Stiks) Tamalanrea Makassar. Khudri Arsyad membawakan materi tentang Analisis Sosial dan Kesiapan Mental bagi Pengawas Pilkada.
Bawaslu Tana Toraja juga menghadirkan narasumber yakni Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli yang memberikan materi tentang bagaimana mengindetifikasi isu krusial pengawasan di lapangan. Isu-isu krusial tersebut adalah mulai dari money politik, netralitas ASN dan kampanye diluar jadwal.
Selain materi-materi dari 3 narasumber utama tersebut, Bawaslu Tana Toraja juga banyak berdiskusi seputar mekanisme penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa yang dibawakan langsung oleh Pimpinan Bawaslu Tana Toraja Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS), Widiyatmo.
Juga materi seputar strategi Pengawasan Tahapan Kampanye dari Pimpinan Bawaslu Tana Toraja Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat dan Humas (HPPH) Theofilus Lias Limongan menjadi materi penting yang diberikan kepada peserta dalam pertemuan tersebut.
Peserta juga mendapatkan materi seputar identifikasi kerawanan tahapan kampanye dan strategi pengawasan.
Workshop digelar selama 3 hari sejak 18 sampai 20 Oktober 2024 di Aula Hotel Pantan Makale. Pesertanya adalah 3 Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan dan satu orang staf sekretariat Panwas Kecamatan.
Dalam kegiatan tersebut para peserta mendapatkan banyak materi dari para narasumber yang cukup berpengalaman, yang sangat relevan dengan pengawasan Pilkada 2024.
Ketua Bawaslu Tana Toraja, Elis Bua Mangesa mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan dan peningkatan kapasitas bagi jajaran Panwascam untuk semakin memaksimalkan tugas pengawasan di wilayah kecamatan masing-masing.
"Kita berharap dengan materi-materi yang luar biasa dari narasumber-narasumber yang berpengalaman yang kita hadirkan ini, bisa semakin meningkatkan kemampuan dan kapasitas panwas kecamatan dalam melaksanakan tugasnya," katanya.
Ketiga narasumber utama yang dihadirkan Bawaslu Tana Toraja dalam workshop tersebut adalah Pengamat politik sekaligus Direktur Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia yakni Engelbert Johannes Rohi atau yang akrab dengan panggilan Jojo Rohi.
Jojo Rohi adalah salah satu pentolan aktivis mahasiswa 1998 di Surabaya. Basis organisasinya berasal dari GMKI yang merupakan salah satu anggota dari Kelompok Cipayung.
Di hadapan peserta workshop Bawaslu Tana Toraja, Jojo Rohi banyak bercerita pengalamannya menjadi pengamat politik dan membandingkan sistem demokrasi di Indonesia dan luar negeri.
Jojo Rohi juga banyak berbicara soal 4 garis besar potensi pelanggaran substantif dalam pemilu dan strategi mencegah terjadinya pelanggaran tersebut.
Selain Pengamat Politik Internasional Jojo Rohi, Bawaslu Tana Toraja juga menghadirkan narasumber Khudri Arsyad dari Perkumpulan Katalis Indonesia yang juga dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial (Stiks) Tamalanrea Makassar. Khudri Arsyad membawakan materi tentang Analisis Sosial dan Kesiapan Mental bagi Pengawas Pilkada.
Bawaslu Tana Toraja juga menghadirkan narasumber yakni Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli yang memberikan materi tentang bagaimana mengindetifikasi isu krusial pengawasan di lapangan. Isu-isu krusial tersebut adalah mulai dari money politik, netralitas ASN dan kampanye diluar jadwal.
Selain materi-materi dari 3 narasumber utama tersebut, Bawaslu Tana Toraja juga banyak berdiskusi seputar mekanisme penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa yang dibawakan langsung oleh Pimpinan Bawaslu Tana Toraja Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS), Widiyatmo.
Juga materi seputar strategi Pengawasan Tahapan Kampanye dari Pimpinan Bawaslu Tana Toraja Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat dan Humas (HPPH) Theofilus Lias Limongan menjadi materi penting yang diberikan kepada peserta dalam pertemuan tersebut.
Peserta juga mendapatkan materi seputar identifikasi kerawanan tahapan kampanye dan strategi pengawasan.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Bawaslu Gowa: Paslon Terjerat Pidana jika Libatkan Perangkat Desa & ASN dalam Kampanye
Bawaslu Kabupaten Gowa menegaskan potensi pidana pada pelibatan perangkat desa dalam kegiatan kampanye Pikada 2024.
Sabtu, 19 Okt 2024 17:41
Sulsel
Bawaslu Toraja Canangkan Balla Bittuang jadi Desa Sadar Pengawasan Pilkada 2024
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tana Toraja mencanangkan Lembang Balla Kecamatan Bittuang sebagai Desa Sadar Pengawasan pada Pilkada serentak 2024.
Sabtu, 19 Okt 2024 06:27
Sulsel
Diduga Serang Program Paslon Lain, Jurkam Budiman-Akbar Dilaporkan ke Bawaslu
Aliansi Penegak Demokrasi (APD) melaporkan Paslon Nomor Urut 2, Budiman-Akbar, atas dugaan pelanggaran dalam kampanye mereka.
Jum'at, 18 Okt 2024 19:07
Sulsel
Bawaslu Bulukumba Periksa Kades Bonto Barua, Diduga Berpihak ke Salah Satu Paslon
Bawaslu Kabupaten Bulukumba memanggil Kepala Desa Bonto Barua Kecamatan Bonto Tiro yang diduga melanggar netralitas karena hadir dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba Tahun 2024.
Jum'at, 18 Okt 2024 15:11
Sulsel
Sosialisasi Pengawasan, Bawaslu Jeneponto Ajak Semua Pihak Melapor Jika Temukan Pelanggaran
Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Kabupaten Jeneponto menggelar sosialisasi Pengawasan Pemilihan Secara Tatap Muka.
Selasa, 15 Okt 2024 14:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Oktober Pilwalkot Makassar 2024: Mulia 39,1%, Inimi 19,9%, Sehati 17,7%
2
Bupati Adnan Hadiri Puncak Peringatan Hari Jadi Sulsel ke-355 Tahun
3
Mantapkan Tim Pemenangan AMAN, Amri Arsyid Minta Pendukungnya Tak Gentar Hadapi Lawan
4
HUT Golkar ke-60, Appi Ziarah ke Makam Pahlawan Panaikang
5
22 Tahun Komunitas Tuna Rungu Tanpa Sekretariat Permanen, Appi-Aliyah Siap Fasilitasi
6
Survei Pilgub Sulsel di Makassar: Elektabilitas DIA dan Andalan Hati Sisa 2%
7
Mayoritas Pemilih Gerindra dan Nasdem Justru Pilih Appi-Aliyah di Pilwalkot 2024