Guru Agama di Gowa akan Diisi Alumni Mahasantri

Herni Amir
Minggu, 07 Apr 2024 16:46
Guru Agama di Gowa akan Diisi Alumni Mahasantri
Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan memberi sambutan pada buka puasa bersama Guru SPAS, Satpol Pendidikan dan PPKB, kemarin. Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
Comment
Share
GOWA - Alumni dari Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) Kabupaten Gowa nantinya akan ditempatkan sebagai guru agama di daerah berjuluk Butta Bersejarah itu.

Hal itu disampaikan Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan saat menggelar buka puasa bersama Guru SPAS, Satpol Pendidikan dan PPKB Kecamatan dan Desa dari 18 Kecamatan di Kabupaten Gowa di pelataran Rumah Jabatan Bupati Gowa, kemarin.

"Seluruh mahasantri ini dipersiapkan untuk menjadi para imam desa, imam kelurahan dan juga dipersiapkan untuk menjadi PPPK guru agama di Kabupaten Gowa," katanya.

Menurut Adnan, alumni Mahasantri sudah mempunyai ilmu pengetahuan akademik yang baik karena merupakan lulusan S1 UIN Alauddin. Selain itu mereka juga penghafal Al-Qur’an.

"Maka anak-anak dan cucu-cucu bapak ibu sekalian akan diajar oleh guru-guru yang mempunyai pengetahuan yang baik dan mumpuni,” jelasnya.



Dan yang menjadikan program Mahasantri lebih istimewa lagi lanjut Adnan, melalui program Mahasantri, Pemerintah Kabupaten Gowa telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.

Hal ini dikarenakan seluruh mahasiswanya berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gowa dan merupakan program satu-satunya yang ada di Sulsel maupun di Indonesia.

“Saya telah mendapatkan penghargaan tertinggi di hari peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dwija Praja Nugraha dihadapan Bapak Presiden RI,” bebernya.

Kepala Dinas Pendidikan, Taufik Mursad mengatakan hingga hari ini setelah 1 tahun 5 bulan LPM berdiri, secara umum seluruh target perkuliahan dan hafalan telah dicapai dengan baik dan semakin meningkat.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan telah tercapainya hafalan 30 juz sebanyak 27 orang, hafalan 29 juz 2 orang, dan yang sudah menghafal di atas 15 Juz sebanyak 83 orang atau kurang lebih 49,7 persen.

Begitupun dengan kinerja perkuliahan yang pada awalnya sangat berat diikuti oleh seluruh Mahasantri karena harus menyelesaikan target hafalan sambil berkuliah, tetapi semakin hari semakin mudah dan terbiasa.

"Alhamdulillah setelah 3 semester rata-rata IPK sebesar 3,68 dan hanya 4 orang dari 167 yang ipk-nya di bawah 3,0. Ini tidak lepas dari sarana dan prasarana serta dukungan para pengelola dan pembina," ungkapnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru