Pemkab Luwu Timur Gelar Audit Stunting di RSUD I Lagaligo Wotu

fitra budin
Kamis, 04 Apr 2024 17:37
Pemkab Luwu Timur Gelar Audit Stunting di RSUD I Lagaligo Wotu
Pemkab Lutim melalui melaksanakan Kegiatan Audit Stunting di RSUD I Lagaligo Wotu. Foto: Istimewa
Comment
Share
LUWU TIMUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur (Lutim) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) telah melaksanakan Kegiatan Audit Stunting di RSUD I Lagaligo Wotu pada Rabu (03/04/2024).

Kegiatan tersebut melibatkan tim pakar yang ahli di bidangnya, dan akan berlangsung selama 7 hari ke depan. Rinciannya 2 hari untuk pemeriksaan ibu hamil berisiko dan 5 hari untuk pemeriksaan anak stunting.



Kepala Dinas P2KB Luwu Timur, Puspawati mengungkapkan tujuan dari audit ini adalah untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan kasus serupa. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

"Oleh karena itu, kegiatan audit ini melibatkan Tim Pakar yaitu dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis gizi untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis penyebab resiko terjadinya stunting di masyarakat khususnya untuk wilayah Luwu Timur," kata Puspawati.

Dia juga mengharapkan agar prevalensi angka stunting dapat diturunkan sesuai dengan target.

"Pemerintah Kabupaten Luwu Timur telah berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka stunting di Luwu Timur. Ini dilakukan agar anak-anak kita dapat tumbuh baik dan menjadi generasi penerus yang sehat demi Luwu Timur," tuturnya.

"Saya berharap para Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mampu saling berkolaborasi dengan para stakeholder agar apa yang kita harapkan bersama dapat memenuhi target," tambah Puspawati.



Sementara itu, Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan, Suhelmi menjelaskan bahwa RS sebagai fasilitas kesehatan rujukan bersedia menerima rujukan ibu hamil berisiko dan anak stunting untuk penanganan lebih lanjut.

"Jumlah sasaran/peserta audit yaitu Ibu Hamil Berisiko sebanyak 15 orang dan Baduta/Balita Stunting sebanyak 69 anak. Ini adalah rujukan dari puskesmas masing-masing yang ada di Kabupaten Luwu Timur, sehingga peran rumah sakit sangat penting dalam upaya penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa yang ditangani para ahli," jelas Suhelmi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur RSUD I Lagaligo, dr. Benny; Sekretaris DPPKB, I Dewa Putu Alit Suwastika; Kabid KB, Suliati; Fungsional Kesehatan, Tenaga Bidan dan Tenaga Nutrisionis Puskesmas, Satgas Stunting Kabupaten Luwu Timur, serta Tenaga Penyuluh Lapangan (PKB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru