Rapat Investigasi Pipa Bocor PT Vale, Bupati Ibas Tegaskan Solusi untuk Warga Terdampak
Selasa, 02 Sep 2025 13:25

Bupati Lutim, Ibas memimpin rapat investigasi tindak lanjut terkait kebocoran pipa minyak PT. Vale Indonesia di Ruang Rapat Bupati, Kantor Bupati pada Selasa (02/09/2025). Foto: Humas Pemkab Lutim
LUWU TIMUR - Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Ibas) memimpin rapat investigasi tindak lanjut terkait kebocoran pipa minyak PT. Vale Indonesia (PTVI) di Ruang Rapat Bupati, Kantor Bupati pada Selasa (02/09/2025).
Dalam arahannya, Bupati Ibas menyampaikan bahwa, pemerintah daerah akan memberikan solusi kepada semua pihak khususnya bagi masyarakat yang terdampak akibat kebocoran pipa PT. Vale.
“PT. Vale siap dan mau bertanggungjawab, berkomitmen menyelesaikan apa yang menjadi saran, masukan dan kesepakatan dari rapat kita,” jelasnya.
“Saya mau mendengarkan saran dan masukannya, apakah kita sepakat dibuatkan klasifikasinya untuk masyarakat yang terdampak dan proses penanganan yang berdampak apakah masuk dalam penanganan jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” sambungnya.
Bupati Ibas menambahkan, akan dilakukan pola penanganan persemester, semester awal selama 6 bulan masuk dalam jangka pendek, semester kedua 12 bulan jangka menengah, dan semester ketiga 18 bulan jangka panjang.
“Saya minta kita pertegas nanti di forum rapat internal nantinya di Sorowako, apa-apa yang menjadi kewajiban PT. Vale yang sampai saat ini belum mereka laksanakan, terutama masalah pemulihan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Ibas berpesan untuk DLH agar fokus pada penanganan dan pemulihan, dan setiap hari harus ada update mengenai perkembangan pencemaran tersebut.
“Karena ini desakan dari masyarakat membutuhkan segera ada solusi dari dampak yang terjadi di tengah masyarakat kita, ini yang harus dicari seperti apa polanya supaya teman-teman bisa memberikan saran dan masukan,” terangnya.
Ia menegaskan agar proses penanganannya lebih terstruktur maka akan dibuatkan peta.
“Kenapa harus dibuatkan peta agar masyarakat bisa tahu daerah mana yang rusak berat, sedang dan ringan. Sehingga daerah yang masuk kategori rusak ringan bisa segera beraktivitas,” tegas Bupati Ibas.
Mengenai daerah yang berdampak, kata Ibas, agar mendapatkan segera kejelasan mengenai kerusakan yang terjadi sehingga pemerintah daerah bisa mengetahui klasifikasi penerima manfaat yang terdampak dan kompensasi yang akan diberikan.
Asisten Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur (Asisten II), Masdin menjelaskan mengenai cluster pengklasifikasian.
“Jadi yang mungkin kita sebut cluster 1 itu yang warna hitam, cluster kedua yang film tapi agak banyak dan yang cluster ketiga cairan film sudah agak tipis. Kemudian, kami berharap semua OPD yang terkait memberikan update laporannya setiap hari kepada saya dan kepada Bupati,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan DLH, Abshar Abdur Razak mengungkapkan bahwa sudah ada hasil investigasi lapangan, dan hasil lab masih menunggu.
“Apa yang kita temukan yaitu bahwa pencemaran terjadi, hanya tingkatnya belum bisa diidentifikasi. Dari hasil lapangan ada keunikan karena dari masyarakat mengatakan lebih banyak di Timampu dibandingkan Lioka. Nanti kita akan analisa bersama mungkin termasuk penggunaan air masuk disitu,” ungkapnya.
Abshar menyarankan agar segera dilakukan pembersihan tanah yang terkontaminasi minyak di lokasi titik kebocoran sampai di lokasi yang terkena dampak, memasang papan informasi lokasi, dan PTVI melaporkan secara rutin progress penanganan dan pra-pemulihan kepada DLH melalui Dinas Lingkungan Hidup Kab. Luwu Timur.
Turut hadir dalam rapat tersebut Camat Towuti, Amri Mustari, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perikanan.
Dalam arahannya, Bupati Ibas menyampaikan bahwa, pemerintah daerah akan memberikan solusi kepada semua pihak khususnya bagi masyarakat yang terdampak akibat kebocoran pipa PT. Vale.
“PT. Vale siap dan mau bertanggungjawab, berkomitmen menyelesaikan apa yang menjadi saran, masukan dan kesepakatan dari rapat kita,” jelasnya.
“Saya mau mendengarkan saran dan masukannya, apakah kita sepakat dibuatkan klasifikasinya untuk masyarakat yang terdampak dan proses penanganan yang berdampak apakah masuk dalam penanganan jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” sambungnya.
Bupati Ibas menambahkan, akan dilakukan pola penanganan persemester, semester awal selama 6 bulan masuk dalam jangka pendek, semester kedua 12 bulan jangka menengah, dan semester ketiga 18 bulan jangka panjang.
“Saya minta kita pertegas nanti di forum rapat internal nantinya di Sorowako, apa-apa yang menjadi kewajiban PT. Vale yang sampai saat ini belum mereka laksanakan, terutama masalah pemulihan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Ibas berpesan untuk DLH agar fokus pada penanganan dan pemulihan, dan setiap hari harus ada update mengenai perkembangan pencemaran tersebut.
“Karena ini desakan dari masyarakat membutuhkan segera ada solusi dari dampak yang terjadi di tengah masyarakat kita, ini yang harus dicari seperti apa polanya supaya teman-teman bisa memberikan saran dan masukan,” terangnya.
Ia menegaskan agar proses penanganannya lebih terstruktur maka akan dibuatkan peta.
“Kenapa harus dibuatkan peta agar masyarakat bisa tahu daerah mana yang rusak berat, sedang dan ringan. Sehingga daerah yang masuk kategori rusak ringan bisa segera beraktivitas,” tegas Bupati Ibas.
Mengenai daerah yang berdampak, kata Ibas, agar mendapatkan segera kejelasan mengenai kerusakan yang terjadi sehingga pemerintah daerah bisa mengetahui klasifikasi penerima manfaat yang terdampak dan kompensasi yang akan diberikan.
Asisten Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur (Asisten II), Masdin menjelaskan mengenai cluster pengklasifikasian.
“Jadi yang mungkin kita sebut cluster 1 itu yang warna hitam, cluster kedua yang film tapi agak banyak dan yang cluster ketiga cairan film sudah agak tipis. Kemudian, kami berharap semua OPD yang terkait memberikan update laporannya setiap hari kepada saya dan kepada Bupati,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan DLH, Abshar Abdur Razak mengungkapkan bahwa sudah ada hasil investigasi lapangan, dan hasil lab masih menunggu.
“Apa yang kita temukan yaitu bahwa pencemaran terjadi, hanya tingkatnya belum bisa diidentifikasi. Dari hasil lapangan ada keunikan karena dari masyarakat mengatakan lebih banyak di Timampu dibandingkan Lioka. Nanti kita akan analisa bersama mungkin termasuk penggunaan air masuk disitu,” ungkapnya.
Abshar menyarankan agar segera dilakukan pembersihan tanah yang terkontaminasi minyak di lokasi titik kebocoran sampai di lokasi yang terkena dampak, memasang papan informasi lokasi, dan PTVI melaporkan secara rutin progress penanganan dan pra-pemulihan kepada DLH melalui Dinas Lingkungan Hidup Kab. Luwu Timur.
Turut hadir dalam rapat tersebut Camat Towuti, Amri Mustari, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perikanan.
(UMI)
Berita Terkait

