SuperSUN Terangi Pulau Samalona, Buka Jalan Pariwisata Hijau Makassar
Jum'at, 24 Okt 2025 15:24
Tim PLN menyebrangi laut dari Kota Makassar ke Pulau Samalona dengan mengangkut material SuperSUN masing-masing berbobot 100 kg untuk menerangi pulau tersebut. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Cakrawala sore itu dihiasi cahaya mentari yang perlahan tenggelam di ufuk barat Pulau Samalona. Di antara desiran ombak dan tawa anak-anak yang bermain di tepi pantai, deretan panel surya tampak berkilau memantulkan sinar senja.
Dahulu, raungan genset kerap terdengar di pulau kecil nan eksotis dalam gugusan Kepulauan Spermonde, Kota Makassar. Namun kini, berkat inovasi SuperSUN dari PT PLN (Persero), masyarakat resmi menikmati listrik ramah lingkungan yang senyap dan berkelanjutan.
Sebanyak 20 rumah tangga di Pulau Samalona kini teraliri listrik SuperSUN. Pulau seluas 2,3 hektare yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pesisir Makassar ini dapat ditempuh 30 menit dengan perahu. Dikelilingi pasir putih, air laut biru toska, dan terumbu karang yang terjaga, Samalona dikenal sebagai destinasi wisata bahari unggulan dengan pesona snorkeling dan diving yang menawan.
Dengan potensi besar sebagai kawasan ekowisata berkelanjutan, pulau ini dihuni oleh 41 warga, sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan pengelola homestay. Kehadiran listrik bersih dari SuperSUN membuka peluang bagi warga untuk meningkatkan ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
SuperSUN merupakan inovasi energi bersih karya anak bangsa yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro dengan Battery Energy Storage System (BESS). Teknologi ini memungkinkan pasokan listrik 24 jam tanpa henti di daerah yang belum terjangkau jaringan konvensional, menggantikan ketergantungan pada genset berbahan bakar minyak.
Warga Pulau Samalona, Kamaruddin, mengaku merasakan manfaat besar dari listrik PLN. Sebelum SuperSUN hadir, warga menghabiskan sekitar 180 liter BBM per bulan untuk menyalakan genset di malam hari, dengan biaya sekitar Rp2,7 juta.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Setelah hadirnya listrik PLN dari inovasi SuperSUN, rata-rata kami hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp300 ribu per bulan atau menghemat hingga 88 persen. Selain itu, kami juga bisa menikmati listrik 24 jam untuk kegiatan lainnya seperti mengaji dan anak-anak belajar di malam hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, listrik bersih PLN juga meningkatkan kenyamanan wisatawan. “Jika genset menyala, suara menjadi sangat bising dan menimbulkan polusi di malam hari. Dengan hasil penghematan biaya operasional, saya juga berencana mengembangkan dan merenovasi homestay,” katanya.
Sejak listrik PLN beroperasi penuh pada Agustus 2025, jumlah wisatawan meningkat dari rata-rata 800 menjadi sekitar 1.000 orang per bulan.
Dalam seremoni penyalaan listrik desa di Pulau Samalona, Jumat (24/10), Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi sumbangsih PLN yang berhasil melistriki hingga pelosok daerah.
Pada kesempatan itu, PLN UID Sulselrabar bersama Pemprov Sulsel meluncurkan program listrik di 80 desa di 11 kabupaten/kota, dengan total 1.486 titik pemasangan SuperSUN — salah satunya di Samalona.
“Walaupun dihadapkan dengan tantangan, melistriki daerah terpencil adalah mimpi lama yang akhirnya berhasil kita wujudkan. Alhamdulillah, dalam momentum HUT Sulsel ke-365 ini, wilayah yang selama ini listriknya terbatas kini telah diterangi berkat kerja keras banyak pihak dan kehadiran teknologi ramah lingkungan, yaitu SuperSUN dari PLN,” kata Sudirman.
“Ini bukan sekadar soal listrik, tapi soal keadilan energi. Kami bersyukur dan bangga bisa menghadirkan terang bagi saudara-saudara kita di pelosok Sulawesi Selatan. Terima kasih kepada seluruh tim, khususnya PLN, atas komitmen dan inovasinya untuk menerangi negeri,” tambahnya.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin turut mengucapkan terima kasih atas inisiatif PLN dalam melistriki kepulauan.
“Kami optimis program ini bisa menyentuh pulau-pulau lainnya, karena untuk memberikan kesejahteraan dibutuhkan listrik. Alhamdulillah, Pulau Samalona menjadi percontohan. Dengan hadirnya listrik PLN tentu bisa memberikan manfaat dan berkah bagi masyarakat. Selain itu, dengan adanya listrik masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi untuk menambah penghasilan,” ujarnya.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menegaskan komitmen PLN untuk terus mewujudkan keadilan energi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T.
“SuperSUN adalah wujud keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami tidak hanya membawa cahaya, tapi juga harapan. SuperSUN dirancang agar masyarakat kepulauan bisa mandiri energi dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, sekaligus mendukung pariwisata hijau yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan,” katanya.
Edyansyah juga menjelaskan tantangan di lapangan. Tim PLN harus menyeberangi laut dengan membawa material hingga 100 kilogram per unit, bahkan menghadapi cuaca ekstrem dan ombak besar. Namun, semua itu tidak menyurutkan semangat mereka.
“Dengan adanya listrik, warga di sini dapat memaksimalkan potensi wisatanya. Nelayan juga dapat menggunakan kulkas untuk menyimpan ikan. Hasil tangkapan lebih awet, pengunjung meningkat, dan otomatis perekonomian menjadi lebih baik,” jelasnya.
Bagi warga, kehadiran listrik berkelanjutan ini bukan sekadar penerangan, melainkan harapan baru bagi kehidupan dan ekonomi pulau wisata tersebut. Aktivitas UMKM seperti homestay, warung makan, dan penyewaan alat snorkeling kini bisa berjalan tanpa batas waktu.
Hingga September 2025, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99 persen. Sebanyak 1.486 unit SuperSUN di 80 desa telah terpasang dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat — dari tumbuhnya perekonomian lokal hingga hadirnya harapan baru. Ini menjadi bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Dahulu, raungan genset kerap terdengar di pulau kecil nan eksotis dalam gugusan Kepulauan Spermonde, Kota Makassar. Namun kini, berkat inovasi SuperSUN dari PT PLN (Persero), masyarakat resmi menikmati listrik ramah lingkungan yang senyap dan berkelanjutan.
Sebanyak 20 rumah tangga di Pulau Samalona kini teraliri listrik SuperSUN. Pulau seluas 2,3 hektare yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pesisir Makassar ini dapat ditempuh 30 menit dengan perahu. Dikelilingi pasir putih, air laut biru toska, dan terumbu karang yang terjaga, Samalona dikenal sebagai destinasi wisata bahari unggulan dengan pesona snorkeling dan diving yang menawan.
Dengan potensi besar sebagai kawasan ekowisata berkelanjutan, pulau ini dihuni oleh 41 warga, sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan pengelola homestay. Kehadiran listrik bersih dari SuperSUN membuka peluang bagi warga untuk meningkatkan ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
SuperSUN merupakan inovasi energi bersih karya anak bangsa yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro dengan Battery Energy Storage System (BESS). Teknologi ini memungkinkan pasokan listrik 24 jam tanpa henti di daerah yang belum terjangkau jaringan konvensional, menggantikan ketergantungan pada genset berbahan bakar minyak.
Warga Pulau Samalona, Kamaruddin, mengaku merasakan manfaat besar dari listrik PLN. Sebelum SuperSUN hadir, warga menghabiskan sekitar 180 liter BBM per bulan untuk menyalakan genset di malam hari, dengan biaya sekitar Rp2,7 juta.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Setelah hadirnya listrik PLN dari inovasi SuperSUN, rata-rata kami hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp300 ribu per bulan atau menghemat hingga 88 persen. Selain itu, kami juga bisa menikmati listrik 24 jam untuk kegiatan lainnya seperti mengaji dan anak-anak belajar di malam hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, listrik bersih PLN juga meningkatkan kenyamanan wisatawan. “Jika genset menyala, suara menjadi sangat bising dan menimbulkan polusi di malam hari. Dengan hasil penghematan biaya operasional, saya juga berencana mengembangkan dan merenovasi homestay,” katanya.
Sejak listrik PLN beroperasi penuh pada Agustus 2025, jumlah wisatawan meningkat dari rata-rata 800 menjadi sekitar 1.000 orang per bulan.
Dalam seremoni penyalaan listrik desa di Pulau Samalona, Jumat (24/10), Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi sumbangsih PLN yang berhasil melistriki hingga pelosok daerah.
Pada kesempatan itu, PLN UID Sulselrabar bersama Pemprov Sulsel meluncurkan program listrik di 80 desa di 11 kabupaten/kota, dengan total 1.486 titik pemasangan SuperSUN — salah satunya di Samalona.
“Walaupun dihadapkan dengan tantangan, melistriki daerah terpencil adalah mimpi lama yang akhirnya berhasil kita wujudkan. Alhamdulillah, dalam momentum HUT Sulsel ke-365 ini, wilayah yang selama ini listriknya terbatas kini telah diterangi berkat kerja keras banyak pihak dan kehadiran teknologi ramah lingkungan, yaitu SuperSUN dari PLN,” kata Sudirman.
