Dosen Unprima Wajo Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual
Selasa, 02 Mei 2023 12:41

Suasana di SPKT Polres Wajo, Senin (1/5/2023). Foto: SINDO Makassar/Reza Pahlevi
WAJO - Dosen Universitas Puangrimaggalatung (Unprima) Sengkang, Kabupaten Wajo, Andi Badli Rompegading melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap dirinya ke Polres Wajo.
Andi Badli menjelaskan, dugaan pelecehan seksual yang dirinya terima terjadi pada tanggal 12 April 2023 lalu di Desa Lagosi, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo.
Berawal saat ia masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudu. Saat itu dia kaget karena melihat ada ponsel di balik sela dinding yang dipegang seseorang. Ia lalu menegur pelaku. Namun saat itu, pelaku tidak mengakui perbuatannya.
"Ada dua orang terlapor yakni Syahrul dan Aidil Akbar. Yang merekam itu Aidil Akbar menggunakan HP milik syahrul. Lalu video hasil rekaman dikirimkan ke temannya yang sedang berada di Makassar yakni ucung. Usai mendapat kiriman video, ucung memanggil Sofyan untuk menonton video yang dikirim Aidil," jelas Andi Badli.
Usai menonton video tersebut, Sofyan sontak kaget dan langsung mengabarkan kejadian itu ke sejumlah kerabatnya yang ada di Desa Lagosi.
"Saat awal kejadian kami tidak langsung laporkan karena kami tidak punya bukti. Namun setelah mendapat kabar kalau Ucung dan Sofyan mengaku telah mendapat video dari Aidil, baru saya laporkan pada tanggal 28 April, namun ditolak. Hari ini laporan kami baru diterima karena dikawal sama teman-teman aktivis mahasiswa," bebernya.
Andi Badli mengakui, laporannya sempat dua kali ditolak saat hendak melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ke Polres Wajo.
"Jadi kejadiannya itu pada tanggal 28 April, yang pertama di Polsek Pammana, laporan saya ditolak karena harus melampirkan bukti video. Setelah ditolak saya langsung ke Polres Wajo, namun lagi-lagi laporan saya juga ditolak dengan alasan yang sama," ujar Andi Badli.
Menurut Andi Badli, laporan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya saat ini sudah diterima aparat kepolisian. Meski harus dikawal sejumlah aktivis dari mahasiswa yang ada di Kabupaten Wajo.
"Hari ini saya datang untuk ketiga kalinya untuk melapor di Polres Wajo. Dan alhamdulillah sudah diterima meski harus membawa sejumlah aktivis mahasiswa untuk mendampingi," katanya.
Di sisi lain, Dewan Pembina Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB), Herianto Ardi menyayangkan pelayanan yang ada di Polsek Pammana dan Polres Wajo yang menolak laporan warga dengan alasan tidak ada bukti.
"Tugas kepolisian kan melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. Kok bisa menolak laporan masyarakat yang tertimpa musibah," terangnya.
Bahkan Ardi mengaku heran, laporan korban yang sebelumnya sempat ditolak dua kali, justru yang ketiga kalinya diterima setelah korban didampingi aktivis mahasiswa.
"Saya menganggap ada yang tidak beres di Polres Wajo. Kejadian ini kami akan laporkan ke Propam Polda dan Mabes Polri," tandasnya.
Andi Badli menjelaskan, dugaan pelecehan seksual yang dirinya terima terjadi pada tanggal 12 April 2023 lalu di Desa Lagosi, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo.
Berawal saat ia masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudu. Saat itu dia kaget karena melihat ada ponsel di balik sela dinding yang dipegang seseorang. Ia lalu menegur pelaku. Namun saat itu, pelaku tidak mengakui perbuatannya.
"Ada dua orang terlapor yakni Syahrul dan Aidil Akbar. Yang merekam itu Aidil Akbar menggunakan HP milik syahrul. Lalu video hasil rekaman dikirimkan ke temannya yang sedang berada di Makassar yakni ucung. Usai mendapat kiriman video, ucung memanggil Sofyan untuk menonton video yang dikirim Aidil," jelas Andi Badli.
Usai menonton video tersebut, Sofyan sontak kaget dan langsung mengabarkan kejadian itu ke sejumlah kerabatnya yang ada di Desa Lagosi.
"Saat awal kejadian kami tidak langsung laporkan karena kami tidak punya bukti. Namun setelah mendapat kabar kalau Ucung dan Sofyan mengaku telah mendapat video dari Aidil, baru saya laporkan pada tanggal 28 April, namun ditolak. Hari ini laporan kami baru diterima karena dikawal sama teman-teman aktivis mahasiswa," bebernya.
Andi Badli mengakui, laporannya sempat dua kali ditolak saat hendak melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ke Polres Wajo.
"Jadi kejadiannya itu pada tanggal 28 April, yang pertama di Polsek Pammana, laporan saya ditolak karena harus melampirkan bukti video. Setelah ditolak saya langsung ke Polres Wajo, namun lagi-lagi laporan saya juga ditolak dengan alasan yang sama," ujar Andi Badli.
Menurut Andi Badli, laporan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya saat ini sudah diterima aparat kepolisian. Meski harus dikawal sejumlah aktivis dari mahasiswa yang ada di Kabupaten Wajo.
"Hari ini saya datang untuk ketiga kalinya untuk melapor di Polres Wajo. Dan alhamdulillah sudah diterima meski harus membawa sejumlah aktivis mahasiswa untuk mendampingi," katanya.
Di sisi lain, Dewan Pembina Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB), Herianto Ardi menyayangkan pelayanan yang ada di Polsek Pammana dan Polres Wajo yang menolak laporan warga dengan alasan tidak ada bukti.
"Tugas kepolisian kan melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. Kok bisa menolak laporan masyarakat yang tertimpa musibah," terangnya.
Bahkan Ardi mengaku heran, laporan korban yang sebelumnya sempat ditolak dua kali, justru yang ketiga kalinya diterima setelah korban didampingi aktivis mahasiswa.
"Saya menganggap ada yang tidak beres di Polres Wajo. Kejadian ini kami akan laporkan ke Propam Polda dan Mabes Polri," tandasnya.
(MAN)
Berita Terkait

News
Polres Wajo Ciduk 2 Bandar Narkoba, 30 Gram Sabu dan Pil Ekstasi Diamankan
Satuan Reserse Narkoba Polres Wajo amankan terduga pelaku penyalahgunaan Narkoba jenis sabu di Kecamatan Belawa, Rabu (1/10/2025) dini hari.
Jum'at, 03 Okt 2025 19:00

News
Guru SD di Makassar Diduga Lecehkan Siswi, Kadisdik: Tidak Manusiawi
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Makassar, Achi Soleman mengecam keras tindakan bejat yang dilakukan oknum guru SD Inpres Mangga Tiga berinisial IPT (32), terhadap siswinya.
Rabu, 01 Okt 2025 20:19

Sulsel
Tersandung Kasus Dugaan Pelecehan, Oknum Komisioner Bawaslu Wajo Mengundurkan Diri
Oknum Komisioner Bawaslu Wajo berinisial HO resmi mengundurkan diri usai dilaporkan kasus dugaan pelecehan seksual, Kamis (18/9/2025).
Kamis, 18 Sep 2025 22:34

Sulsel
HUT Bhayangkara ke-79, Bupati Wajo Apresiasi Dedikasi Polri Jaga Keamanan Masyarakat
Bupati Wajo Andi Rosman, bersama Wakilnya, dr Baso Rahmanuddin kompak hadir pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 di Lapangan Merdeka Sengkang, Selasa (1/7/2025)
Selasa, 01 Jul 2025 19:03

News
Pelaku Pembobol Mesin ATM Bank di Wajo Diciduk Polisi saat Ngamar Bersama Pacar
Pelaku pembobolan 3 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank pemerintah di Sengkang, Wajo akhir diciduk aparat kepolisian.
Rabu, 25 Jun 2025 14:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suplai PDAM Makassar Tak Lancar, Warga NTI Beli Air Bersih Rp5 Ribu/Jeriken
2

Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Rp10 Miliar Lanjutkan Pembangunan Seko
3

Bluebird Group Hadirkan Perjalanan Aman-Nyaman untuk Warga Makassar
4

ASDP Bira Rutin Lakukan Kerja Bakti, Solusi Bersihkan Sampah Laut yang Dibawa Angin Timur
5

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo-SP Gowa Monev SP4N-LAPOR!
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suplai PDAM Makassar Tak Lancar, Warga NTI Beli Air Bersih Rp5 Ribu/Jeriken
2

Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Rp10 Miliar Lanjutkan Pembangunan Seko
3

Bluebird Group Hadirkan Perjalanan Aman-Nyaman untuk Warga Makassar
4

ASDP Bira Rutin Lakukan Kerja Bakti, Solusi Bersihkan Sampah Laut yang Dibawa Angin Timur
5

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo-SP Gowa Monev SP4N-LAPOR!