Sebelum Penembakan, Rudy S Gani Pernah Dapat Ancaman Langsung
Selasa, 07 Jan 2025 16:23

Tim Pencari Fakta dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar menyebut, korban penembakan Rudy S Gany (49) pernah mendapat ancaman sebelum kejadian penembakan. Foto: Ilustrasi
MAKASSAR - Tim Pencari Fakta dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar menyebut, korban penembakan Rudy S Gany (49) pernah mendapat ancaman sebelum kejadian penembakan terjadi pada (31/12/2024) lalu.
Diketahui, Rudy S Gany (49) meninggal ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK) di kantornya di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone saat makan malam bersama keluarganya pada Selasa (31/12/2024) lalu.
Sampai saat ini, istri korban (Maryam) telah memenuhi pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulawesi Selatan pada Senin (06/01/2024) kemarin bersama pengacara keluarga.
Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rahman mengungkapkan bahwa korban kasus penembakan misterius pengacara Rudy S Gani pernah mendapat ancaman secara langsung orang yang dicurigai istri korban.
"Orang yang diduga (pelaku kasus penembakan) itu satu bulan yang lalu mengancam, langsung ditepuk pundaknya (Rudy S Gani)," ungkapnya kepada SINDO Makassar, Selasa (07/01/2024).
"Setelah itu (orang yang dicurigai) bilang 'mudah-mudahan panjang umur ko di sini' (Desa Pattuku Limpoe), yang bilang itu lawan perkaranya (perkara penyerobotan tanah)," ujarnya.
Lanjut, Tadjuddin menambahkan bahwa, ia belum bisa memberikan inisial orang yang pernah menngancam Rudy S Gani secara langsung.
"Istrinya (Maryam) bilang pernah ada orang yang dicurigai yang pernah mengancam (Rudy S Gany) satu bulan yang lalu. Kita belum bisa sebarkan inisialnya dulu karena belum ditangkap orangnya," bebernya.
Diketahui saat ini Polres Bone terus berupaya mengumpulkan keterangan saksi dari kasus tersebut. Bahkan sebelumnya sudah mengamankan puluhan senapan angin di salah satu wilayah di Bone, lantaran kasus penembakan ini proyektilnya berasal dari jenis senapan angin.
Sebelumnya, tim penyidik gabungan Polda Sulsel dan Polres Bone telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait penembakan yang menewaskan advokat Rudi S. Gani. Hingga hari keenam penyelidikan, sebanyak 14 saksi telah dimintai keterangan.
"Tim gabungan masih berada di lapangan melakukan upaya-upaya kepolisian untuk mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi," ungkap Kapolres Bone AKBP Erwin Syah dalam wawancara di warkop Melocca, Jalan Sultan Hasanuddin, Watampone, Kabupaten Bone Senin (6/1/2025) kemarin.
Berdasarkan hasil otopsi, proyektil yang ditemukan pada tubuh korban teridentifikasi berasal dari senapan angin. "Kami telah mengamankan 11 senapan angin dan beberapa teropong dari warga sekitar yang akan kami kaji secara bersama-sama," jelas AKBP Erwin.
Terkait pendalaman motif, penyidik hari ini fokus memeriksa lingkaran terdekat korban. "Kami menghadirkan keluarga korban, termasuk istri dan tiga tukang yang bekerja di lokasi kejadian. Kami juga akan memeriksa warga yang pernah berperkara dengan korban, mengingat profesinya sebagai pengacara yang sering menangani berbagai kasus," tambahnya.
Diketahui, Rudy S Gany (49) meninggal ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK) di kantornya di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone saat makan malam bersama keluarganya pada Selasa (31/12/2024) lalu.
Sampai saat ini, istri korban (Maryam) telah memenuhi pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulawesi Selatan pada Senin (06/01/2024) kemarin bersama pengacara keluarga.
Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rahman mengungkapkan bahwa korban kasus penembakan misterius pengacara Rudy S Gani pernah mendapat ancaman secara langsung orang yang dicurigai istri korban.
"Orang yang diduga (pelaku kasus penembakan) itu satu bulan yang lalu mengancam, langsung ditepuk pundaknya (Rudy S Gani)," ungkapnya kepada SINDO Makassar, Selasa (07/01/2024).
"Setelah itu (orang yang dicurigai) bilang 'mudah-mudahan panjang umur ko di sini' (Desa Pattuku Limpoe), yang bilang itu lawan perkaranya (perkara penyerobotan tanah)," ujarnya.
Lanjut, Tadjuddin menambahkan bahwa, ia belum bisa memberikan inisial orang yang pernah menngancam Rudy S Gani secara langsung.
"Istrinya (Maryam) bilang pernah ada orang yang dicurigai yang pernah mengancam (Rudy S Gany) satu bulan yang lalu. Kita belum bisa sebarkan inisialnya dulu karena belum ditangkap orangnya," bebernya.
Diketahui saat ini Polres Bone terus berupaya mengumpulkan keterangan saksi dari kasus tersebut. Bahkan sebelumnya sudah mengamankan puluhan senapan angin di salah satu wilayah di Bone, lantaran kasus penembakan ini proyektilnya berasal dari jenis senapan angin.
Sebelumnya, tim penyidik gabungan Polda Sulsel dan Polres Bone telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait penembakan yang menewaskan advokat Rudi S. Gani. Hingga hari keenam penyelidikan, sebanyak 14 saksi telah dimintai keterangan.
"Tim gabungan masih berada di lapangan melakukan upaya-upaya kepolisian untuk mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi," ungkap Kapolres Bone AKBP Erwin Syah dalam wawancara di warkop Melocca, Jalan Sultan Hasanuddin, Watampone, Kabupaten Bone Senin (6/1/2025) kemarin.
Berdasarkan hasil otopsi, proyektil yang ditemukan pada tubuh korban teridentifikasi berasal dari senapan angin. "Kami telah mengamankan 11 senapan angin dan beberapa teropong dari warga sekitar yang akan kami kaji secara bersama-sama," jelas AKBP Erwin.
Terkait pendalaman motif, penyidik hari ini fokus memeriksa lingkaran terdekat korban. "Kami menghadirkan keluarga korban, termasuk istri dan tiga tukang yang bekerja di lokasi kejadian. Kami juga akan memeriksa warga yang pernah berperkara dengan korban, mengingat profesinya sebagai pengacara yang sering menangani berbagai kasus," tambahnya.
(GUS)
Berita Terkait

News
Bukan Begal! Pelaku Penembakan Polisi di Makassar Ternyata Adik Kandung Sendiri
Pelaku penembakan terhadap anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, Aiptu Noval (44), ternyata bukan dilakukan oleh seorang begal bernama Aldi Monyet.
Rabu, 16 Jul 2025 07:17

News
Pelaku Penembakan Staf Desa di Gowa Berhasil Diringkus Polisi
Polisi berhasil menangkap pelaku penembakan seorang staf Kantoe Desa Panikang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kasus itu ternyata dipicu masalah pembagian warisan.
Selasa, 08 Jul 2025 16:51

News
Polisi Tak Kunjung Temukan Pelaku Penembakan Pengacara di Bone
Pelaku penembakan pengacara Rudy S Gani (49) di Desa Patukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, belum juga terungkap. Padahal peristiwa maut itu sudah berlangsung enam bulan lamanya.
Rabu, 02 Jul 2025 17:04

Sulsel
Warga Bone Derita Luka Berat Usai Dikeroyok, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran
Seorang warga Dusun Pallatebbue, Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone bernama Sultan, menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang, Jumat 20 Juni 2025 dini hari.
Sabtu, 21 Jun 2025 20:27

News
Polres Bone Tangkap DPO Pemasok Sabu di Palopo
Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Bone berhasil mengamankan pelaku peredaran narkotika jenis sabu dalam operasi yang dilakukan pada Sabtu (10/5/2025).
Selasa, 13 Mei 2025 13:25
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Petugas PLN ULTG Jeneponto Berjibaku Turunkan Layangan di SUTT
2

AVOCE Celebes Gelar Jambore & Bakti Sosial, Kalla Toyota Dukung Penuh
3

Kantor Imigrasi Parepare Teken Kerja Sama dengan SINDO Makassar
4

Tanda Tangan Diduga Dipalsukan, Pria Bantaeng Laporkan Oknum Notaris ke Polisi
5

Setuju dengan Pedagang Pasar Cidu, DPRD Tolak Skema Penertiban Ganjil-Genap
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Petugas PLN ULTG Jeneponto Berjibaku Turunkan Layangan di SUTT
2

AVOCE Celebes Gelar Jambore & Bakti Sosial, Kalla Toyota Dukung Penuh
3

Kantor Imigrasi Parepare Teken Kerja Sama dengan SINDO Makassar
4

Tanda Tangan Diduga Dipalsukan, Pria Bantaeng Laporkan Oknum Notaris ke Polisi
5

Setuju dengan Pedagang Pasar Cidu, DPRD Tolak Skema Penertiban Ganjil-Genap