News
Komitmen Pulih Bersama: PT Vale Tindak Cepat Aduan Warga & Buka Posko Tambahan
Memasuki hari ke-10 pascakejadian kebocoran pipa minyak pada 23 Agustus 2025, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus melanjutkan upaya pemulihan secara transparan dan berkeadilan.
Senin, 01 Sep 2025 19:03

Sulsel
Respons Cepat PT Vale Bantu Atasi Krisis Air di Lioka dan Timampu
PT Vale segera mengirimkan bantuan air bersih. Tim darurat perusahaan menyiapkan mobil tangki, tandon, & jaringan selang untuk memastikan akses air bagi warga.
Senin, 01 Sep 2025 13:31

Sulsel
Kolaborasi Bersama Wujudkan Pemulihan Berkeadilan & Transparan di Towuti
PT Vale bersama Pemerintah Daerah Luwu Timur, masyarakat, dan para pakar independen aktif bergerak untuk menjamin penanganan yang transparan, inklusif, dan berkeadilan.
Minggu, 31 Agu 2025 11:29

News
PT Vale Fokus Pemulihan ke 5 Desa Terdampak di Towuti
Fokus penanganan diarahkan ke lima desa terdampak – Lioka, Langkea Raya, Baruga, Matompi, dan Timampu – dengan memastikan pemulihan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Jum'at, 29 Agu 2025 23:06

News
Bersama Pulihkan Towuti: Kolaborasi Pemerintah, Warga, dan PT Vale untuk Ketahanan Bersama
Warga, pemerintah, tenaga teknis, hingga PT Vale bersatu dalam semangat gotong royong untuk mempercepat proses pemulihan insiden kebocoran pipa minyak.
Kamis, 28 Agu 2025 23:00
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Polda Sulsel Akhirnya Tangkap 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD
2

Imigrasi Polman Edukasi Pelajar Mamasa Lewat Program Goes to School
3

Oknum Notaris di Bantaeng Diduga Palsukan Dokumen Balik Nama Sertipikat ke BPN
4

Pendaftaran Bacalon Rektor Unhas Ditutup, 6 Kandidat Lanjut Tahap Berikut
5

BKN Pastikan ASN Korban Kebakaran DPRD Makassar Dapat Hak Pensiun
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Polda Sulsel Akhirnya Tangkap 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD
2

Imigrasi Polman Edukasi Pelajar Mamasa Lewat Program Goes to School
3

Oknum Notaris di Bantaeng Diduga Palsukan Dokumen Balik Nama Sertipikat ke BPN
4

Pendaftaran Bacalon Rektor Unhas Ditutup, 6 Kandidat Lanjut Tahap Berikut
5

BKN Pastikan ASN Korban Kebakaran DPRD Makassar Dapat Hak Pensiun