Jadi Pembicara Nasional, Chaidir Ajak Peduli Inklusi
Najmi S Limonu
Selasa, 20 Jun 2023 22:43
Bupati Maros, AS Chaidir Syam saat menjadi pembicara nasional dalam Forum Kemitraan INKLUSI 2023 kerja sama antara Pemerintah Australia dan Indonesia di Grand Sahid Jaya Hotel, (20/06/2023).
MAROS - Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengajak seluruh pihak untuk menjadikan program inklusi sebagai ajang jihad kemanusian bagi siapa saja yang ingin membuka akses seluas-luasnya untuk pelayanan kaum marjinal.
Hal itu disampaikan Chaidir saat menjadi salah satu pembicara nasional dalam Forum Kemitraan INKLUSI 2023 kerja sama antara Pemerintah Australia dan Indonesia di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta (20/06/2023).
"Mari kita bersama-sama menjadikan program ini sebagai ladang jihad kita bagi kemanusiaan yang sejatinya dilahirkan sama dan tak boleh ada yang termarjinalkan," kata Chaidir.
Menurut Chaidir, program Inklusi yang saat ini digalakkan dipemerintahannya, memang tidak terlalu familiar. Pasalnya selama ini, pembangunan dan akses pelayanan kepada publik dinilai baik-baik saja.
"Padahal, ada banyak masyarakat kita yang dalam kapasitasnya sebagai penyandang disabilitas, masyarakat miskin atau termarjinalkan, sama sekali tidak terjamah oleh layanan pemerintah," ungkapnya.
Chaidir mencontohkan, saat ini, sudah ada sekitar seribu orang di 12 desa di Maros, masuk dalam kategori disabilitas yang nyaris tak mendapatkan akses pelayanan dasar dari Pemerintah. Termasuk didalamnya, ada 100 orang anak yang berpotensi putus sekolah.
Akses layanan dasar yang dimaksud itu mulai dari Kartu Tanda Penduduk hingga akses layanan kesehatan. Menurutnya, selama ini pelayanan pemerintah memang tidak menyentuh sebahagian masyarakat yang dalam kategori itu.
"Data ini baru awal di 12 desa yang masuk dalam program kita. Ini jelas sudah membuat kita kaget. Kok masih ada warga kita yang sampai saat ini tidak punya KTP karena kondisinya yang memang termarjinalkan," lanjutnya.
Chaidir mengaku, hal inilah yang mendorong dirinya untuk membuka ruang seluas-luasnya pada program kabupaten Inklusi agar di Maros kedepan tidak ada lagi masyarakat yang tidak dapat merasakan dampak pembangunan dan mengakses layanan dasar dari Pemerintah.
"Langkah awal memang saat ini kita lakukan pembaharuan data sekaligus mendorong layanan pemerintah itu jemput bola termasuk membuat regulasi yang khusus terkait itu baik di level kabupaten hingga desa," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah membuat sejumlah peraturan sebagai upaya mempercepat program kabupaten inklusi. Diantaranya, Perbup Perlindungan Anak dalam Situasi Khusus serta Perbup Pendidikan Inklusif.
"Di level desa, Pemerintah juga mendorong Penyusunan Peraturan Desa Inklusif, Pengorganisasian Masyarakat melalui Kelompok dan Pengembangan Layanan Berbasis Komunitas," sebutnya.
Kepala Dinas Pemerintahan Desa, Muhammad Idrus yg juga hadir dalam acara itu menambahkan, capaian penting Pemkab Maros dari 2021 hingga 2023 dalam program itu, juga sudah mulai terlihat.
"Capaian itu seperti pembentukan forum disabilitas dan komisi daerah disabilitas. Ada juga piloting desa, sekolah dan pendataan kelompok marginal dan rentan," paparnya.
Lebih lanjut Idrus menegaskan, dirinya saat ini masih terus mendorong seluruh desa untuk ikut merancang program inklusi agar pembangunan bisa ikut dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, utamanya disabilitas yang selama ini terpinggirkan.
"Basisnya memang harus dari bawah. Pelibatan semua pihak harus dilakukan agar pembangunan kita bisa dirasakan oleh semua pihak," ujarnya.
Selain Chaidir, kepala daerah yang juga menjadi pembicara dalam ajang ini yakni Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Keduanya dinilai oleh penyelenggara telah ikut berperan aktif dalam mendorong program inklusi di daerahnya.
Hal itu disampaikan Chaidir saat menjadi salah satu pembicara nasional dalam Forum Kemitraan INKLUSI 2023 kerja sama antara Pemerintah Australia dan Indonesia di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta (20/06/2023).
"Mari kita bersama-sama menjadikan program ini sebagai ladang jihad kita bagi kemanusiaan yang sejatinya dilahirkan sama dan tak boleh ada yang termarjinalkan," kata Chaidir.
Menurut Chaidir, program Inklusi yang saat ini digalakkan dipemerintahannya, memang tidak terlalu familiar. Pasalnya selama ini, pembangunan dan akses pelayanan kepada publik dinilai baik-baik saja.
"Padahal, ada banyak masyarakat kita yang dalam kapasitasnya sebagai penyandang disabilitas, masyarakat miskin atau termarjinalkan, sama sekali tidak terjamah oleh layanan pemerintah," ungkapnya.
Chaidir mencontohkan, saat ini, sudah ada sekitar seribu orang di 12 desa di Maros, masuk dalam kategori disabilitas yang nyaris tak mendapatkan akses pelayanan dasar dari Pemerintah. Termasuk didalamnya, ada 100 orang anak yang berpotensi putus sekolah.
Akses layanan dasar yang dimaksud itu mulai dari Kartu Tanda Penduduk hingga akses layanan kesehatan. Menurutnya, selama ini pelayanan pemerintah memang tidak menyentuh sebahagian masyarakat yang dalam kategori itu.
"Data ini baru awal di 12 desa yang masuk dalam program kita. Ini jelas sudah membuat kita kaget. Kok masih ada warga kita yang sampai saat ini tidak punya KTP karena kondisinya yang memang termarjinalkan," lanjutnya.
Chaidir mengaku, hal inilah yang mendorong dirinya untuk membuka ruang seluas-luasnya pada program kabupaten Inklusi agar di Maros kedepan tidak ada lagi masyarakat yang tidak dapat merasakan dampak pembangunan dan mengakses layanan dasar dari Pemerintah.
"Langkah awal memang saat ini kita lakukan pembaharuan data sekaligus mendorong layanan pemerintah itu jemput bola termasuk membuat regulasi yang khusus terkait itu baik di level kabupaten hingga desa," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah membuat sejumlah peraturan sebagai upaya mempercepat program kabupaten inklusi. Diantaranya, Perbup Perlindungan Anak dalam Situasi Khusus serta Perbup Pendidikan Inklusif.
"Di level desa, Pemerintah juga mendorong Penyusunan Peraturan Desa Inklusif, Pengorganisasian Masyarakat melalui Kelompok dan Pengembangan Layanan Berbasis Komunitas," sebutnya.
Kepala Dinas Pemerintahan Desa, Muhammad Idrus yg juga hadir dalam acara itu menambahkan, capaian penting Pemkab Maros dari 2021 hingga 2023 dalam program itu, juga sudah mulai terlihat.
"Capaian itu seperti pembentukan forum disabilitas dan komisi daerah disabilitas. Ada juga piloting desa, sekolah dan pendataan kelompok marginal dan rentan," paparnya.
Lebih lanjut Idrus menegaskan, dirinya saat ini masih terus mendorong seluruh desa untuk ikut merancang program inklusi agar pembangunan bisa ikut dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, utamanya disabilitas yang selama ini terpinggirkan.
"Basisnya memang harus dari bawah. Pelibatan semua pihak harus dilakukan agar pembangunan kita bisa dirasakan oleh semua pihak," ujarnya.
Selain Chaidir, kepala daerah yang juga menjadi pembicara dalam ajang ini yakni Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Keduanya dinilai oleh penyelenggara telah ikut berperan aktif dalam mendorong program inklusi di daerahnya.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Diresmikan Bupati Maros, Jembatan Rea-rea Bisa Kembali Dilalui Warga
Jembatan penghubung Desa Pajukkukang dan Desa Tupabiring di Dusun Rea-rea, Kecamatan Bontoa akhirnya bisa kembali dilalui oleh masyarakat.
Rabu, 18 Sep 2024 19:00
Sulsel
3.000 Guru Ikuti Porseni PGRI di Kabupaten Maros
Sebanyak 3.000 guru mengikuti pekan olahraga dan seni (Porseni) PGRI di lapangan Manunggal Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Selasa (17/9/2024).
Selasa, 17 Sep 2024 19:52
Sulsel
Bupati Maros Klaim Perputaran Uang di Kegiatan Harganas Tembus Rp3 Miliar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menjadi tuan rumah peringatan Hari Keluarga Nasional tingkat Sulsel ke-31 yang dipusatkan di Lapangan Pallantikang
Senin, 02 Sep 2024 14:56
Sulsel
345 Tenaga Kesehatan dari Berbagai Provinsi Ikut Ujian Kompetensi di Maros
Sebanyak 345 tenaga kesehatan mengikuti uji kompetensi di Waterboom Grand Mall, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (30/8/2024).
Jum'at, 30 Agu 2024 13:13
Sulsel
Baznas Maros Launching Program Zchicken, Tersebar di 9 Kecamatan
Zchicken merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dirintis oleh Baznas bersama pemerintah daerah. Program ini menyediakan berbagai pilihan menu ayam goreng tepung
Selasa, 27 Agu 2024 15:09
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ribuan Kanvaser Siap Kawal Appi-Aliyah Saat Pencabutan Nomor Urut Pilwalkot 2024
2
KPU Sulsel Tetapkan Sudirman-Fatma dan Danny-Azhar Sebagai Paslon di Pilgub 2024
3
Paslon Ibas-Puspa Himbau Pendukung Tidak Konvoi saat Pengundian Nomor Urut
4
Puspawati Husler, Melanjutkan Warisan Kepemimpinan Bersama Ibas di Luwu Timur 2024
5
Didampingi Perindo Makassar, Appi Hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Mangasa
6
Bertabur 4 Jenderal Polisi, Pasangan Seto-Kiki Umumkan Struktur Tim Pemenangan
7
Bawaslu Sulsel Minta KPU Akomodasi Seluruh Saran Perbaikan dalam Penyusunan DPT