Siaga Pengawasan, Bawaslu Sulsel Ajak Masyarakat Awasi Tahapan Pemilu Lewat Aplikasi

Ahmad Muhaimin
Rabu, 15 Feb 2023 07:12
Siaga Pengawasan, Bawaslu Sulsel Ajak Masyarakat Awasi Tahapan Pemilu Lewat Aplikasi
Foto bersama Bawaslu, perwakilan Pemprov, KPU, Polda, Kejaksaan, Ormas, mahasiswa hingga awak media. Foto: Humas KPU Sulsel
Comment
Share
MAKASSAR - Bawaslu Sulsel melakukan siaga pengawasan 'Satu Tahun Menuju Pemilu 2024' di sekretariatnya pada Selasa (14/2) kemarin. Agenda ini dihadiri oleh perwakilan Pemprov, KPU, Polda, Kejaksaan, Ormas, mahasiswa hingga awak media.

"Hari ini merupakan momentum strategis tepatnya satu tahun pemungutan suara. Bagaimana kesiapan Bawaslu dalam mengawal tahapan Pemilu 2024 yang dilaksanakan 14 Februari tahun depan," kata Komisioner Bawaslu Sulsel, Amrayadi saat ditemui usai acara, kemarin.

Amrayadi mengatakan, Bawaslu akan lebih ketat melakukan pencegahan dan penyelesaian sengketa pelanggaran Pemilu. Apalagi selama tahapan, pihaknya sudah menangani sejumlah kasus dan berhasil diselesaikan.

"Pada awal tahapan, kami menangani kasus pelanggaran administrasi yang terjadi di Selayar. Kami juga melakukan mediasi sengketa Pemilu antara calon anggota DPD dengan KPU," ujarnya.



Melalui momentum ini, Bawaslu juga meluncurkan aplikasi Jari Awasi Pemilu 2024. Amrayadi mengajak masyarakat dan semua pihak untuk ikut melakukan pengawasan dengan teknologi.

"Semua masyarakat dan stakeholder bisa menyampaikan informasi dan laporan di aplikasi ini. Laporan yang masuk akan kami jadikan informasi awal kalau masyarakat tidak mau datang melapor," bebernya.

Kordiv Pencagahan dan Parmas ini menggaransi, identitas pelapor akan dijaga. Bawaslu tak akan memunculkan atau mempublikasikannya ke publik. Dan semua jenis pelanggaran Pemilu bisa diadukan di aplikasi ini.

"Di Bawaslu Provinsi ada admin untuk memantau, bila ada laporan yang masuk. Dan di Bawaslu pusat juga akan meneruskan laporan tersebut, secara berjenjang," paparnya.



Lanjut Amrayadi, aplikasi ini merupakan bentuk pengawasan untuk mendorong partisipasi masyarakat. Sekaligus memberikan edukasi untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian.

"Kami ingin melakukan edukasi ke masyarakat agar sadar Pemilu. Jika sudah ada laporan yang masuk, meski tanpa bukti, Bawaslu akan melakukan penelusuran," kuncinya.

Sementara itu, Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir mengungkapkan sejauh ini penyelenggara terus berbenah dengan melakukan upaya pencegahan dalam bentuk sistem digitalisasi. Langkah yang dilakukan Bawaslu sudah tepat mengingat saat ini sudah jaman modern.

"Saya melihat ada langkah preventif yang dilakukan. Sebenarnya, pelaksanaan Pemilu sudah menuju digitalisasi secara perlahan untuk mempermudah semua proses. Namun tinggal satu yang belum digitalisasi yakni penghitungan dan pemungutan suara," ungkapnya.



Faisal menilai, Pemilu 2024 masih dalam situasi rumit, karena memilih lima surat suara. Pengalaman 2019, penyelenggara banyak menjadi korban sehingga ini menjadi catatan penting. KPU RI sementara terus menyusun cara untuk mempermudah semua proses tersebut. Semua ini dalam rangka memperbaiki proses Pemilu.

"Kita harus memperbaiki kapasitas dan fasilitas. Satu tahun ke depan kita harus mempersiapkan diri, menyatukan visi, menyiapkan semua tahapan sebaik-baiknya, dan tepat waktu. Tantangannya, diperhadapkan Pemilu dan Pilkada, serta seleksi anggota KPU, Bawaslu di masa tahapan," tandasnya.

Di akhir kegiatan dilakukan penandatangan komitmen siaga pengawasan pada spanduk dari perwakilan pejabat Pemprov Sulsel Muhammad Firda, perwakilan Kejati Sulsel, perwakilan Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti, perwakilan Bawaslu Makassar, perwakilan organisasi kemasyarakatan, mahasiswa, pemuda dan jurnalis.

(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru