UIN Alauddin Makassar Gelar Konferensi Internasional Sosial dan Studi Islam
Luqman Zainuddin
Kamis, 01 Jun 2023 10:41
Pelaksanaan Internasional Conference on Social and Islamic Studies (ICSIS -2023) UIN Alauddin Makassar, Rabu (31/5/2023). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali mengadakan Internasional Conference on Social and Islamic Studies (ICSIS -2023). Acara ini kali ketiga digelar secara daring.
Kegiatan ini dibuka langsung Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis. Kali ini ICSIS-2023 mengusung tema Ethics, Values, Law and Legal System in Contemporary Society.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Prof. Mun’im Sirry dari University of Natre Dame, USA yang memberikan materi yang berjudul “Benih-benih Moderasi Beragama”.
Lalu ada Prof. Shahid Bashir dari Business School, Technological de Monterrey, Mexico, yang menyampaikan materi berjudul ‘Junction of Social Studies and Islamic Studies’. Kedua pembicara utama ini berada pada sesi yang sama, dipandu oleh Dr. Nasrum selaku moderator.
Pembicara utama lainnya ialah Prof. Najma Moosa dari University the Western Cape, Afrika Selatan. Prof. Najma juga pembicara pada kegiatan ICSIS 2022 lalu yang menyampaikan materi tentang Syekh Yusuf. Kali ini ia berbicara tentang sebuah fatwa ulama di Afrika Selatan terkait mahar pernikahan.
Pada sesi pembukaan, Prof Hamdan Juhannis mengatakan, pelaksanaan konferensi internasional merupakan kegiatan yang harus dipertahankan dan konsisten dilaksanakan setiap tahun.
“Bersyukur karena ini bisa rutin dilakukan. Dan apa yang dibicarakan tidak hanya Islamic Studies tapi ada pembahasan sosial dan humanity juga,” ujar Prof Hamdan Juhannis saat membuka ICSIS 2023 via Zoom, Rabu (31/5/2023).
Sebagai Rektor, ia berharap hasil dari konferensi bisa dipublikasi di jurnal terakreditasi atau prosiding internasional, bahkan bisa terindeks internasional seperti scopus.
Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu menyebutkan banyak gagasan baru dan inovatif yang muncul setiap diadakan konferensi.
Untuk itu, Penulis Buku Melawan Takdir ini meminta agar hasil dari konferensi ini bisa diakses banyak orang dan semua akademisi dan orang orang yang butuh referensi.
“Yang paling penting, apa yang kita diskusikan dan dipresentasikan itu bisa dipublikasikan dan juga bisa tersebar luas pesan-pesan akademiknya,” tambah Hamdan.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar Prof Mardan, yang juga ketua panitia ICSIS-2023 mengatakan bahwa konferensi ini memberikan kesempatan bagi para delegasi bertukar ide dan pengalaman baru secara langsung di ruang virtual.
"Tujuan ICSIS 2023 adalah mempertemukan akademisi, pemangku kepentingan, dan industri untuk fokus pada tema utama yakni Etika, Nilai, Hukum dan Sistem Hukum dalam Masyarakat Kontemporer," jelasnya.
Selain itu, kata dia melalui temu ilmiah seperti ini dapat membangun hubungan bisnis atau penelitian dan untuk menemukan mitra global untuk kolaborasi di masa depan.
Menurut Prof Mardan, masyarakat di seluruh dunia terus berkembang, yang membuat etika, nilai, peran hukum dan sistem hukum, dan kontribusi agama menjadi lebih mendesak dari sebelumnya.
"Tema ini sangat berarti, karena situasi dunia saat ini, pandemi, perang, inflasi, telah membuat kita memikirkan kembali tujuan menjadi umat manusia," paparnya.
Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora itu menuturkan, dalam masyarakat kontemporer, isu-isu ini berada di garis depan dari banyak perdebatan dan diskusi terpenting yang dimiliki tentang bagaimana menciptakan dunia yang lebih adil dan merata.
"Dari persoalan hak individu hingga peran pemerintah dalam mengatur bisnis dan melindungi lingkungan, persinggungan antara etika, nilai, hukum, dan sistem hukum merupakan bidang yang kompleks dan multifaset yang menyentuh setiap aspek kehidupan modern," pungkasnya.
Taufiq Mathar, perwakilan panitia ICSIS-2023 mengatakan, ICSIS selalu mengundang penulis-penulis dari mana saja untuk mendiskusikan tulisannya pada ruang temu ilmiah ini.
“Alhamdulillah, semenjak bulan lalu kita call for paper, ada sebanyak 117 penulis yang mengirimkan abstraknya ke kami. Mereka semua pada umumnya dari akademisi dan peneliti dari berbagai institusi di Indonesia. Ada juga yang berasal dari Pakistan”, katanya.
Menurut dia, artikel yang ikut pada konferensi Internasional kali ini akan diterbitkan di prosiding nasional dan juga jurnal terakreditasi SINTA yang ada di UIN Alauddin Makassar, yang memang sebelumnya telah kami komunikasikan dengan pengelola jurnalnya.
Kegiatan ini dibuka langsung Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis. Kali ini ICSIS-2023 mengusung tema Ethics, Values, Law and Legal System in Contemporary Society.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Prof. Mun’im Sirry dari University of Natre Dame, USA yang memberikan materi yang berjudul “Benih-benih Moderasi Beragama”.
Lalu ada Prof. Shahid Bashir dari Business School, Technological de Monterrey, Mexico, yang menyampaikan materi berjudul ‘Junction of Social Studies and Islamic Studies’. Kedua pembicara utama ini berada pada sesi yang sama, dipandu oleh Dr. Nasrum selaku moderator.
Pembicara utama lainnya ialah Prof. Najma Moosa dari University the Western Cape, Afrika Selatan. Prof. Najma juga pembicara pada kegiatan ICSIS 2022 lalu yang menyampaikan materi tentang Syekh Yusuf. Kali ini ia berbicara tentang sebuah fatwa ulama di Afrika Selatan terkait mahar pernikahan.
Pada sesi pembukaan, Prof Hamdan Juhannis mengatakan, pelaksanaan konferensi internasional merupakan kegiatan yang harus dipertahankan dan konsisten dilaksanakan setiap tahun.
“Bersyukur karena ini bisa rutin dilakukan. Dan apa yang dibicarakan tidak hanya Islamic Studies tapi ada pembahasan sosial dan humanity juga,” ujar Prof Hamdan Juhannis saat membuka ICSIS 2023 via Zoom, Rabu (31/5/2023).
Sebagai Rektor, ia berharap hasil dari konferensi bisa dipublikasi di jurnal terakreditasi atau prosiding internasional, bahkan bisa terindeks internasional seperti scopus.
Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu menyebutkan banyak gagasan baru dan inovatif yang muncul setiap diadakan konferensi.
Untuk itu, Penulis Buku Melawan Takdir ini meminta agar hasil dari konferensi ini bisa diakses banyak orang dan semua akademisi dan orang orang yang butuh referensi.
“Yang paling penting, apa yang kita diskusikan dan dipresentasikan itu bisa dipublikasikan dan juga bisa tersebar luas pesan-pesan akademiknya,” tambah Hamdan.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar Prof Mardan, yang juga ketua panitia ICSIS-2023 mengatakan bahwa konferensi ini memberikan kesempatan bagi para delegasi bertukar ide dan pengalaman baru secara langsung di ruang virtual.
"Tujuan ICSIS 2023 adalah mempertemukan akademisi, pemangku kepentingan, dan industri untuk fokus pada tema utama yakni Etika, Nilai, Hukum dan Sistem Hukum dalam Masyarakat Kontemporer," jelasnya.
Selain itu, kata dia melalui temu ilmiah seperti ini dapat membangun hubungan bisnis atau penelitian dan untuk menemukan mitra global untuk kolaborasi di masa depan.
Menurut Prof Mardan, masyarakat di seluruh dunia terus berkembang, yang membuat etika, nilai, peran hukum dan sistem hukum, dan kontribusi agama menjadi lebih mendesak dari sebelumnya.
"Tema ini sangat berarti, karena situasi dunia saat ini, pandemi, perang, inflasi, telah membuat kita memikirkan kembali tujuan menjadi umat manusia," paparnya.
Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora itu menuturkan, dalam masyarakat kontemporer, isu-isu ini berada di garis depan dari banyak perdebatan dan diskusi terpenting yang dimiliki tentang bagaimana menciptakan dunia yang lebih adil dan merata.
"Dari persoalan hak individu hingga peran pemerintah dalam mengatur bisnis dan melindungi lingkungan, persinggungan antara etika, nilai, hukum, dan sistem hukum merupakan bidang yang kompleks dan multifaset yang menyentuh setiap aspek kehidupan modern," pungkasnya.
Taufiq Mathar, perwakilan panitia ICSIS-2023 mengatakan, ICSIS selalu mengundang penulis-penulis dari mana saja untuk mendiskusikan tulisannya pada ruang temu ilmiah ini.
“Alhamdulillah, semenjak bulan lalu kita call for paper, ada sebanyak 117 penulis yang mengirimkan abstraknya ke kami. Mereka semua pada umumnya dari akademisi dan peneliti dari berbagai institusi di Indonesia. Ada juga yang berasal dari Pakistan”, katanya.
Baca Juga: Prof Mustari Tolak Putusan Panitia Penjaringan Calon Rektor UIN Alauddin, Siapkan Opsi Hukum
Menurut dia, artikel yang ikut pada konferensi Internasional kali ini akan diterbitkan di prosiding nasional dan juga jurnal terakreditasi SINTA yang ada di UIN Alauddin Makassar, yang memang sebelumnya telah kami komunikasikan dengan pengelola jurnalnya.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
UIN Alauddin Makassar Target Masuk 100 Universitas Terbaik di ASEAN
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Aderus menegaskan visi besar universitas untuk masuk dalam jajaran 100 universitas terbaik di ASEAN pada 2029.
Kamis, 21 Nov 2024 14:39
Sulsel
Buka ICOCIL 2024, Rektor UIN Alauddin Harap Diskusi Ilmiah Terus Digaungkan
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis membuka secara resmi kegiatan The Conference International of Law and Contemporary Islamic Law (ICOCIL) 2024 di Hotel Claro Makassar, Kamis 14 November 2024.
Senin, 18 Nov 2024 11:19
Makassar City
UIN Alauddin Mudahkan UMKM di Lingkungan Kampus Punya Sertifikat Halal
Wakil Rektor II Bidang AUPK UIN Alauddin Makassar Dr. Andi Aderus, Lc., M.A., membuka acara Sosialisasi Edaran Rektor tentang Kewajiban Sertifikasi Halal.
Kamis, 14 Nov 2024 18:44
Sulsel
Menag RI Dorong UIN Alauddin Jadi Kiblat Intelektual Keagamaan
Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar mendorong UIN Alauddin Makassar menjadi pusat intelektual di Indonesia Timur. Hal tersebut ia sampaikan dalam perayaan Dies Natalis ke-59
Kamis, 14 Nov 2024 16:54
Sulsel
Menteri Agama RI Ajak Dosen UIN Alauddin Terus Belajar, Tidak Sekadar Mengajar
Menteri Agama RI, A G Prof KH Nasaruddin Umar berharap agar para dosen tidak hanya fokus mengajar, tetapi juga terus belajar dan meningkatkan kompetensi.
Kamis, 14 Nov 2024 14:02
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada