Kinerja Bisnis Solid pada 2022, Bank BJB Cetak Laba Rp2,8 Triliun dengan NPL 1,16 Persen
Selasa, 28 Feb 2023 12:51

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, memaparkan perihal kinerja solid bank bjb di berbagai sektor bisnis pada Analyst Meeting Full Year 2022. Foto/dok bjb
BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk alias bank bjb mencatatkan kinerja solid di berbagai sektor bisnis sepanjang 2022. Dalam paparan paparan Analyst Meeting Full Year 2022, bank bjb mencatatkan laba sebelum pajak Rp2,8 triliun dengan Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga sebesar 1,16 persen, dengan coverage ratio pada level 124,3 persen.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengungkapkan capaian gemilang kinerja bisnis bank bjb didorong melalui penguasaan pasar yang kuat, sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi. Manajemen melakukan pengelolaan likuiditas secara terukur sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali.
“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk mememperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” kata Yuddy, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar, Selasa (28/2/2023).
Yuddy menyampaikan sepanjang 2022, bank bjb tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Kinerja solid bank bjb juga terwujud berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.
Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, kata Yuddy membuat kinerja bank bjb terus tumbuh positif sepanjang 2022.
Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimistis kinerja bank bjb akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai permintaan pemegang saham, bank bjb akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” ucap Yuddy.
Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5 persen secara year on year menjadi Rp181,2 triliun, laba tercatat sebesar Rp2,84 trilliun tumbuh 9,4 persen year on year sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 trilliun tumbuh 11 persen year on year secara konsolidasian. Lebih lanjut Yuddy menjelaskan total aset bank bjb tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Selain itu, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2022 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1 persen atau tercatat Rp115,8 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," kata Yuddy.
Menurut Yuddy, ke depan, bank bjb fokus mengembangkan pola banking secara Hybrid karena melihat Online dan Offline menjadi suatu kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan. bank bjb memiliki basis nasabah yang erat budaya nya baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut digital experience melalui channel-channel elektronik.
Jaringan kantor fisik bank bjb tersebar di 14 provinsi di Indonesia dengan layanan dapat mengakomodir kebutuhan nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik seperti UMKM, pensiunan, dan sebagian pangsa ASN.
Pada saat yang bersamaan, bank bjb membangun infrastruktur dan produk berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya perusahaan fintech. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah khususnya kalangan millennial dan juga beberapa produk spesifik seperti produk kredit Mesra berbasis komunitas dan menyediakan akses pengajuan kredit melalui aplikasi, juga sebagian pangsa ASN yang memang sudah lekat dengan produk berbasis teknologi.
"Layanan Offline kami optimalkan untuk segmen yang membutuhkan dan nyaman dengan layanan konvensional on counter, sedangkan layanan Online terus kami kembangkan dan perkuat untuk menciptakan pengalaman yang berbeda bagi Sebagian pangsa nasabah yang membutuhkan," katanya.
Diharapkan, pengembangan infrastruktur dan produk berbasis teknologi yang dilakukan bank bjb menjadi daya tarik bagi BPD lainnya untuk bersinergi dari sisi penyaluran kredit, penggunaan infrastruktur, pengembangan sumber daya, serta permodalan melalui kepemilikan. bank bjb telah melakukan penjajakan dengan beberapa BPD yang telah sama-sama melihat benefit bagi kedua belah pihak untuk bersinergi dan kolaborasi.
bank bjb mengajak BPD lain di Indonesia untuk lebih kuat, besar dan efisien, kami sangat terbuka untuk kolaborasi. Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengungkapkan capaian gemilang kinerja bisnis bank bjb didorong melalui penguasaan pasar yang kuat, sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi. Manajemen melakukan pengelolaan likuiditas secara terukur sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali.
“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk mememperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” kata Yuddy, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar, Selasa (28/2/2023).
Yuddy menyampaikan sepanjang 2022, bank bjb tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Kinerja solid bank bjb juga terwujud berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.
Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, kata Yuddy membuat kinerja bank bjb terus tumbuh positif sepanjang 2022.
Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimistis kinerja bank bjb akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai permintaan pemegang saham, bank bjb akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” ucap Yuddy.
Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5 persen secara year on year menjadi Rp181,2 triliun, laba tercatat sebesar Rp2,84 trilliun tumbuh 9,4 persen year on year sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 trilliun tumbuh 11 persen year on year secara konsolidasian. Lebih lanjut Yuddy menjelaskan total aset bank bjb tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Selain itu, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2022 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1 persen atau tercatat Rp115,8 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," kata Yuddy.
Menurut Yuddy, ke depan, bank bjb fokus mengembangkan pola banking secara Hybrid karena melihat Online dan Offline menjadi suatu kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan. bank bjb memiliki basis nasabah yang erat budaya nya baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut digital experience melalui channel-channel elektronik.
Jaringan kantor fisik bank bjb tersebar di 14 provinsi di Indonesia dengan layanan dapat mengakomodir kebutuhan nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik seperti UMKM, pensiunan, dan sebagian pangsa ASN.
Pada saat yang bersamaan, bank bjb membangun infrastruktur dan produk berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya perusahaan fintech. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah khususnya kalangan millennial dan juga beberapa produk spesifik seperti produk kredit Mesra berbasis komunitas dan menyediakan akses pengajuan kredit melalui aplikasi, juga sebagian pangsa ASN yang memang sudah lekat dengan produk berbasis teknologi.
"Layanan Offline kami optimalkan untuk segmen yang membutuhkan dan nyaman dengan layanan konvensional on counter, sedangkan layanan Online terus kami kembangkan dan perkuat untuk menciptakan pengalaman yang berbeda bagi Sebagian pangsa nasabah yang membutuhkan," katanya.
Diharapkan, pengembangan infrastruktur dan produk berbasis teknologi yang dilakukan bank bjb menjadi daya tarik bagi BPD lainnya untuk bersinergi dari sisi penyaluran kredit, penggunaan infrastruktur, pengembangan sumber daya, serta permodalan melalui kepemilikan. bank bjb telah melakukan penjajakan dengan beberapa BPD yang telah sama-sama melihat benefit bagi kedua belah pihak untuk bersinergi dan kolaborasi.
bank bjb mengajak BPD lain di Indonesia untuk lebih kuat, besar dan efisien, kami sangat terbuka untuk kolaborasi. Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Libur Idulfitri, CIMB Niaga Tawarkan Kemudahan Layanan Digital Banking
Menyambut libur Idulfitri 1446 H, CIMB Niaga berkomitmen terus memberikan layanan perbankan optimal bagi nasabah melalui berbagai fasilitas digital banking.
Jum'at, 28 Mar 2025 10:57

Ekbis
Sektor Perbankan Sulsel Tumbuh Positif: Total Aset Rp200,37 Triliun & DPK Rp134,73 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) melaporkan bahwa stabilitas kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap terjaga.
Rabu, 19 Mar 2025 15:55

Ekbis
OJK Catat Kredit Perbankan Lanjutkan Pertumbuhan Dua Digit di Awal 2025
Pada awal 2025, tepatnya pada periode Januari diketahui pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,27 persen (yoy) atau melanjutkan tren pertumbuhan dua digit.
Rabu, 05 Mar 2025 12:34

Ekbis
BI & Perbankan di Sulsel Buka Layanan Penukaran Uang di 70 Titik
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama perbankan membuka layanan penukaran uang di 70 titik lingkup Provinsi Sulsel.
Rabu, 05 Mar 2025 10:00

Ekbis
Tumbuh 5,88 Persen, Aset Perbankan di Sulsel Tembus Rp203,47 Triliun di Akhir 2024
Ia menjabarkan total aset perbankan di Sulsel mengalami pertumbuhan
sebesar 5,88 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp203,47 triliun.
Senin, 10 Feb 2025 10:07
Berita Terbaru