Iwan Aras Minta Pemerintah Tegas Atasi Perusakan Hutan Daerah Tambang di Wajo
Minggu, 26 Mei 2024 12:04

Komisi V DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Wajo. Foto: Parlementaria
WAJO - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengungkapkan bahwa perusakan hutan daerah tambang telah menjadi salah satu penyumbang terbesar terjadinya banjir.
Ia menyoroti bahwa fungsi hutan tidak lagi optimal dalam mengendapkan sedimen yang terbawa dari atas gunung, sehingga meningkatkan risiko banjir.
Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Wajo, baru-baru ini. AIA menilai penyebab Wajo menjadi langganan banjir, karena adanya perusakan hutan di daerah tambang.
“Karena ini salah satu penyumbang banjir terbesar. Daerah-daerah tambang ini yang merusak hutan, sehingga kemudian air hujan ini yang tadinya harus diendapkan di tanah dulu, itu langsung dialirkan ke sungai," katanya.
"Aibatnya beberapa sungai termasuk Kabupaten Luwu kemarin itu, kita dapati banyak endapan-endapan bahkan longsoran-longsoran itu sedimen yang terbawa dari atas gunung. Ini semua diakibatkan karena hutan kita enggak maksimal lagi fungsinya,” ujarnya.
Selain itu, Legislator Partai Gerindra juga menegaskan bahwa penanganan untuk mengantisipasi terjadinya banjir tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR saja, namun keterlibatan kementerian lain juga sangat diperlukan.
Dalam hal ini, kolaborasi antarlembaga pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi yang komprehensif dalam mengatasi masalah banjir. Tak hanya mengandalkan upaya dari pemerintah, ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan di wilayah masing-masing.
Menurutnya, partisipasi aktif dari masyarakat dalam pelestarian lingkungan dapat membantu mengurangi risiko terjadinya bencana alam, termasuk banjir.
“Kami mengajak masyarakat untuk aktif menjaga lingkungan di wilayah masing-masing, karena partisipasi mereka dalam pelestarian lingkungan dapat mengurangi risiko bencana alam, termasuk banjir," pungkasnya.
Pernyataan dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah lingkungan, terutama terkait perlindungan hutan dan mitigasi risiko bencana. Diharapkan langkah-langkah konkret akan segera diambil untuk mengurangi dampak buruk dari perusakan hutan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir di masa mendatang.
Ia menyoroti bahwa fungsi hutan tidak lagi optimal dalam mengendapkan sedimen yang terbawa dari atas gunung, sehingga meningkatkan risiko banjir.
Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Wajo, baru-baru ini. AIA menilai penyebab Wajo menjadi langganan banjir, karena adanya perusakan hutan di daerah tambang.
“Karena ini salah satu penyumbang banjir terbesar. Daerah-daerah tambang ini yang merusak hutan, sehingga kemudian air hujan ini yang tadinya harus diendapkan di tanah dulu, itu langsung dialirkan ke sungai," katanya.
"Aibatnya beberapa sungai termasuk Kabupaten Luwu kemarin itu, kita dapati banyak endapan-endapan bahkan longsoran-longsoran itu sedimen yang terbawa dari atas gunung. Ini semua diakibatkan karena hutan kita enggak maksimal lagi fungsinya,” ujarnya.
Selain itu, Legislator Partai Gerindra juga menegaskan bahwa penanganan untuk mengantisipasi terjadinya banjir tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR saja, namun keterlibatan kementerian lain juga sangat diperlukan.
Dalam hal ini, kolaborasi antarlembaga pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi yang komprehensif dalam mengatasi masalah banjir. Tak hanya mengandalkan upaya dari pemerintah, ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan di wilayah masing-masing.
Menurutnya, partisipasi aktif dari masyarakat dalam pelestarian lingkungan dapat membantu mengurangi risiko terjadinya bencana alam, termasuk banjir.
“Kami mengajak masyarakat untuk aktif menjaga lingkungan di wilayah masing-masing, karena partisipasi mereka dalam pelestarian lingkungan dapat mengurangi risiko bencana alam, termasuk banjir," pungkasnya.
Pernyataan dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah lingkungan, terutama terkait perlindungan hutan dan mitigasi risiko bencana. Diharapkan langkah-langkah konkret akan segera diambil untuk mengurangi dampak buruk dari perusakan hutan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir di masa mendatang.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
Polisi Didesak Tetapkan Tersangka Kasus Asusila Eks Komisioner Bawaslu Wajo
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak Polres Wajo agar tetapkan Eks Komisioner Bawaslu Wajo inisial HO sebagai tersangka kasus pelecehan seksual.
Kamis, 16 Okt 2025 19:45

News
Polres Wajo Ciduk 2 Bandar Narkoba, 30 Gram Sabu dan Pil Ekstasi Diamankan
Satuan Reserse Narkoba Polres Wajo amankan terduga pelaku penyalahgunaan Narkoba jenis sabu di Kecamatan Belawa, Rabu (1/10/2025) dini hari.
Jum'at, 03 Okt 2025 19:00

News
OMS Minta DKPP Larang Teradu Komisioner Bawaslu Wajo Jadi Penyelenggara Pemilu Lagi
Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Kawal Pemilu Sulsel mendesak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk memberikan sanksi tegas kepada Teradu, Heriyanto sebagai Komisioner Bawaslu Kabupaten Wajo yang diduga melakukan pelanggaran etik.
Kamis, 02 Okt 2025 14:29

News
Teradu Tak Hadir, DKPP Tetap Sidangkan Kasus Asusila Komisioner Bawaslu Wajo
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tetap menggelar sidang pemeriksaan terhadap perkara dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) di Kantor KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar pada Rabu (01/10/2025).
Rabu, 01 Okt 2025 23:29

Sulsel
Bupati Andi Rosman Rotasi Sejumlah Pejabat Eselon II Lingkup Pemkab Wajo
Bupati Wajo Andi Rosman melantik sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon IIb) lingkup Pemerintah Kabupaten Wajo di Lapangan upacara Kantor Bupati Wajo, Rabu (01/10/2025).
Rabu, 01 Okt 2025 21:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga NTI Keluhkan Pembagian Air Tidak Merata, Begini Respons PDAM Makassar
2

Andi Waris Terima Aspirasi Pemekaran Selayar, Minta Pembentukan Kabupaten Takabonerate
3

Pemprov Sulsel Gelar Jalan Sehat Anti Mager untuk Peringati 356 Tahun Sulsel
4

Sekolah Islam Athirah Buka Pendaftaran Lebih Awal, Siapkan 1.101 Kursi di 4 Wilayah
5

Penduduk Miskin Pangkep Menurun, Progres Tertinggi Kedua di Sulsel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga NTI Keluhkan Pembagian Air Tidak Merata, Begini Respons PDAM Makassar
2

Andi Waris Terima Aspirasi Pemekaran Selayar, Minta Pembentukan Kabupaten Takabonerate
3

Pemprov Sulsel Gelar Jalan Sehat Anti Mager untuk Peringati 356 Tahun Sulsel
4

Sekolah Islam Athirah Buka Pendaftaran Lebih Awal, Siapkan 1.101 Kursi di 4 Wilayah
5

Penduduk Miskin Pangkep Menurun, Progres Tertinggi Kedua di Sulsel