Warga Maros Keluhkan Tumpukan Sampah
Senin, 16 Des 2024 11:19
Sampah menumpuk di salah satu jalan di Kabupaten Maros. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Warga Kabupaten Maros mengeluhkan persoalan sampah yang berserakan di pinggir jalan raya.
Pasalnya kondisi ini telah terjadi beberapa waktu terakhir. Sampah di Maros terlihat berserakan hampir di setiap sudut jalan.
Salah satu warga Maros Maccopa, Sudarman mengatakan, kondisi ini terjadi di setiap akhir pekan. Padahal kata dia, dulunya Maros tampak bersih, namun sekarang terlihat kotor dan jorok.
"Memang akhir-akhir ini sudah tidak lagi seperti dulu. Sampah berserakan bisa kita dapati di beberapa titik ruas jalan dan di pembelokan jalan," ujarnya.
Kondisi ini diperparah dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga tumpukan sampah yang ada di pinggir jalan menjadi becek, berbau dan terlihat kumuh.
"Selain tak sedap dipandang mata, tumpukan sampah ini juga mengganggu penciuman, karena aroma khas sampahnya," ujarnya.
Karenanya dia meminta kepada instansi terkait untuk memikirkan solusi yang kerap jadi pertanyaan warga Maros ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup, Kabupaten Maros, Amiruddin mengatakan, menumpuknya sampah di beberapa titik itu bukan karena petugas kebersihan tidak mengambil sampah. Melainkan dikarenakan cuaca esktrem yang melanda wilayah Maros, sehingga terjadi perlambatan pengambilan sampah.
Masih kata Amiruddin, saat ini kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontoramba, Kabupaten Maros sedang tergenang. Sehingga, untuk membuang sampah, armada pengangkut sampah harus antre.
"TPA Bontoramba sekarang lagi tergenang. Jadi kendaraan yang mau buang sampah harus antre. Ini jelas menghambat kinerja petugas kebersihan. Jadi bukan kami abai untuk mengangkat sampah. Ini hanya persoalan teknis yang terkendala karena curah hujan yang cukup intens," ujarnya.
Untuk itu kata dia, mengingat kondisi saat ini, maka pihaknya membuang sampah di TPS yang terletak di sekitar pasar Tramo Butta Salewangang.
Untuk menghindari tumpukan sampah di pinggir jalan, pihaknya menghimbau warga untuk membuang sampah hendaknya memasukkan ke dalam tempat sampah.
"Banyak warga yang malas membuang sampahnya langsung ke dalam tempat sampah, sehingga sampah mereka menumpuk di luar tempat sama. Karenanya kami mohon kerja samanya untuk warga, sebaiknya membuang sampah di tempat sampah yang sediakan," ujarnya.
Pasalnya kondisi ini telah terjadi beberapa waktu terakhir. Sampah di Maros terlihat berserakan hampir di setiap sudut jalan.
Salah satu warga Maros Maccopa, Sudarman mengatakan, kondisi ini terjadi di setiap akhir pekan. Padahal kata dia, dulunya Maros tampak bersih, namun sekarang terlihat kotor dan jorok.
"Memang akhir-akhir ini sudah tidak lagi seperti dulu. Sampah berserakan bisa kita dapati di beberapa titik ruas jalan dan di pembelokan jalan," ujarnya.
Kondisi ini diperparah dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga tumpukan sampah yang ada di pinggir jalan menjadi becek, berbau dan terlihat kumuh.
"Selain tak sedap dipandang mata, tumpukan sampah ini juga mengganggu penciuman, karena aroma khas sampahnya," ujarnya.
Karenanya dia meminta kepada instansi terkait untuk memikirkan solusi yang kerap jadi pertanyaan warga Maros ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup, Kabupaten Maros, Amiruddin mengatakan, menumpuknya sampah di beberapa titik itu bukan karena petugas kebersihan tidak mengambil sampah. Melainkan dikarenakan cuaca esktrem yang melanda wilayah Maros, sehingga terjadi perlambatan pengambilan sampah.
Masih kata Amiruddin, saat ini kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontoramba, Kabupaten Maros sedang tergenang. Sehingga, untuk membuang sampah, armada pengangkut sampah harus antre.
"TPA Bontoramba sekarang lagi tergenang. Jadi kendaraan yang mau buang sampah harus antre. Ini jelas menghambat kinerja petugas kebersihan. Jadi bukan kami abai untuk mengangkat sampah. Ini hanya persoalan teknis yang terkendala karena curah hujan yang cukup intens," ujarnya.
Untuk itu kata dia, mengingat kondisi saat ini, maka pihaknya membuang sampah di TPS yang terletak di sekitar pasar Tramo Butta Salewangang.
Untuk menghindari tumpukan sampah di pinggir jalan, pihaknya menghimbau warga untuk membuang sampah hendaknya memasukkan ke dalam tempat sampah.
"Banyak warga yang malas membuang sampahnya langsung ke dalam tempat sampah, sehingga sampah mereka menumpuk di luar tempat sama. Karenanya kami mohon kerja samanya untuk warga, sebaiknya membuang sampah di tempat sampah yang sediakan," ujarnya.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Pendaftaran Ditutup, 30 Orang Ikut Lelang Jabatan Pemkab Maros
Proses pendaftaran lelang jabatan di Kabupaten Maros resmi ditutup. Sejak dibuka 10 Oktober hingga 24 Oktober 2025, terdapat 30 orang Eselon II yang mendaftar.
Senin, 27 Okt 2025 17:47
Sulsel
Rancangan APBD 2026 Maros Turun ke Angka Rp1,49 Triliun
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros memproyeksikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026 sebesar Rp1,49 triliun.
Selasa, 21 Okt 2025 17:57
Makassar City
Pengangkutan Sampah di Kelurahan Bakung Lamban, Begini Respons DLH Makassar
Permasalahan lambannya pengangkutan sampah di pemukiman menjadi keluhan utama masyarakat di wilayah Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Senin, 20 Okt 2025 19:41
Sulsel
Pemkab Maros Anggarkan Rp611 Miliar untuk Gaji Pegawai Tahun Depan
Bupati Maros, AS Chaidir Syam memastikan tidak ada pengurangan pegawai di lingkungan Pemkab Maros, meski pemerintah pusat telah menerapkan kebijakan efisiensi dan pemangkasan anggaran.
Senin, 20 Okt 2025 18:58
Sulsel
Pemkab Maros Kucurkan Rp3,9 Miliar untuk Seragam Sekolah Gratis
Pemerintah Kabupaten Maros membagikan 15.296 seragam sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP di seluruh wilayah Maros.
Jum'at, 17 Okt 2025 08:57
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kasus Prof Karta Jayadi Disebut Pintu Masuk Evaluasi Proses Penjaringan Rektor
2
Sulsel Export Day 2025 Gerakkan Ekonomi di Hari Pahlawan
3
Rencana Presiden Prabowo Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa Diapresiasi
4
Ketum IKA UNM Nurdin Halid Tanggapi Penonaktifan Prof Karta Sebagai Rektor
5
Kisruh Lahan Tanjung Bunga, JK Sebut Beli 30 Tahun Lalu, Tiba-tiba Ada yang Mau Merampok
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kasus Prof Karta Jayadi Disebut Pintu Masuk Evaluasi Proses Penjaringan Rektor
2
Sulsel Export Day 2025 Gerakkan Ekonomi di Hari Pahlawan
3
Rencana Presiden Prabowo Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa Diapresiasi
4
Ketum IKA UNM Nurdin Halid Tanggapi Penonaktifan Prof Karta Sebagai Rektor
5
Kisruh Lahan Tanjung Bunga, JK Sebut Beli 30 Tahun Lalu, Tiba-tiba Ada yang Mau Merampok