Pupuk Indonesia Siap Dongkrak Produksi Pertanian di Sulsel

Tim Sindomakassar
Senin, 15 Jan 2024 17:55
Pupuk Indonesia Siap Dongkrak Produksi Pertanian di Sulsel
Pimpinan PT Pupuk Indonesia tampak berdiskusi dengan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di sela acara bimtek sekaligus pembinaan petani dan penyuluh di Bone. Foto/Dok Pupuk Indonesia.
Comment
Share
BONE - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen mendongkrak produksi pertanian di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Perusahaan dengan penuh kesiapan memastikan pasokan pupuk yang memadai bagi para petani pada awal musim tanam tahun 2024. Bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), Pupuk Indonesia terus meningkatkan distribusi, menjaga ketersediaan pupuk, sekaligus mendorong petani untuk melakukan pembelian dan penebusan pupuk secara lebih awal.

Salah satu upaya Pupuk Indonesia meningkatkan produktivitas pertanian di Sulsel adalah mempercepat penyaluran pupuk bersubsidi dan memberikan kemudahan petani membeli pupuk nonsubsidi melalui program Bazar Pupuk di Kabupaten Bone pada (15/1) dan Jeneponto (16/1).

Kegiatan yang melibatkan sekitar 50.000 ribu orang petani dan penyuluh pertanian ini merupakan satu rangkaian dari kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani dari Kementerian Pertanian.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, mengungkapkan keikutsertaan pihaknya dalam kegiatan ini yaitu sebagai bentuk komitmen Pupuk Indonesia untuk memenuhi mandat pemerintah dan memberikan dukungan yang berkelanjutan kepada para petani.

"Bersama Kementan, kami yakin bahwa melalui penyediaan pupuk yang memadai dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Sulawesi Selatan. Melalui upaya ini, kami berupaya mendukung program percepatan tanam pemerintah, dengan harapan dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional," ujar dia.

Lewat Bazar Pupuk, Pupuk Indonesia berharap petani bisa mendapatkan kemudahan bukan hanya dari ketersediaan pupuk, tetapi juga dari sisi jangkauan harga yang lebih menguntungkan petani. Melalui kegiatan ini, Pupuk Indonesia tidak hanya memberikan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani, namun juga mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.

Pupuk Indonesia juga berkomitmen mengadopsi inovasi dan teknologi digital dalam manajemen distribusi pupuk. Distribution Planning and Control System (DPCS) serta Retail Management System (RMS) menjadi landasan teknologi yang diterapkan untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam setiap tahapan distribusi. Selain itu, program Bazar Pupuk yang merupakan Pupuk Indonesia dalam menyambut musim tanam, juga dijalankan untuk memastikan petani memperoleh pupuk sesuai kebutuhan mereka.

“Kami ingin memastikan bahwa sarana dan prasarana distribusi pupuk di wilayah Sulawesi Selatan telah terpenuhi dengan baik. Dengan mengadopsi inovasi dan memanfaatkan teknologi digitalisasi, kami memperkuat kapabilitas produksi dan distribusi secara efisien dan efektif di seluruh wilayah. Kami juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kelancaran distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran,” tambah Tri.

Di sisi lain, Pupuk Indonesia juga telah menyediakan fasilitas distribusi yang lengkap, hal ini guna mendukung penyaluran pupuk kepada petani di wilayah Sulawesi Selatan. Dalam lingkup distribusi, Pupuk Indonesia memiliki 42 gudang lini III dengan kapasitas 292.251 ton, melibatkan 53 distributor, dan 1.101 jaringan kios resmi. Untuk memastikan pengawasan yang efektif, Perusahaan menugaskan 30 tenaga pemasaran yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi secara teknis dengan berbagai pihak di lapangan.

Hingga akhir Desember 2023, sejumlah 535.597 ton pupuk bersubsidi telah disalurkan kepada petani terdaftar di Sulawesi Selatan, dengan rincian 331.540 ton pupuk Urea, 192.990 ton pupuk NPK Phonska, dan 11.066 ton NPK Kakao. Sementara secara nasional, sebanyak 6,18 juta ton pupuk bersubsidi telah berhasil disalurkan, terdiri daRi 3,67 juta ton Urea, 2,51 juta ton NPK, 37 ribu ton pupuk kakao NPK Pelangi.

Dari kinerja produksi sampai dengan 31 Desember 2023, Pupuk Indonesia berhasil memproduksi 18,71 juta ton, terdiri dari 7,69 juta ton Urea, 3,06 juta ton NPK, 814 ribu ton pupuk lainnya, dan non pupuk sebesar 7,13 juta ton (amonia, asam sulfat, asam fosfat, dan lainnya).

Tak hanya memfokuskan perhatian pada penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia dan Kementerian BUMN merancang program MAKMUR. Melalui MAKMUR, Pupuk Indonesia menciptakan ekosistem pertanian mandiri yang meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui penggunaan pupuk nonsubsidi. Tidak hanya terbatas pada distribusi pupuk, program ini juga menekankan pemberdayaan petani melalui pendampingan intensif, fasilitas akses permodalan, perlindungan risiko, dan jaminan pasar.

Di samping itu, saat ini Pupuk Indonesia juga tengah menggencarkan program Gebyar Diskon Pupuk yang akan hadir di 30 kota seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk menghadirkan akses mudah bagi petani untuk memperoleh pupuk dengan harga terjangkau.

“Dengan dukungan dari pemerintah, kami akan memaksimalkan berbagai upaya untuk mendukung kemudahan dalam memperoleh pupuk di seluruh Indonesia. Sehingga, adanya inisiatif ini menjadi salah satu cerminan dari komitmen Pupuk Indonesia untuk menciptakan dampak positif bagi petani serta masyarakat setempat,” tutup Tri.

Dapat diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan pejabat eselon I Kementerian Pertanian, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, Pj. Bupati Bone, Andi Islamuddin, dan Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru