Sinergitas Bawaslu dan Media Dinilai sebagai Ujung Tombak Suksesnya Pemilu 2024
Ahmad Muhaimin
Rabu, 29 Nov 2023 19:41
Bawaslu Sulsel menggelar diskusi bersama media di Makassar. Foto: Muhaimin
MAKASSAR - Peran Bawaslu dan media dianggap sangat penting pada Pemilu 2024. Pasalnya, keduanya merupakan ujung tombak dalam pengawasan, sehat atau tidaknya pesta demokrasi, baik Pileg maupun Pilpres pada 14 Februari 2024 mendatang.
Ini diungkapkan Praktisi Media, Suparno saat menjadi narasumber dalam diskusi bertemakan 'Urgensi Keterbukaan Informasi Publik oleh Penyelenggara Pemilu' yang diselenggarakan Bawaslu Sulsel di hotel D'Maleo Makassar pada Rabu (29/11).
Selain Suparno, turut hadir sebagai pembicara Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Bawaslu Sulsel, Alamsyah dan Akademisi Universitas Hasanuddin, Dr Hasrullah.
Suparno bercerita, pasca reformasi 1998, ketika pemilihan langsung baru dimulai, peran media sangat besar dalam mensukseskan pesta demokrasi.
"Saya teringat 1999 awal pertama kali pemilu, peran penting media mengawasi pemilu sangat besar. Karena waktu itu kita baru keluar dari masa Orde Baru, bagaimana masyarakat belum bisa menerima utuh informasi. Di situlah peran media, sangat kompeten, mengawal sehatnya pesta demokrasi," ucap eks Ketua Timsel Komisioner Bawaslu Sulsel 2023 itu.
Diungkapkan Suparno, pola-pola masa Orde Baru dengan Pemilu 2024 terkesan ada kesamaan. Apalagi isu menyangkut netralitas TNI-Polri maupun ASN mulai diragukan.
Maka dari itu, disebutkan Suparno, Bawaslu dan media perlu membangun sinergitas. Kendati tugas keduanya hampir memiliki kesamaan mengenai pengawasan.
Utamanya mencegah potensi kecurangan serta menimalisir isu perpecahan di tengah masyarakat seperti berita hoaks, isu SARA, politik uang maupun netralitas aparatur negara.
"Rasa-rasanya (Pemilu 2024) mirip-mirip (Orde Baru), maka dari itu kehadiran Bawaslu saya pikir menjadi lembaga sangat terpercaya, harapan publik melakukan pengawasan. Tapi Bawaslu tidak bisa jalan sendiri dengan perkembangan zaman saat ini. Bagaimana teman-teman media menjadi partner Bawaslu, bersama menciptakan proses demokrasi yang sehat," ucapnya.
Senada diutarakan Dr. Hasrullah, dia menilai sinergitas Bawaslu dan media perlu terjalin intens menghadapi momentum politik di 2024 ini. Pasalnya pergerakan opini publik melalui platform media sosial sulit dibendung.
"Sekarang yang luar biasa adalah Buzzer, karena sudah terang - terangan dan ini mencederrai demokrasi. Sehingga saya menganggap Pemilu yang harus ditongkrongi, pergerakan opini publik dalam pesta politik. Kemudian negatif kampaign yang berbahaya sekarang, soal netralitas, tapi kita tidak tahu ini milik siapa," ungkapnya.
Maka dari itu, Hasrullah mendorong Bawaslu Sulsel untuk membangun kolaborasi dengan kampus - kampus yang ada di Sulawesi Selatan dalam pengawasan Pemilu. Termasuk menggandeng Non Governmental Organization (NGO) yang punya integritas.
"Saya kira integritas harga mati, jadi Bawaslu ini malaikat tidak boleh berpihak, jadi tidak ada jalan lain kita mengajak orang - orang yang punya idealisme.
Jadi kalau perlu ajak kampus, saya menganggap kampus punya marwah minimal ini menjadi kolaborasi yang bagus. Kemudian mengajak NGO yang punya idealisme," saran Hasrullah.
Menanggapi ini, Alamsyah mengaku, sejauh ini pihaknya mengendepankan pencegahan terhadap pelanggaran Pemilu. Pihaknya pun telah mengeluarkan sembilan imbauan berisi rentang larangan larangan penyelenggara Pemilu. Imbauan ini diharapkan betul - betul dipatuhi dengan mengacu pada aturan Undang - undang nomor 7 tahun 2017.
"Persoalan temuan dan laporan belum ada yang masuk ke kami. Tapi Bawaslu sudah ada imbauan kurang lebih 9 terkait masalah kampanye. Sampai sekarang masih kondusif, memang kita kedepankan pencegahan," ucapnya.
Selain itu, Alamsyah menambahkan, Bawaslu Sulsel juga telah membuka posko di 24 Kabupaten/Kota di masa tahapan kampanye yang berlangsung 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024. Posko ini untuk Tim Fasilitasi Kampanye.
Ini diungkapkan Praktisi Media, Suparno saat menjadi narasumber dalam diskusi bertemakan 'Urgensi Keterbukaan Informasi Publik oleh Penyelenggara Pemilu' yang diselenggarakan Bawaslu Sulsel di hotel D'Maleo Makassar pada Rabu (29/11).
Selain Suparno, turut hadir sebagai pembicara Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Bawaslu Sulsel, Alamsyah dan Akademisi Universitas Hasanuddin, Dr Hasrullah.
Suparno bercerita, pasca reformasi 1998, ketika pemilihan langsung baru dimulai, peran media sangat besar dalam mensukseskan pesta demokrasi.
"Saya teringat 1999 awal pertama kali pemilu, peran penting media mengawasi pemilu sangat besar. Karena waktu itu kita baru keluar dari masa Orde Baru, bagaimana masyarakat belum bisa menerima utuh informasi. Di situlah peran media, sangat kompeten, mengawal sehatnya pesta demokrasi," ucap eks Ketua Timsel Komisioner Bawaslu Sulsel 2023 itu.
Diungkapkan Suparno, pola-pola masa Orde Baru dengan Pemilu 2024 terkesan ada kesamaan. Apalagi isu menyangkut netralitas TNI-Polri maupun ASN mulai diragukan.
Maka dari itu, disebutkan Suparno, Bawaslu dan media perlu membangun sinergitas. Kendati tugas keduanya hampir memiliki kesamaan mengenai pengawasan.
Utamanya mencegah potensi kecurangan serta menimalisir isu perpecahan di tengah masyarakat seperti berita hoaks, isu SARA, politik uang maupun netralitas aparatur negara.
"Rasa-rasanya (Pemilu 2024) mirip-mirip (Orde Baru), maka dari itu kehadiran Bawaslu saya pikir menjadi lembaga sangat terpercaya, harapan publik melakukan pengawasan. Tapi Bawaslu tidak bisa jalan sendiri dengan perkembangan zaman saat ini. Bagaimana teman-teman media menjadi partner Bawaslu, bersama menciptakan proses demokrasi yang sehat," ucapnya.
Senada diutarakan Dr. Hasrullah, dia menilai sinergitas Bawaslu dan media perlu terjalin intens menghadapi momentum politik di 2024 ini. Pasalnya pergerakan opini publik melalui platform media sosial sulit dibendung.
"Sekarang yang luar biasa adalah Buzzer, karena sudah terang - terangan dan ini mencederrai demokrasi. Sehingga saya menganggap Pemilu yang harus ditongkrongi, pergerakan opini publik dalam pesta politik. Kemudian negatif kampaign yang berbahaya sekarang, soal netralitas, tapi kita tidak tahu ini milik siapa," ungkapnya.
Maka dari itu, Hasrullah mendorong Bawaslu Sulsel untuk membangun kolaborasi dengan kampus - kampus yang ada di Sulawesi Selatan dalam pengawasan Pemilu. Termasuk menggandeng Non Governmental Organization (NGO) yang punya integritas.
"Saya kira integritas harga mati, jadi Bawaslu ini malaikat tidak boleh berpihak, jadi tidak ada jalan lain kita mengajak orang - orang yang punya idealisme.
Jadi kalau perlu ajak kampus, saya menganggap kampus punya marwah minimal ini menjadi kolaborasi yang bagus. Kemudian mengajak NGO yang punya idealisme," saran Hasrullah.
Menanggapi ini, Alamsyah mengaku, sejauh ini pihaknya mengendepankan pencegahan terhadap pelanggaran Pemilu. Pihaknya pun telah mengeluarkan sembilan imbauan berisi rentang larangan larangan penyelenggara Pemilu. Imbauan ini diharapkan betul - betul dipatuhi dengan mengacu pada aturan Undang - undang nomor 7 tahun 2017.
"Persoalan temuan dan laporan belum ada yang masuk ke kami. Tapi Bawaslu sudah ada imbauan kurang lebih 9 terkait masalah kampanye. Sampai sekarang masih kondusif, memang kita kedepankan pencegahan," ucapnya.
Selain itu, Alamsyah menambahkan, Bawaslu Sulsel juga telah membuka posko di 24 Kabupaten/Kota di masa tahapan kampanye yang berlangsung 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024. Posko ini untuk Tim Fasilitasi Kampanye.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Menjelang akhir tahapan kampanye dan memasuki masa tenang, Bawaslu Soppeng mengingatkan KPU Soppeng untuk menjalankan koordinasi sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kampanye.
Kamis, 21 Nov 2024 21:56
Sulsel
Bawaslu Luwu Timur Tekankan 728 Pengawas untuk Kawal Pilkada Berintegritas
Bawaslu Kabupaten Luwu Timur melaksanakan Apel Siaga Pengawasan Pemilihan Tahun 2024 yang digelar di Lapangan Merdeka Puncak Indah, Malili pada Rabu 20 November 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 12:47
Sulsel
Bawaslu Soppeng Bekali Pengawas TPS Persiapan Hadapi Masa Tenang hingga Tungsura
Panwas Kecamatan se-Kabupaten Soppeng menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Pengawas TPS. Kegiatan tersebut sebagai persiapan menghadapi masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara, serta rekapitulasi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing Panwas Kecamatan di Wilayah Kecamatan.
Kamis, 21 Nov 2024 11:50
Makassar City
Bawaslu Makassar Tekankan PTPS Awasi Potensi Manipulasi Suara saat Perhitungan
Koordinator Divisi SDMO Bawaslu Makassar, Ahmad Ahsanul Fadhil menekankan pentingnya Pengawas TPS untuk mengembangkan pola pikir yang cermat dan kritis. Hal ini disampaikan pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengawas TPS se-Kota Makassar jelang pencoblosan.
Rabu, 20 Nov 2024 22:23
Sulsel
Bawaslu Selayar Tekan Potensi Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada 2024
Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar menggelar diskusi yang bertema "Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Netralitas ASN" di Tanadoang Coffee pada Rabu (20/11/2024).
Rabu, 20 Nov 2024 17:08
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada