Polipangkep-Pesantren MIM Kembangkan Budidaya Ikan Lele Sistem Akuaponik
Sabtu, 27 Sep 2025 10:34
Wujud akuaponik yang terintegrasi dengan kolam budidaya ikan lele di Pesantren MIM Makassar hasil kolaborasi bersama Polipangkep. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) bekerja sama dengan Pesantren Qur’an Markaz Imam Malik (MIM) Makassar mengembangkan teknologi budidaya ikan lele dengan sistem akuaponik. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan pada Minggu, 20 September 2025 di lingkungan pesantren.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kecintaan siswa terhadap lingkungan sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha. Tim pelaksana berasal dari Jurusan Budidaya Perikanan Polipangkep yang terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa. Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi.
Adapun tim pelaksana masing-masing adalah Dr Asrianti Sani (Ketua), Dr Andriani (Anggota), Dr Yuliadi (Anggota), serta Vikram Ramadan dan M Rizal Basri (Mahasiswa).
PKM ini meliputi beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi program pada 20 Juli 2025, pelatihan teknis budidaya ikan dan sayuran pada 27 Juli 2025, hingga pelatihan manajemen usaha dan pemasaran yang dijadwalkan pada akhir program. Peserta kegiatan adalah siswa dan pembina pesantren yang dilatih untuk menguasai budidaya ikan lele dan sayuran kangkung secara terintegrasi.
Dalam pelaksanaannya, siswa dibekali keterampilan mulai dari pemilihan bibit, penebaran ikan, manajemen pakan, hingga pemeliharaan kesehatan ikan. Untuk sayuran, peserta mempelajari proses pembibitan, penanaman, hingga panen.
Teknologi akuaponik memungkinkan budidaya ikan dan tanaman dilakukan pada lahan yang sama. Sisa pakan dan kotoran ikan dimanfaatkan sebagai nutrisi alami bagi tanaman, sementara tanaman berfungsi menjaga kualitas air bagi ikan.
Budidaya dimulai dengan instalasi dan desinfeksi kolam, penebaran 1.000 ekor benih ikan lele per kolam, kemudian pemeliharaan dan monitoring kualitas air.
Dua pekan kemudian dilakukan penanaman bibit kangkung di instalasi pipa paralon yang dialiri air kolam. Kangkung dapat dipanen setelah 25 hari, sedangkan ikan lele dipanen setelah sekitar 65 hari pemeliharaan dengan ukuran 150–200 gram per ekor.
"Melalui program ini, diharapkan siswa pesantren dapat mengembangkan keterampilan budidaya ikan dan sayuran, serta menjadikannya sebagai peluang usaha yang berkelanjutan," ucap Dr Asrianti selaku ketua tim.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kecintaan siswa terhadap lingkungan sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha. Tim pelaksana berasal dari Jurusan Budidaya Perikanan Polipangkep yang terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa. Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi.
Adapun tim pelaksana masing-masing adalah Dr Asrianti Sani (Ketua), Dr Andriani (Anggota), Dr Yuliadi (Anggota), serta Vikram Ramadan dan M Rizal Basri (Mahasiswa).
PKM ini meliputi beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi program pada 20 Juli 2025, pelatihan teknis budidaya ikan dan sayuran pada 27 Juli 2025, hingga pelatihan manajemen usaha dan pemasaran yang dijadwalkan pada akhir program. Peserta kegiatan adalah siswa dan pembina pesantren yang dilatih untuk menguasai budidaya ikan lele dan sayuran kangkung secara terintegrasi.
Dalam pelaksanaannya, siswa dibekali keterampilan mulai dari pemilihan bibit, penebaran ikan, manajemen pakan, hingga pemeliharaan kesehatan ikan. Untuk sayuran, peserta mempelajari proses pembibitan, penanaman, hingga panen.
Teknologi akuaponik memungkinkan budidaya ikan dan tanaman dilakukan pada lahan yang sama. Sisa pakan dan kotoran ikan dimanfaatkan sebagai nutrisi alami bagi tanaman, sementara tanaman berfungsi menjaga kualitas air bagi ikan.
Budidaya dimulai dengan instalasi dan desinfeksi kolam, penebaran 1.000 ekor benih ikan lele per kolam, kemudian pemeliharaan dan monitoring kualitas air.
Dua pekan kemudian dilakukan penanaman bibit kangkung di instalasi pipa paralon yang dialiri air kolam. Kangkung dapat dipanen setelah 25 hari, sedangkan ikan lele dipanen setelah sekitar 65 hari pemeliharaan dengan ukuran 150–200 gram per ekor.
"Melalui program ini, diharapkan siswa pesantren dapat mengembangkan keterampilan budidaya ikan dan sayuran, serta menjadikannya sebagai peluang usaha yang berkelanjutan," ucap Dr Asrianti selaku ketua tim.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Mahasiswa Polipangkep Jadi Pemakalah di Konferensi Akuakultur Internasional
Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep), Halima Al Zahra dari Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, berhasil menjadi pemakalah oral.
Rabu, 05 Nov 2025 18:55
Sulsel
Gagas Fortifikasi Beras Protein, Mahasiswa Polipangkep Juara 1 KEIN 2025
Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep).
Jum'at, 24 Okt 2025 16:53
Sulsel
Lewat Semnas, Polipangkep Perkuat Sinergi Inovasi dan Hilirisasi Industri
Polipangkep menggelar Seminar Nasional (Semnas) di Hotel Unhas Makassar, 22 Oktober 2025. Semnas tersebut digelar dalam rangka Dies Natalis ke-37 Polipangkep.
Kamis, 23 Okt 2025 08:21
Sulsel
Polipangkep Gelar Sertifikasi Auditor dan Penyelia Halal 2025
Halal Science Centre (HSC) Politeknik Negeri Pangkajene dan Kepulauan (Polipangkep) menegaskan komitmennya dalam pengembangan mutu sumber daya manusia vokasi melalui Program Sertifikasi.
Sabtu, 18 Okt 2025 10:25
News
PLN UIP Sulawesi Dorong Ekonomi Pesisir Pohuwato lewat Bantuan Budidaya Ikan
PLN UIP Sulawesi menyalurkan bantuan program TJSL untuk mendukung budidaya ikan air payau di Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Rabu, 15 Okt 2025 23:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Sosok Andi Tenri Indah, Srikandi Gerindra yang Perjuangkan Guru Luwu Utara Bertemu Presiden Prabowo
2
11 Hektar Laut di Sulsel Disiapkan Jadi Apartemen Ikan
3
NH dan Idrus Marham Bahas Dinamika Musda Golkar di Warung Makan Coto Gowa
4
Kolaborasi UKI Paulus & UMI Makassar Kembangkan Inovasi serta Budidaya Kedelai Berkelanjutan di Jenetaesa Maros
5
Serahkan Salinan Keppres Rehabilitasi untuk Guru Luwu Utara, Andi Tenri Indah: Tugas Kami Selesai
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Sosok Andi Tenri Indah, Srikandi Gerindra yang Perjuangkan Guru Luwu Utara Bertemu Presiden Prabowo
2
11 Hektar Laut di Sulsel Disiapkan Jadi Apartemen Ikan
3
NH dan Idrus Marham Bahas Dinamika Musda Golkar di Warung Makan Coto Gowa
4
Kolaborasi UKI Paulus & UMI Makassar Kembangkan Inovasi serta Budidaya Kedelai Berkelanjutan di Jenetaesa Maros
5
Serahkan Salinan Keppres Rehabilitasi untuk Guru Luwu Utara, Andi Tenri Indah: Tugas Kami Selesai