Chaidir Syam Jadi Pembicara Nasional di Depan Perwakilan PBB
Najmi S Limonu
Selasa, 23 Jul 2024 15:54
Bupati Maros AS Chaidir Syam bersama pembicara di Simposium Nasional yang digelar Kementerian Luar Negeri. Foto: Istimewa
MAROS - Bupati Maros AS Chaidir Syam didaulat menjadi pembicara dalam Simposium Nasional yang digelar Kementerian Luar Negeri bersama sejumlah organisasi badan Dunia PBB di Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Chaidir dipilih karena dinilai punya komitmen dan kontribusi pada perlindungan pekerja migran.
Simposium bertema Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia itu dibuka oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Penny Dewi Herasati.
Turut hadir, Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia, Gita Shabarwal dan Kepala Perwakilan UNDP untuk Indonesia, Norimasa Shimomura serta Perwakilan kementrian terkait dan lembaga pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Chaidir Syam menyampaikan sejumlah program dan capaian Pemerintah Kabupaten Maros di masa kepemimpinannya dalam hal perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI, pemerintah punya kewajiban mulai dari sebelum berangkat, saat bekerja hingga mereka kembali ke tanah air," kata Chaidir.
Chaidir menjelaskan, meskipun dari data resmi Pemkab Maros menunjukkan angka pekerja migran dari Maros selama 4 tahun hanya 45 orang yang berangkat secara prosedural, namun, pekerja migran dari Maros yang non prosedural mencapai ribuan orang.
"Memang jumlah pekerja Migran yang berangkat secara prosedural masih terbilang rendah. Kalau data BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) tahun 2022 bahwa jumlah keseluruhan migran dari kabupaten lainnya termasuk Kabupaten Maros hanya berjumlah 75.166 orang," terangnya.
Sejauh ini kata dia, pemkab mensyaratkan calon pekerja migran dimulai dari tingkat pemerintah desa, dipastikan harus mendapat izin orang tua, izin istri atau suami bagi yang telah berkeluarga dan hal tersebut harus mendapat validasi dari pemerintah desa.
Dalam hal Perlindungan selama bekerja, dilakukan dengan pola koordinasi yang dibangun dengan senantiasa memberikan penyampaian data penempatan ke BP2MI Sulsel secara periodik.
Sementara pasca bekerja dilakukan dengan memastikan PMI yang kembali ke Indonesia mendapatkan perhatian dan perlakuan yang baik hingga berada di keluarga mereka masing-masing.
"Pola pemberdayaan juga tetap dilakukan dengan memberikan pelatihan pemberdayaan bagi Purna PMI dan keluarganya termasuk jaminan sosial lainnya," lanjut Chaidir.
Dari data yang dihimpun oleh SBMI Cabang Maros, sebut Chaidir, ada kurang lebih 250 orang purna PMI yang tercatat dan diperkirakan menembus angka 1000an dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Maros dan didominasi oleh perempuan.
"Kami berkolaborasi dengan BP3MI Sulsel dalam melaksanakan pelatihan pemberdayaan yang telah diprakarsai sejak tahun 2023 hingga saat ini dan telah memberikan manfaat kepada kurang lebih 100 org purna PMI yang telah dilatih dan diharapkan dapat membangun kemandirian," paparnya.
Atas upaya dan perhatian Pemerintah Kabupaten Maros itulah, konsultan UNDP untuk Indonesia, Heavy Nala Estriani, yang juga menjadi pembicara, mengapresiasi Bupati Maros, Chaidir Syam yang menurutnya punya komitmen yang jelas atas perlindungan PMI di wilayahnya.
"Menurut kami sudah ada hal yang positif di Maros. Karena sudah ada pembahasan di level OPD. Langkah baik dari Maros sangat merespon baik integrasi anggaran dan kebijakannya," sebutnya.
Chaidir dipilih karena dinilai punya komitmen dan kontribusi pada perlindungan pekerja migran.
Simposium bertema Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia itu dibuka oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Penny Dewi Herasati.
Turut hadir, Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia, Gita Shabarwal dan Kepala Perwakilan UNDP untuk Indonesia, Norimasa Shimomura serta Perwakilan kementrian terkait dan lembaga pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Chaidir Syam menyampaikan sejumlah program dan capaian Pemerintah Kabupaten Maros di masa kepemimpinannya dalam hal perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI, pemerintah punya kewajiban mulai dari sebelum berangkat, saat bekerja hingga mereka kembali ke tanah air," kata Chaidir.
Chaidir menjelaskan, meskipun dari data resmi Pemkab Maros menunjukkan angka pekerja migran dari Maros selama 4 tahun hanya 45 orang yang berangkat secara prosedural, namun, pekerja migran dari Maros yang non prosedural mencapai ribuan orang.
"Memang jumlah pekerja Migran yang berangkat secara prosedural masih terbilang rendah. Kalau data BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) tahun 2022 bahwa jumlah keseluruhan migran dari kabupaten lainnya termasuk Kabupaten Maros hanya berjumlah 75.166 orang," terangnya.
Sejauh ini kata dia, pemkab mensyaratkan calon pekerja migran dimulai dari tingkat pemerintah desa, dipastikan harus mendapat izin orang tua, izin istri atau suami bagi yang telah berkeluarga dan hal tersebut harus mendapat validasi dari pemerintah desa.
Dalam hal Perlindungan selama bekerja, dilakukan dengan pola koordinasi yang dibangun dengan senantiasa memberikan penyampaian data penempatan ke BP2MI Sulsel secara periodik.
Sementara pasca bekerja dilakukan dengan memastikan PMI yang kembali ke Indonesia mendapatkan perhatian dan perlakuan yang baik hingga berada di keluarga mereka masing-masing.
"Pola pemberdayaan juga tetap dilakukan dengan memberikan pelatihan pemberdayaan bagi Purna PMI dan keluarganya termasuk jaminan sosial lainnya," lanjut Chaidir.
Dari data yang dihimpun oleh SBMI Cabang Maros, sebut Chaidir, ada kurang lebih 250 orang purna PMI yang tercatat dan diperkirakan menembus angka 1000an dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Maros dan didominasi oleh perempuan.
"Kami berkolaborasi dengan BP3MI Sulsel dalam melaksanakan pelatihan pemberdayaan yang telah diprakarsai sejak tahun 2023 hingga saat ini dan telah memberikan manfaat kepada kurang lebih 100 org purna PMI yang telah dilatih dan diharapkan dapat membangun kemandirian," paparnya.
Atas upaya dan perhatian Pemerintah Kabupaten Maros itulah, konsultan UNDP untuk Indonesia, Heavy Nala Estriani, yang juga menjadi pembicara, mengapresiasi Bupati Maros, Chaidir Syam yang menurutnya punya komitmen yang jelas atas perlindungan PMI di wilayahnya.
"Menurut kami sudah ada hal yang positif di Maros. Karena sudah ada pembahasan di level OPD. Langkah baik dari Maros sangat merespon baik integrasi anggaran dan kebijakannya," sebutnya.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Hari Terakhir Kampanye, Chaidir Syam-Muetazim Mansyur Bakal Gelar Zikir Akbar
Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Maros nomor urut 2, AS Chaidir Syam-Muetazim Mansyur (CS Ta) akan menggelar Zikir Akbar, Sabtu 23 November 2024 besok.
Jum'at, 22 Nov 2024 16:43
Sulsel
Sempat Jadi Lawan Politik, Tajerimin Nur Getol Kampanyekan Chaidir-Muetazim
Meski sempat menjadi rival di tahun 2020, mantan calon bupati sekaligus pengusaha pelayaran dan perkapalan, Tajerimin Nur turun tangan mengkampanyekan pasangan AS Chaidir Syam-Andi Muetazim Mansyur (CSTA) di Pilkada Maros.
Rabu, 20 Nov 2024 12:06
Sulsel
Menteri Desa PDT Kunker ke Desa Tukamasea, Ingatkan Bumdes Jangan Jadi Penonton
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto melakukan kunjungan kerja ke Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Senin (18/11/2024).
Senin, 18 Nov 2024 18:49
Sulsel
CS Ta Siapkan 620 Saksi di Pilkada Maros 27 November Mendatang
Tim Pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maros, AS Chaidir Syam-Muetazim Mansyur (CS Ta) menyediakan sebanyak 620 saksi saat pemungutan suara Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Senin, 18 Nov 2024 18:14
Sulsel
Sambangi Maros, Pasha Ungu Ajak Masyarakat Pilih Chaidir-Muetazim
Ketua umum Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM-PAN), Sigit Purnomo alias Pasha Ungu mengaku sangat dekat dengan sosok AS Chaidir Syam selaku Ketua BM PAN Sulsel.
Senin, 18 Nov 2024 14:57
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024