Diduga Beda Pilihan di Pilkada, Kepesertaan BPJS Gratis Warga Jeneponto Dinonaktifkan
Sabtu, 14 Des 2024 18:12

Tangkapan layar status kepesertaan warga Jeneponto yang dinonaktifkan lantaran diduga berbeda pilihan. Foto: Istimewa
JENEPONTO - Berbagai persoalan muncul pasca pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Jeneponto.
Seperti Perselisihan Hasil Pemilu (PHP) oleh paslon yang merasa dirugikan maupun masyarakat umum hingga pejabat institusi.
Terbaru, seorang warga sipil, Muh Sulkifli kehilangan fasilitas kesehatan Kartu Indonesia Sehatnya (KIS). Perkara ini diduga karena beda pilihan di pilkada.
"Miris karena beda pilihan status KIS/BPJS diubah jadi meninggal (dinonaktifkan)," jelas Sulkifli melalui pesan Whatsapp, Sabtu.
Sulkifli mengungkapkan, penghapusan namanya sebagai peserta BPJS gratis diketahui melalui adiknya, M Sofiyan yang bekerja di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Jeneponto.
Sofiyan yang berstatus staf honorer itu juga bernasib sama. Ia bersama saudaranya "dicoret" sebagai peserta BPJS gratis.
"KISku dengan adekku (Sofiyan), adekku kebetulan honor juga di kantornya, di Dinsos aktifji kemarin, pas selesai pilkada na cek ulang adekku kenapa langsung status meninggal, kaget semua keluargaku," ucapnya.
Penonaktifan Sulkifli dan Sofiyan sebagai daftar penerima manfaat KIS bahkan menjadi pembahasan dalam grup Whatsapp internal Dinas Sosial.
Di dalam grup itu, salah seorang oknum pimpinan mengakui bahwa tindakan yang dilakukanya sebagai bentuk efek jerah dan konsekuensi pilkada.
Mirisnya lagi, oknum ASN itu menyinggung Sofiyan yang bekerja di Dinas Sosial Jeneponto karena berkat dirinya.
"Konsekuensi pilkada katanya, pilkada lalu juga begitu beda pilihan jelek lagi," sebutnya.
Sebelum pelaksanaan pilkada, lanjut Sulkifli, KIS tersebut sempat digunakan dan masih aktif sebagai Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).
Iuran KIS miliknya dibebankan kepada Pemerintah Daerah melalui anggaran APBD Jeneponto.
"Kemarin sebelum pilkada kupakaiji KISku periksa kesehatan di Bantaeng aman ji karena masih aktif, setelahnyapi pilkada (kemudian nonaktif/meninggal)," tuturnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga Sulkifli lantas sedih dan sangat menyayangkan.
Ia hanya berharap agar fasilitas kesehatan tersebut bisa kembali diaktifkan oleh Dinas Sosial Jeneponto.
"Menangis antokku di Makassar juga lihat statusku masih hidup diubah jadi meninggal," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jeneponto, M Nasuhan yang dikonfirmasi telah mengatahui kejadian ini.
Pihaknya segera bertindak untuk mencari tahu oknum yang melakukan perbuatan tersebut.
"Saya baru dapat info setelah Isya, saya mau panggil semua dan tanya saiapa yang melakukan ini," ujarnya melalui sambungan telepon.
"Tapi saya juga sudah sampaikan sebelumnya kepada honorer apabila ada yang menggertak hanya persoalan pilkada, lawan," tandasnya.
Seperti Perselisihan Hasil Pemilu (PHP) oleh paslon yang merasa dirugikan maupun masyarakat umum hingga pejabat institusi.
Terbaru, seorang warga sipil, Muh Sulkifli kehilangan fasilitas kesehatan Kartu Indonesia Sehatnya (KIS). Perkara ini diduga karena beda pilihan di pilkada.
"Miris karena beda pilihan status KIS/BPJS diubah jadi meninggal (dinonaktifkan)," jelas Sulkifli melalui pesan Whatsapp, Sabtu.
Sulkifli mengungkapkan, penghapusan namanya sebagai peserta BPJS gratis diketahui melalui adiknya, M Sofiyan yang bekerja di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Jeneponto.
Sofiyan yang berstatus staf honorer itu juga bernasib sama. Ia bersama saudaranya "dicoret" sebagai peserta BPJS gratis.
"KISku dengan adekku (Sofiyan), adekku kebetulan honor juga di kantornya, di Dinsos aktifji kemarin, pas selesai pilkada na cek ulang adekku kenapa langsung status meninggal, kaget semua keluargaku," ucapnya.
Penonaktifan Sulkifli dan Sofiyan sebagai daftar penerima manfaat KIS bahkan menjadi pembahasan dalam grup Whatsapp internal Dinas Sosial.
Di dalam grup itu, salah seorang oknum pimpinan mengakui bahwa tindakan yang dilakukanya sebagai bentuk efek jerah dan konsekuensi pilkada.
Mirisnya lagi, oknum ASN itu menyinggung Sofiyan yang bekerja di Dinas Sosial Jeneponto karena berkat dirinya.
"Konsekuensi pilkada katanya, pilkada lalu juga begitu beda pilihan jelek lagi," sebutnya.
Sebelum pelaksanaan pilkada, lanjut Sulkifli, KIS tersebut sempat digunakan dan masih aktif sebagai Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).
Iuran KIS miliknya dibebankan kepada Pemerintah Daerah melalui anggaran APBD Jeneponto.
"Kemarin sebelum pilkada kupakaiji KISku periksa kesehatan di Bantaeng aman ji karena masih aktif, setelahnyapi pilkada (kemudian nonaktif/meninggal)," tuturnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga Sulkifli lantas sedih dan sangat menyayangkan.
Ia hanya berharap agar fasilitas kesehatan tersebut bisa kembali diaktifkan oleh Dinas Sosial Jeneponto.
"Menangis antokku di Makassar juga lihat statusku masih hidup diubah jadi meninggal," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jeneponto, M Nasuhan yang dikonfirmasi telah mengatahui kejadian ini.
Pihaknya segera bertindak untuk mencari tahu oknum yang melakukan perbuatan tersebut.
"Saya baru dapat info setelah Isya, saya mau panggil semua dan tanya saiapa yang melakukan ini," ujarnya melalui sambungan telepon.
"Tapi saya juga sudah sampaikan sebelumnya kepada honorer apabila ada yang menggertak hanya persoalan pilkada, lawan," tandasnya.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Tolak Gugatan Sarif-Qalby, MK Legitimasi Putusan KPU Jeneponto yang Tolak PSU
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan Perkara Nomor 232/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Bupati Jeneponto Tahun 2024 yang dimohonkan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 3 Muhammad Sarif dan Moch Noer Alim Qalby
Senin, 24 Feb 2025 13:43

Sulsel
Jelang Putusan MK, Kapolres Jeneponto Siagakan 1 Kompi Brimob Polda Sulsel
Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan menyiagakan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau setara dengan 105 personel Brimob Polda Sulsel menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada Jeneponto.
Minggu, 23 Feb 2025 14:52

Sulsel
Forkopimda Jeneponto Bahas Keamanan Jelang Putusan MK
Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk membahas sejumlah isu strategis, di antaranya langkah peningkatan keamanan jelang dan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Jum'at, 21 Feb 2025 14:42

News
Eks Wakil Ketua MK Jadi Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilkada Jeneponto
Sidang sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jeneponto 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) semakin menarik perhatian publik.
Kamis, 13 Feb 2025 15:41

Sulsel
DKPP Geram, Bawaslu Jeneponto Dicecar Soal Anggota KPPS Tandatangani 118 Daftar Hadir
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Bakhtiar dicecar pertanyaan soal duduk perkara temuan adanya anggota KPPS menandatangi daftar hadir yang mencapai ratusan.
Jum'at, 07 Feb 2025 18:34
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Absen Dampingi PSM di Laga vs CAHN FC, Tavarez Pertanyakan Keputusan Wasit
2

Libur Lebaran Jadi Tantangan PSM Hadapi CAHN FC di Semifinal Asean Club Championship
3

Taklukkan Wakil Vietnam, PSM Makassar Selangkah Lagi ke Final
4

Seorang Wanita Ditemukan Meninggal Tak Wajar Dalam Kamar Kontrakan
5

Pemain PSM Siap Berikan yang Terbaik di Laga vs CAHN FC
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Absen Dampingi PSM di Laga vs CAHN FC, Tavarez Pertanyakan Keputusan Wasit
2

Libur Lebaran Jadi Tantangan PSM Hadapi CAHN FC di Semifinal Asean Club Championship
3

Taklukkan Wakil Vietnam, PSM Makassar Selangkah Lagi ke Final
4

Seorang Wanita Ditemukan Meninggal Tak Wajar Dalam Kamar Kontrakan
5

Pemain PSM Siap Berikan yang Terbaik di Laga vs CAHN FC