“Ini bukan sekadar soal listrik, tapi soal keadilan energi. Kami bersyukur dan bangga bisa menghadirkan terang bagi saudara-saudara kita di pelosok Sulawesi Selatan. Terima kasih kepada seluruh tim, khususnya PLN, atas komitmen dan inovasinya untuk menerangi negeri,” tambahnya.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin turut mengucapkan terima kasih atas inisiatif PLN dalam melistriki kepulauan.
“Kami optimis program ini bisa menyentuh pulau-pulau lainnya, karena untuk memberikan kesejahteraan dibutuhkan listrik. Alhamdulillah, Pulau Samalona menjadi percontohan. Dengan hadirnya listrik PLN tentu bisa memberikan manfaat dan berkah bagi masyarakat. Selain itu, dengan adanya listrik masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi untuk menambah penghasilan,” ujarnya.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menegaskan komitmen PLN untuk terus mewujudkan keadilan energi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T.
“SuperSUN adalah wujud keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami tidak hanya membawa cahaya, tapi juga harapan. SuperSUN dirancang agar masyarakat kepulauan bisa mandiri energi dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, sekaligus mendukung pariwisata hijau yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan,” katanya.
Edyansyah juga menjelaskan tantangan di lapangan. Tim PLN harus menyeberangi laut dengan membawa material hingga 100 kilogram per unit, bahkan menghadapi cuaca ekstrem dan ombak besar. Namun, semua itu tidak menyurutkan semangat mereka.
“Dengan adanya listrik, warga di sini dapat memaksimalkan potensi wisatanya. Nelayan juga dapat menggunakan kulkas untuk menyimpan ikan. Hasil tangkapan lebih awet, pengunjung meningkat, dan otomatis perekonomian menjadi lebih baik,” jelasnya.
Bagi warga, kehadiran listrik berkelanjutan ini bukan sekadar penerangan, melainkan harapan baru bagi kehidupan dan ekonomi pulau wisata tersebut. Aktivitas UMKM seperti homestay, warung makan, dan penyewaan alat snorkeling kini bisa berjalan tanpa batas waktu.
Hingga September 2025, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99 persen. Sebanyak 1.486 unit SuperSUN di 80 desa telah terpasang dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat — dari tumbuhnya perekonomian lokal hingga hadirnya harapan baru. Ini menjadi bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
(TRI)
Berita Terkait
Makassar City
Green SM Dukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Makassar
Kini, kehadiran Green SM menambah keistimewaan kota Makassar dengan menawarkan pengalaman berkendara yang lebih nyaman, modern, dan ramah lingkungan.
Rabu, 22 Okt 2025 17:44
News
Donasi Insan PLN UID Sulselrabar Terangi Ratusan Rumah Keluarga Prasejahtera
Program Light Up The Dream ini merupakan wujud kepedulian pegawai PLN yang menyisihkan donasi demi meringankan beban masyarakat mendapatkan akses listrik.
Selasa, 21 Okt 2025 15:32
News
Pemprov Sulsel & PLN Gelar Electric Cook Fest, Ajak Warga Beralih ke Energi Ramah Lingkungan
PLN UID Sulselrabar bersama Pemprov Sulsel menggelar Electric Cook Fest — lomba memasak menggunakan peralatan rumah tangga berbasis listrik.
Sabtu, 18 Okt 2025 19:38
News
Pemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang hingga Akhir 2025
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 1.285 desa akan mendapatkan infrastruktur kelistrikan hingga akhir 2025.
Jum'at, 17 Okt 2025 17:51
Ekbis
PLN Dorong UMKM Sulsel Naik Kelas Lewat Ajang 'Andalan Hati'
Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-356 Provinsi Sulsel dan menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk menampilkan kreativitas serta potensi produk lokal.
Kamis, 16 Okt 2025 20:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
IKM Barakka Jaya Binaan Pemkab Pangkep Raih Penghargaan IHYA 2025
2
Demo Disertai Blokade Jalan ke Area MDA Bikin Resah Warga Latimojong
3
Indeks Daya Saing Daerah Kabupaten Pangkep Meningkat
4
Gagas Fortifikasi Beras Protein, Mahasiswa Polipangkep Juara 1 KEIN 2025
5
Konsorsium Bersaudara Target Libatkan 300 Pesantren di Ajang Sitarupa
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
IKM Barakka Jaya Binaan Pemkab Pangkep Raih Penghargaan IHYA 2025
2
Demo Disertai Blokade Jalan ke Area MDA Bikin Resah Warga Latimojong
3
Indeks Daya Saing Daerah Kabupaten Pangkep Meningkat
4
Gagas Fortifikasi Beras Protein, Mahasiswa Polipangkep Juara 1 KEIN 2025
5
Konsorsium Bersaudara Target Libatkan 300 Pesantren di Ajang Sitarupa