Harga Beras di Maros Naik Signifikan, Pedagang Minta Pemerintah Turun Tangan
Rabu, 06 Sep 2023 13:29

Seorang pedagang beras di pasar tradisional Kabupaten Maros. Harga beras saat ini naik signifikan. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Harga beras yang dijual di sejumlah pasar di Kabupaten Maros mengalami kenaikan signifikan. Kondisi ini sudah terjadi selama sepekan.
Salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Butta Salewangang Muhammad Rasul mengatakan, kenaikan harga ini diduga dipicu akibat kemarau ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Sulsel.
"Kondisi ini menyebabkan banyak tanaman padi petani mengalami gagal panen atau puso. Selain itu kenaikan harga beras juga diperparah beberapa jenis beras dari Sulsel dikirim ke wilayah Jawa dan Kalimantan akibat pasokan beras di daerah tersebut menipis," jelasnya kepada awak media, Rabu (6/9/2023).
Pedagang berspekulasi, kenaikan harga ini juga dipicu banyaknya pemasok yang mengirim beras ke wilayah Jawa dan Kalimantan.
"Karena di pulau itu harga beras cukup tinggi. Sementara daerah tersebut pasokan beras mulai menipis," ungkapnya.
Saat ini harga beras yang dijual oleh pedagang bervariasi tergantung jenis beras. Misalnya beras kepala sebelumnya dijual Rp12 ribu/kg, naik menjadi Rp13 ribu/kg. Sementara beras premium sebelumnya Rp12 ribu perkilo kini naik Rp14 ribu/kg.
Kenaikan berbagai harga jenis beras ini berdampak pada menurunnya angka penjualan pedagang. Jika biasanya mereka mampu menjual beras hingga 1 ton, kini jauh dari jumlah tersebut.
Oleh karena itu pedagang berharap pemerintah turun tangan untuk menormalkan kembali harga beras seperti sedia kala.
Sementara itu salah seorang pembeli beras, Nur Azizah mengatakan, kenaikan harga beras ini memberatkan masyarakat.
Baca juga: Musim Kemarau, Bupati Chaidir Ingatkan Warga Maros Bahaya Kebakaran
"Tentunya sangat meberatkan karena harganya tinggi sekali. Sebelumnya perkarung hanya Rp330/ karung. Tapi sekarang sekrang naik menjadi Rp345 ribu/ karung," ujarnya.
Salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Butta Salewangang Muhammad Rasul mengatakan, kenaikan harga ini diduga dipicu akibat kemarau ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Sulsel.
"Kondisi ini menyebabkan banyak tanaman padi petani mengalami gagal panen atau puso. Selain itu kenaikan harga beras juga diperparah beberapa jenis beras dari Sulsel dikirim ke wilayah Jawa dan Kalimantan akibat pasokan beras di daerah tersebut menipis," jelasnya kepada awak media, Rabu (6/9/2023).
Pedagang berspekulasi, kenaikan harga ini juga dipicu banyaknya pemasok yang mengirim beras ke wilayah Jawa dan Kalimantan.
"Karena di pulau itu harga beras cukup tinggi. Sementara daerah tersebut pasokan beras mulai menipis," ungkapnya.
Saat ini harga beras yang dijual oleh pedagang bervariasi tergantung jenis beras. Misalnya beras kepala sebelumnya dijual Rp12 ribu/kg, naik menjadi Rp13 ribu/kg. Sementara beras premium sebelumnya Rp12 ribu perkilo kini naik Rp14 ribu/kg.
Kenaikan berbagai harga jenis beras ini berdampak pada menurunnya angka penjualan pedagang. Jika biasanya mereka mampu menjual beras hingga 1 ton, kini jauh dari jumlah tersebut.
Oleh karena itu pedagang berharap pemerintah turun tangan untuk menormalkan kembali harga beras seperti sedia kala.
Sementara itu salah seorang pembeli beras, Nur Azizah mengatakan, kenaikan harga beras ini memberatkan masyarakat.
Baca juga: Musim Kemarau, Bupati Chaidir Ingatkan Warga Maros Bahaya Kebakaran
"Tentunya sangat meberatkan karena harganya tinggi sekali. Sebelumnya perkarung hanya Rp330/ karung. Tapi sekarang sekrang naik menjadi Rp345 ribu/ karung," ujarnya.
(MAN)
Berita Terkait

News
92% Stok Beras Nasional di Tangan Swasta Tak Halangi Pemerintah Optimalkan Pengendalian Harga
Direktur Utama Perum Bulog, Achmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa terbatasnya penguasaan stok oleh pemerintah menjadi salah satu faktor utama dalam pengendalian harga beras.
Sabtu, 16 Agu 2025 19:32

Sulsel
RDP denga Bulog, DPRD Sulsel Temukan Harga Gabah dan Beras Mahal di Masyarakat
Komisi B DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Bulog Sulselbar, Satgas Pangan, Badan Pusat Statistik, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Perpadi Sulsel, Rabu (06/08/2025).
Rabu, 06 Agu 2025 22:01

Sulsel
Puluhan Ha Sawah di Pa'jukukang dan Gantarangkeke Bantaeng Gagal Panen
Puluhan hektare (Ha) lahan sawah milik warga di Kecamatan Pa'jukukang dan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng gagal panen. Hal ini disebabkan kekeringan akibat kemarau selama beberapa bulan terakhir.
Selasa, 17 Sep 2024 21:10

Sulsel
Antisipasi Kemarau Panjang, Kapolda Sulsel Buat 32 Sumur Bor
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Andi Rian R Djajadi melakukan kunjungan kerja formalnya di Kabupaten Maros.
Selasa, 25 Jun 2024 15:34

Sulsel
Kemarau, Bendungan Penyuplai Air Kota Makassar dan Maros Mengering
Debit air Bendungan Leko pancing, di Desa Pucak, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros yang menjadi sumber air baku Warga Maros dan Kota Makassar mulai surut, Jumat (21/6/2024).
Jum'at, 21 Jun 2024 15:34
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kolaborasi Orang Tua Siswa dan SD Islam Athirah Perkuat Program Takhasus
2

Mahasiswa Polipangkep Raih Juara 1 Nasional MTQ Politeknik 2025
3

Prof Budu Daftar Bacalon Rektor Unhas Tanpa Dikawal Dekan
4

Muswil PKS Sulsel Fokus Kaderisasi, Siapkan Target 13 Kursi DPRD Sulsel
5

Kemenkum Sulsel Perkuat Sinergi Pembentukan Regulasi di Soppeng
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kolaborasi Orang Tua Siswa dan SD Islam Athirah Perkuat Program Takhasus
2

Mahasiswa Polipangkep Raih Juara 1 Nasional MTQ Politeknik 2025
3

Prof Budu Daftar Bacalon Rektor Unhas Tanpa Dikawal Dekan
4

Muswil PKS Sulsel Fokus Kaderisasi, Siapkan Target 13 Kursi DPRD Sulsel
5

Kemenkum Sulsel Perkuat Sinergi Pembentukan Regulasi di Soppeng